MANADOPOST.ID-Renovasi pos pemantau banjir di kelurahan Dendengan Luar, Kecamatan Paal Dua, masih berpolemik. Pasalnya biaya yang dianggarkan melalui APBD Pemkot Manado tahun 2019 lalu tersebut, sampai kini belum terselesaikan.
Hal ini sangat disayangkan, sebab pos pemantau banjir satu-satunya di Indonesia ini, menjadi pusat pengukuran debit air DAS Tondano yang masuk ke kota Tinutuan. Melalui meter air yang terpasang di sungai.

Diketahui pos pemantau banjir ini dibangun tahun 2003 lalu dan water front city tahun 2006. Yang membanggakan warga Sulut, sebab pada 2009 mendapat juara 2 tingkat nasional. Dan Petrus A Poluan yang membangun pos ini menggunakan biaya pribadi, diundang ke istana negara untuk mengikuti paripurna dan upacara peringatan HUT Proklamasi 17 Agustus 2009.
Prestasi dan pentingnya pos ini berbanding terbalik dengan perhatian yang didapat. Sebab pada 2014 ketika banjir bandang menerjang Manado, pos ini juga terkena imbas. Porak porada.
Sempat dijanjikan Rp1 miliar dari pemerintah periode sebelumnya, namun tak kunjung tiba. Akhirnya di tahun 2019, dijanjikan mendapat bantuan biaya renovasi Rp 200 juta. Tapi sampai kini belum terselesaikan pembayaran. Mirisnya renovasi telah selesai menggunakan biaya pribadi, yang dijanjikan akan dilunasi. Namun sampai kini belum terealisasi.
Disampaikan Petrus Poluan saat ditemui di lokasi pemantau banjir tersebut. “Sudah sejak tahun 2019 mengenai pembayaran (pelunasan anggaran) renovasi pos tidak pernah direspon dengan baik. Sudah berulangkali ditagih namun tidak ada hasilnya,” keluhnya Petrus Poluan yang biasa disapa Hok Naga ini.
Dijelaskannya dana yang dianggarkan melalui Badan Penanggulangan Benxana Daerah (BPBD) Kota Manado ini, selalu saling lempar. “Menurut BPBD, semua berkas sudah di bendahara Pemkot. Tapi dari bendahara Pemkot, tolak lagi ke BPBD. Begitu terus terjadi berulang kali,” katanya.
Lanjut Hok Naga, pada saat akan dikerjakan tahun 2019 lalu, menurut pihak BPBD dananya sudah ada. “Jadi mereka katakan silahkan kerja saja. Jangan takut. Karena uangnya sudah ada, jadi tinggal diambil,” ungkapnya menirukan bahasa yang disampaikan pihak BPBD.
Masalahnya muncul saat penagihan. Sebab sangat sulit. “Saat mau ditagih setengah mati. Sampai puluhan kali bolak balik, tapi hanya di ‘pingpong’ terus,” ungkapnya.
Mereka beralasan, menurutnya, di tahun 2019 belum diketuk RAPBD. Namun setelah diketuk, tetap juga tidak ada kejelasan. Hanya saling tolak antara pihak BPBD dan bendahara Pemkot. “Hanya 1000 janji yang diberikan setiap ditagih. Dari tahun 2019 sampai Minggu kedua Desember tahun ini,” tegasnya.
Tambah Poluan, dari informasi bahwa batas pelaporan berkas adalah 19 Desember nanti, untuk pembayaran proyek lain dari Pemkot Manado yang belum terlunasi. Jika tidak maka akan ditunda lagi pembayaran pada tahun 2022. “Sesuai informasi, dana dari BPBD sekira Rp 4 miliar dipakai untuk pembayaran proyek. Tapi hutang ke pos pemantau banjir yang masih 70 persen dari anggaran atau sekira Rp139 juta, tidak pernah diselesaikan,” sesalnya.
Petrus Poluan alias Hok Naga menjelaskan, ini sesuai dengan surat pemberitahuan perihal utang Rp139.960.000 dari BPBD yang ditandatangani oleh Kaban. Dan harus dibayarkan ke pihak ketiga.
Diketahui, nama perusahaan yang melaksanakan proyek tersebut adalah CV Solution. Sampai kini pembayaran belum terealisasi semuanya. Padahal sudah melalui pemeriksaan dari BPK RI dan surat pemberitahuan sudah diberikan ke bagian keuangan Pemkot, bendahara Pemkot. “Untuk itu kami berharap, kami mohon untuk bisa dapat terbayar pada tahun ini,” tegasnya.
Hal ini tentu harus menjadi perhatian pemerintah kini. Sebab pos ini menjadi salah satu potensi destinasi wisata bantaran sungai. Bisa difungsikan sebagai tempat wisata pemancing ikan sungai. Untuk mendukung visi dan misi pemerintah kota Manado. “Sehubungan dengan masalah ini, mohon kiranya bantuan dari pemerintah kota Manado yang baru. Pak Walikota Andrei Angouw kiranya bisa dapat membantu dalam hal penyelesaian pelunasan renovasi pos pemantau banjir ini. Kami sangat mengharapkan bantuan pak Walikota sebagai pemimpin kota Manado saat ini, sesuai visi dan misi menuju Manado maju dan sejahtera,” katanya. (ite)