MANADOPOST.ID – Misteri jatuhnya pesawat Boeing 737-800 milik China Eastern Airlines sangat mungkin bisa terpecahkan. Minggu (27/3) pukul 09.30 waktu setempat, ditemukan black box kedua yang berisi data penerbangan (flight data recorder).
Tepatnya 40 meter dari titik jatuhnya pesawat. Kondisinya terlapisi lumpur dan berada di kedalaman 1,5 meter dari permukaan.
’’Jika black box pertama rusak parah, yang ini relatif utuh. Sudah dikirim ke laboratorium untuk diunduh datanya,’’ terang Direktur Bagian Keselamatan Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok (CAAC) Zhu Tao, seperti dikutip Agence France-Presse.
Black box pertama yang berisi rekaman suara kokpit (cockpit voice recorder) lebih dulu ditemukan pada Rabu (23/3). Meski kondisinya rusak parah saat ditemukan, pemerintah Beijing mengklaim data di dalamnya baik-baik saja.
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile
Dibutuhkan data dari dua black box itu untuk mengungkap penyebab pasti jatuhnya pesawat yang terbang dari Kunming ke Guangzhou tersebut. Itu adalah kecelakaan pesawat terparah di Tiongkok dalam tiga dekade terakhir. Padahal, Negeri Tirai Bambu terkenal akan rekor keselamatan penerbangannya.
Para pengamat juga tak bisa memastikan penyebab jatuhnya pesawat itu. Posisi jatuhnya diketahui tidak wajar. Yakni, bagian moncong pesawat menghantam darat lebih dulu. (Jawa Pos)
MANADOPOST.ID – Misteri jatuhnya pesawat Boeing 737-800 milik China Eastern Airlines sangat mungkin bisa terpecahkan. Minggu (27/3) pukul 09.30 waktu setempat, ditemukan black box kedua yang berisi data penerbangan (flight data recorder).
Tepatnya 40 meter dari titik jatuhnya pesawat. Kondisinya terlapisi lumpur dan berada di kedalaman 1,5 meter dari permukaan.
’’Jika black box pertama rusak parah, yang ini relatif utuh. Sudah dikirim ke laboratorium untuk diunduh datanya,’’ terang Direktur Bagian Keselamatan Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok (CAAC) Zhu Tao, seperti dikutip Agence France-Presse.
Black box pertama yang berisi rekaman suara kokpit (cockpit voice recorder) lebih dulu ditemukan pada Rabu (23/3). Meski kondisinya rusak parah saat ditemukan, pemerintah Beijing mengklaim data di dalamnya baik-baik saja.
Dibutuhkan data dari dua black box itu untuk mengungkap penyebab pasti jatuhnya pesawat yang terbang dari Kunming ke Guangzhou tersebut. Itu adalah kecelakaan pesawat terparah di Tiongkok dalam tiga dekade terakhir. Padahal, Negeri Tirai Bambu terkenal akan rekor keselamatan penerbangannya.
Para pengamat juga tak bisa memastikan penyebab jatuhnya pesawat itu. Posisi jatuhnya diketahui tidak wajar. Yakni, bagian moncong pesawat menghantam darat lebih dulu. (Jawa Pos)