MANADOPOST.ID – Ancaman perang besar di depan mata. Hal itu terungkap setelah Intelijen Inggris mendeteksi Presiden Rusia Vladimir Putin sedang merencanakan perang besar di Eropa. Dan ini menjadi perang terbesar sejak 1945.
Dilansir dari pojoksatu.id (jaringan manadopost.id), sejauh ini, beberapa tanda menunjukkan rencana itu telah dimulai.
Begitu peringatan dari Perdana Menteri Inggris Boris Johnson ketika menghadiri Konferensi Keamanan Munich, Sabtu (19/2/2022).
Johnson mengatakan, intelijen memiliki bukti bahwa Kremlin bermaksud menyerang Ukraina dan mengepung Kiev.
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile
Konferensi Keamanan Munich di Jerman dihadiri oleh para pemimpin dunia untuk membahas ketegangan yang meningkat, secara khusus di perbatasan Rusia dan Ukraina.
Selama konferensi, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengajak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk bertemu.
Ketegangan di perbatasan Ukraina semakin tinggi dengan kelompok separatis pro-Rusia mengerahkan pasukan secara penuh pada akhir pekan.
Barat sendiri meyakini Rusia berusaha membuat perselisihan antara separatis dan pemerintah Ukraina untuk melakukan invasi. NATO juga membantah klaim Rusia bahwa pihaknya telah menarik pasukan di perbatasan.
AS juga menyebut Rusia masih memiliki 150 ribu tentara, dan puluhan ribu pasukan separatis yang bersiap melakukan serangan ke Ukraina. (pojoksatu)
MANADOPOST.ID – Ancaman perang besar di depan mata. Hal itu terungkap setelah Intelijen Inggris mendeteksi Presiden Rusia Vladimir Putin sedang merencanakan perang besar di Eropa. Dan ini menjadi perang terbesar sejak 1945.
Dilansir dari pojoksatu.id (jaringan manadopost.id), sejauh ini, beberapa tanda menunjukkan rencana itu telah dimulai.
Begitu peringatan dari Perdana Menteri Inggris Boris Johnson ketika menghadiri Konferensi Keamanan Munich, Sabtu (19/2/2022).
Johnson mengatakan, intelijen memiliki bukti bahwa Kremlin bermaksud menyerang Ukraina dan mengepung Kiev.
Konferensi Keamanan Munich di Jerman dihadiri oleh para pemimpin dunia untuk membahas ketegangan yang meningkat, secara khusus di perbatasan Rusia dan Ukraina.
Selama konferensi, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengajak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk bertemu.
Ketegangan di perbatasan Ukraina semakin tinggi dengan kelompok separatis pro-Rusia mengerahkan pasukan secara penuh pada akhir pekan.
Barat sendiri meyakini Rusia berusaha membuat perselisihan antara separatis dan pemerintah Ukraina untuk melakukan invasi. NATO juga membantah klaim Rusia bahwa pihaknya telah menarik pasukan di perbatasan.
AS juga menyebut Rusia masih memiliki 150 ribu tentara, dan puluhan ribu pasukan separatis yang bersiap melakukan serangan ke Ukraina. (pojoksatu)