MANADOPOST.ID–Presiden Rusia Vladimir Putin bersikeras menolak berdamai dengan Ukraina. Menurutnya pembicaraan damai sudah menemui jalan buntu. Ia tersinggung atas isu penemuan kuburan massal di Bucha, yang disebutnya sebagai bentuk provokasi
Putin menegaskan bahwa pasukannya akan terus berjuang sampai mereka menyelesaikan tugasnya. Putin mengatakan pembicaraan damai tak perlu lagi setelah temuan kuburan massal dan jenazah yang terlantar di Bucha. Ia menyebutnya sebagai hoax dan provokasi.
Sebelumnya pejabat Ukraina melaporkan penemuan beberapa ratus warga sipil yang tewas di Bucha. Tak hanya makam massal, Ukraina mengklaim jenazah pun bergelimpangan.
Berbicara dalam kunjungan Selasa ke sebuah pelabuhan antariksa Rusia dengan mitranya dari Belarusia, Alexander Lukashenko, Putin mengatakan para negosiator Ukraina telah menyimpang dari kesepakatan yang dicapai di Istanbul.
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile
Kyiv telah mengusulkan status netral dan jaminan keamanan internasional, tetapi kedua pihak belum bergerak lebih dekat menuju gencatan senjata.
“Kami kembali ke situasi buntu,” kata Putin seperti dilansir dari The Wall Street Journal, Rabu (13/4).
“Inkonsistensi tentang hal-hal penting telah menciptakan situasi makin sulit. Operasi militer akan berlanjut sampai selesai dan tujuan yang ditetapkan pada awal operasi ini tercapai,” tegas Putin.
Rusia telah menderita setidaknya 7 ribu kematian di antara tentaranya, menurut perkiraan oleh Organisasi Perjanjian Atlantik Utara. Rusia telah mengakui 1.351 kematian di antara pasukannya.
Rusia telah memfokuskan kembali targetnya di wilayah Donbas timur Ukraina. “Jelas bahwa kami tidak punya pilihan lain; ini adalah keputusan yang tepat,” katanya.(Jawapos)
MANADOPOST.ID–Presiden Rusia Vladimir Putin bersikeras menolak berdamai dengan Ukraina. Menurutnya pembicaraan damai sudah menemui jalan buntu. Ia tersinggung atas isu penemuan kuburan massal di Bucha, yang disebutnya sebagai bentuk provokasi
Putin menegaskan bahwa pasukannya akan terus berjuang sampai mereka menyelesaikan tugasnya. Putin mengatakan pembicaraan damai tak perlu lagi setelah temuan kuburan massal dan jenazah yang terlantar di Bucha. Ia menyebutnya sebagai hoax dan provokasi.
Sebelumnya pejabat Ukraina melaporkan penemuan beberapa ratus warga sipil yang tewas di Bucha. Tak hanya makam massal, Ukraina mengklaim jenazah pun bergelimpangan.
Berbicara dalam kunjungan Selasa ke sebuah pelabuhan antariksa Rusia dengan mitranya dari Belarusia, Alexander Lukashenko, Putin mengatakan para negosiator Ukraina telah menyimpang dari kesepakatan yang dicapai di Istanbul.
Kyiv telah mengusulkan status netral dan jaminan keamanan internasional, tetapi kedua pihak belum bergerak lebih dekat menuju gencatan senjata.
“Kami kembali ke situasi buntu,” kata Putin seperti dilansir dari The Wall Street Journal, Rabu (13/4).
“Inkonsistensi tentang hal-hal penting telah menciptakan situasi makin sulit. Operasi militer akan berlanjut sampai selesai dan tujuan yang ditetapkan pada awal operasi ini tercapai,” tegas Putin.
Rusia telah menderita setidaknya 7 ribu kematian di antara tentaranya, menurut perkiraan oleh Organisasi Perjanjian Atlantik Utara. Rusia telah mengakui 1.351 kematian di antara pasukannya.
Rusia telah memfokuskan kembali targetnya di wilayah Donbas timur Ukraina. “Jelas bahwa kami tidak punya pilihan lain; ini adalah keputusan yang tepat,” katanya.(Jawapos)