25.4 C
Manado
Saturday, 25 March 2023

Dibombardir Israel, Segini Dana yang Dibutuhkan untuk Bangun Kembali Gaza

MANADOPOST.ID–Serbuan Israel ke Jalur Gaza hanya berlangsung 11 hari. Meski begitu, kerusakan yang terjadi begitu masif.

Pemerintah Palestina menyatakan bahwa untuk membangun kembali gedung-gedung yang sudah dihancurkan oleh bom Israel, setidaknya dibutuhkan USD 150 juta atau setara dengan Rp 2,14 triliun.

Al Jazeera mengungkapkan, serangan Israel membuat 1.800 unit perumahan hancur dan tidak layak huni serta 14.300 lainnya rusak sebagian.

Puluhan ribu warga Palestina masih berlindung di sekolah-sekolah yang dikelola oleh PBB. Selain itu, 74 bangunan publik luluh lantak. Salah satu yang hancur adalah restoran milik Tamer Baker.

Sebuah gedung yang menampung berbagai media internasional, runtuh setelah serangan udara Israel pada hari Sabtu (15/5) di Kota Gaza. (AP Photo)
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

’’Kerusakannya sangat parah sehingga saya tidak mampu untuk membangunnya kembali,’’ ujar pria 27 tahun tersebut.

Baca Juga:  Konflik di Gaza Berakhir Dengan Gencatan Senjata, Ini Tuntutan Hamas

Dana Tanggap Darurat Pusat PBB menyatakan, mereka akan memberikan USD 18,5 juta (Rp 264,9 miliar) untuk bantuan kemanusiaan di Gaza. Beberapa negara juga berjanji untuk mengucurkan jutaan dolar bantuan kemanusiaan ke wilayah yang dikontrol Hamas tersebut. Salah satunya Mesir.

Namun, membangun kembali Gaza tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dua jalur perbatasan dikuasai Israel. Sementara itu, yang ketiga di Rafah dikontrol oleh Mesir. Jalur Gaza ibarat penjara terbuka yang terbesar di dunia.

Asap dan api membumbung selama serangan udara Israel di Kota Gaza. (Mohammed Salem/REUTERS/Aljazeera)

Israel kerap menghentikan pengiriman material konstruksi untuk pembangunan kembali Gaza yang hancur. Itu terjadi sejak serangan militer pada 2008, 2012, dan 2014. Beberapa pakar bahkan meyakini bahwa bangunan yang hancur pada 2014 pun belum selesai dibangun ulang.

Baca Juga:  Vaksin Barat Disebut Lebih Efektif Dibanding Sinovac dan Sinopharm

Menlu AS Antony Blinken kemarin tiba di Kairo, Mesir, untuk mendukung gencatan senjata Gaza-Israel. Sebelumnya, dia bertemu dengan PM Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

AS juga menjanjikan dana untuk membangun Gaza dengan catatan anggaran itu tidak akan menguntungkan Hamas.(jawapos)

MANADOPOST.ID–Serbuan Israel ke Jalur Gaza hanya berlangsung 11 hari. Meski begitu, kerusakan yang terjadi begitu masif.

Pemerintah Palestina menyatakan bahwa untuk membangun kembali gedung-gedung yang sudah dihancurkan oleh bom Israel, setidaknya dibutuhkan USD 150 juta atau setara dengan Rp 2,14 triliun.

Al Jazeera mengungkapkan, serangan Israel membuat 1.800 unit perumahan hancur dan tidak layak huni serta 14.300 lainnya rusak sebagian.

Puluhan ribu warga Palestina masih berlindung di sekolah-sekolah yang dikelola oleh PBB. Selain itu, 74 bangunan publik luluh lantak. Salah satu yang hancur adalah restoran milik Tamer Baker.

Sebuah gedung yang menampung berbagai media internasional, runtuh setelah serangan udara Israel pada hari Sabtu (15/5) di Kota Gaza. (AP Photo)

’’Kerusakannya sangat parah sehingga saya tidak mampu untuk membangunnya kembali,’’ ujar pria 27 tahun tersebut.

Baca Juga:  Rusia Terus Tingkatkan Serangan, 16 Juta Orang di Ukraina Butuh Bantuan Kemanusiaan

Dana Tanggap Darurat Pusat PBB menyatakan, mereka akan memberikan USD 18,5 juta (Rp 264,9 miliar) untuk bantuan kemanusiaan di Gaza. Beberapa negara juga berjanji untuk mengucurkan jutaan dolar bantuan kemanusiaan ke wilayah yang dikontrol Hamas tersebut. Salah satunya Mesir.

Namun, membangun kembali Gaza tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dua jalur perbatasan dikuasai Israel. Sementara itu, yang ketiga di Rafah dikontrol oleh Mesir. Jalur Gaza ibarat penjara terbuka yang terbesar di dunia.

Asap dan api membumbung selama serangan udara Israel di Kota Gaza. (Mohammed Salem/REUTERS/Aljazeera)

Israel kerap menghentikan pengiriman material konstruksi untuk pembangunan kembali Gaza yang hancur. Itu terjadi sejak serangan militer pada 2008, 2012, dan 2014. Beberapa pakar bahkan meyakini bahwa bangunan yang hancur pada 2014 pun belum selesai dibangun ulang.

Baca Juga:  Pasukan Israel Serang Pelayat, Pemakaman Shireen Abu Akleh di Yerusalem Jadi Ricuh

Menlu AS Antony Blinken kemarin tiba di Kairo, Mesir, untuk mendukung gencatan senjata Gaza-Israel. Sebelumnya, dia bertemu dengan PM Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

AS juga menjanjikan dana untuk membangun Gaza dengan catatan anggaran itu tidak akan menguntungkan Hamas.(jawapos)

Most Read

Artikel Terbaru