MANADOPOST.ID – Edaran dari Kementerian Kesehatan, mengenai kewaspadaan akan penemuan kasus hepatitis akut di Indonesia, terkonfirmasi telah ditindaklanjuti di Kota Manado. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Manado dr Steaven Dandel kepada Manado Post, Minggu (8/5).
Dandel menjelaskan, Surat Edaran yang ditindaklanjuti yakni dari Direktorat Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI Tentang Kewaspadaan Terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang tidak diketahui etiologinya. Kemudian dari Dinkes Manado telah mengeluarkan Surat Edaran ke Puskesmas dan RS sejak 28 April 2022. “Dan kita sudah menyiapkan Puskesmas dan RS di Kota Manado untuk deteksi dini dan pelaporan cepat,” ungkap Dandel.
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile
Dandel juga mengatakan, sosialisasi di masyarakat juga sudah dipacu. Kemudian, pihaknya terus mencermati perkembangan terkait hepatitis yang dimaksud. “Sampai saat ini belum terlapor adanya suspek di Kota Manado,” ucap Dandel.
Sementara dari Pihak RSUP Prof Dr R D Kandou Manado menyatakan belum mendapati kasus atau laporan hepatitis akut. Namun demikian kesiapsiagaan dan kewaspadaan dini tetap dilakukan. “Sudah dimulai sesuai alur atau protokol dari Kementerian Kesehatan,” ungkap Direktur RSUP Prof Dr RD Kandou Manado Jimmy Panelewen SpB melalui Kepala Bidang Pelayanan dr Wiyono kepada Manado Post. (gre)
MANADOPOST.ID – Edaran dari Kementerian Kesehatan, mengenai kewaspadaan akan penemuan kasus hepatitis akut di Indonesia, terkonfirmasi telah ditindaklanjuti di Kota Manado. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Manado dr Steaven Dandel kepada Manado Post, Minggu (8/5).
Dandel menjelaskan, Surat Edaran yang ditindaklanjuti yakni dari Direktorat Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI Tentang Kewaspadaan Terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang tidak diketahui etiologinya. Kemudian dari Dinkes Manado telah mengeluarkan Surat Edaran ke Puskesmas dan RS sejak 28 April 2022. “Dan kita sudah menyiapkan Puskesmas dan RS di Kota Manado untuk deteksi dini dan pelaporan cepat,” ungkap Dandel.
Dandel juga mengatakan, sosialisasi di masyarakat juga sudah dipacu. Kemudian, pihaknya terus mencermati perkembangan terkait hepatitis yang dimaksud. “Sampai saat ini belum terlapor adanya suspek di Kota Manado,” ucap Dandel.
Sementara dari Pihak RSUP Prof Dr R D Kandou Manado menyatakan belum mendapati kasus atau laporan hepatitis akut. Namun demikian kesiapsiagaan dan kewaspadaan dini tetap dilakukan. “Sudah dimulai sesuai alur atau protokol dari Kementerian Kesehatan,” ungkap Direktur RSUP Prof Dr RD Kandou Manado Jimmy Panelewen SpB melalui Kepala Bidang Pelayanan dr Wiyono kepada Manado Post. (gre)