24.4 C
Manado
Wednesday, 22 March 2023

TERUNGKAP! Amerika Yakin Intelijen Rusia Dalang di Balik Serangan Kimia Terhadap Jurnalis

MANADOPOST.ID – Amerika Serikat meyakini intelijen Rusia berada di belakang serangan kimia pada April terhadap jurnalis Rusia pemenang Penghargaan Nobel Perdamaian yang bersikap kritis terhadap Kremlin, menurut laporan organisasi berita AS, Kamis (28/4).

Dmitry Muratov, redaktur surat kabar investigatif Novaya Gazeta mengatakan bahwa saat dia di kereta, dia disiram dengan cat merah mengandung aseton oleh seorang penyerang yang berkata padanya, ”ini untukmu dari orang-orang kami.”

Muratov pada saat itu mengunggah foto wajah, dada, dan tangannya yang tertutup cat minyak merah, yang dia katakan membuat matanya terbakar parah lantaran aseton tersebut.

New York Times dan Washington Post melaporkan pada Kamis bahwa badan intelijen AS sudah membuat kesimpulan bahwa sejumlah mata-mata Rusia mengatur penyerangan itu, yang terjadi di kereta rute Moskow-Samara.

Baca Juga:  Atlet Rusia dan Belarus Dikecam Ikuti Olimpiade Paris 2024
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

Sebelum penyerangan terjadi, Novaya Gazeta mengumumkan bahwa pihaknya menunda aktivitasnya secara daring maupun cetak sampai tindakan yang disebut Rusia sebagai “operasi khusus” di Ukraina berakhir.

Pemerintah Rusia sudah dua kali memperingatkan surat kabar itu atas peliputan konflik tersebut.

Rusia mengatakan pergerakannya itu ditujukan untuk melemahkan kemampuan militer Ukraina dan membasmi apa yang disebutnya dengan kalangan nasionalis berbahaya.

Pasukan Ukraina telah melakukan perlawanan keras dan Barat sudah menjatuhkan sanksi besar-besaran terhadap Rusia dalam upaya memaksa negara itu untuk menarik pasukannya. (Antara)

MANADOPOST.ID – Amerika Serikat meyakini intelijen Rusia berada di belakang serangan kimia pada April terhadap jurnalis Rusia pemenang Penghargaan Nobel Perdamaian yang bersikap kritis terhadap Kremlin, menurut laporan organisasi berita AS, Kamis (28/4).

Dmitry Muratov, redaktur surat kabar investigatif Novaya Gazeta mengatakan bahwa saat dia di kereta, dia disiram dengan cat merah mengandung aseton oleh seorang penyerang yang berkata padanya, ”ini untukmu dari orang-orang kami.”

Muratov pada saat itu mengunggah foto wajah, dada, dan tangannya yang tertutup cat minyak merah, yang dia katakan membuat matanya terbakar parah lantaran aseton tersebut.

New York Times dan Washington Post melaporkan pada Kamis bahwa badan intelijen AS sudah membuat kesimpulan bahwa sejumlah mata-mata Rusia mengatur penyerangan itu, yang terjadi di kereta rute Moskow-Samara.

Baca Juga:  Situasi Makin Tegang, Rusia Tak Akan Biarkan Ukraina Peroleh Senjata Nuklir

Sebelum penyerangan terjadi, Novaya Gazeta mengumumkan bahwa pihaknya menunda aktivitasnya secara daring maupun cetak sampai tindakan yang disebut Rusia sebagai “operasi khusus” di Ukraina berakhir.

Pemerintah Rusia sudah dua kali memperingatkan surat kabar itu atas peliputan konflik tersebut.

Rusia mengatakan pergerakannya itu ditujukan untuk melemahkan kemampuan militer Ukraina dan membasmi apa yang disebutnya dengan kalangan nasionalis berbahaya.

Pasukan Ukraina telah melakukan perlawanan keras dan Barat sudah menjatuhkan sanksi besar-besaran terhadap Rusia dalam upaya memaksa negara itu untuk menarik pasukannya. (Antara)

Most Read

Artikel Terbaru