MANADOPOST.ID–Pemberian vaksin dosis ketiga atau booster Sinovac sudah diberikan di sejumlah negara untuk mereka yang rentan terhadap Covid-19. Bagaimana sejauh ini tingkat kemanjuran dan perlindungannya terhadap Covid-19?
Data pengamatan dunia nyata terbaru di Cile telah menunjukkan bahwa dosis ketiga dari vaksin Covid-19 inaktif CoronaVac yang dikembangkan oleh Sinovac meningkatkan kekuatan perlindungan. Secara spesifik, peningkatan efektivitas melawan Covid-19 terlihat 14 hari setelah suntikan booster.
Kemanjuran mencapai 80,2 persen, naik dari 56 persen. Selain itu sekaligus meningkatkan efektivitas terhadap rawat inap sebesar 88 persen, naik dari 84 persen.
Sinovac menegaskan perlunya suntikan booster. Apalagi di tengah munculnya berbagai varian baru seperti dilansir dari Global Times, Kamis (21/10).
“Studi sebelumnya telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam menetralkan tingkat antibodi setelah mengambil suntikan booster, diberikan 8 bulan setelah suntikan kedua,” kata pihak Sinovac kepada Global Times.
Studi juga menunjukkan bahwa suntikan booster yang diberikan lebih awal atau lebih lambat dari 8 bulan setelah dosis penuh juga efektif dalam meningkatkan perlindungan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyarankan bahwa dosis booster bersifat imunogenik dan akan diperlukan untuk orang dewasa yang lebih tua di atas 60 tahun yang telah menyelesaikan dua dosis vaksinasi.
Pada akhir September 2021, pasokan global kumulatif CoronaVac telah mencapai 2 miliar dosis, dengan 1,6 miliar dosis yang diberikan.
Penilaian efektivitas yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Cile menunjukkan penurunan tajam dalam efektivitas, khususnya dalam kelompok yang diimunisasi dengan vaksin yang tidak aktif sejak dini.
Sinovac mengatakan data penelitian menunjukkan bahwa semua efek samping atau KIPI setelah injeksi booster cenderung tidak ada reaksi merugikan serius yang secara langsung disebabkan oleh vaksin.
Secara keseluruhan, kata peneliti, pemberian dosis ketiga dari vaksin virus yang tidak aktif dapat meningkatkan respons imun dan meningkatkan cakupan netralisasi yang lebih baik dan respons yang tahan lama dalam menangkal Covid-19.(Jawapos)