24.4 C
Manado
Sunday, 26 March 2023

Kebutuhan Makam Covid Meningkat

MANADOPOST.ID-Meningkatnya korban pandemi covid-19 yang menyebabkan kematian warga di Sulawesi Utara (Sulut), menyebabkan tingkat kebutuhan makam jenazah pun ikut meningkat. Hal ini menimbulkan kepedulian dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Hingga kini (19/7), pada portal data perkembangan covid-19 Provinsi Sulut, terkonfirmasi sebanyak 606 orang yang meninggal akibat virus ini. Data ini naik sejumlah 23 orang dari sebelumnya tanggal 15 Juli lalu.

Bentuk kepedulian Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) I dinyatakan melalui kegiatan aksi gotong royong bersama Kepolisian Resor Kota (Polresta) Manado. Tindakan gotong royong yang dilakukan yakni penggalian pekuburan para Jenazah covid-19 di kawasan Pekuburan Kairagi II Kecamatan Mapanget Kota Manado dengan menggunakan alat berat/excavator.

“Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sulawesi I, ikut membantu meringankan beban masyarakat dan pemerintah daerah pada kondisi bencana ini. Yang salah satu menjadi kebutuhan yaitu makam yang meningkat akibat tingkat kematian dari covid 19,” terang Kepala BWSS I Bastari.

Baca Juga:  Airlangga: Golkar Bekerja Minimalisir Dampak Kesehatan, Sosial dan Ekonomi Akibat Covid-19

Menurut Bastari, kegiatan tersebut juga sejalan dengan tanggung jawab Kementerian PUPR terhadap korban pandemi Covid-19 yang terus meningkat di Sulut.

1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

“Membantu penggalian makam Covid 19 di Kota Manado, merupakan bentuk tanggung jawab dan gotong royong dari Kementerian PUPR,” tambah Bastari, sembari menyebutkan aksi tersebut dapat mempermudah proses pemakaman warga.

Hal senada diungkapkan Kapolres Manado AKBP Elvianus Laoli. Menurutnya, kerjasama antara Polres Manado dan Kementerian PUPR melalui BWS I, dilakukan guna mempercepat proses penguburan covid. “Selain itu hal ini sangat penting dalam membantu memangkas waktu penggalian liang pekuburan,” jelas Laoli.

Ia pun menambahkan, tugas Polres Manado dalam aksi gotong royong, yakni pengawalan dan pengamanan terhadap proses penguburan jenazah covid. “Yang kami kerahkan adalah seluruh anggota Polres Manado, baik membantu dalam menjaga keamanan proses penguburan maupun untuk tetap mengimbau masyarakat agar patuh pada protokol kesehatan,” tambah Laoli yang sebelumnya menjabat Wadansatbrimob Polda Banten.

Baca Juga:  Hotel Aryaduta Tetap Eksis di Kota Manado

“Harapannya, semakin banyak korban yang meninggal akibat pandemi ini, masyarakat dihimbau agar kita tetap patuhi protokol kesehatan, mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak,” imbau Laoli.

Hingga kini dalam aksi gotong royong, sejumlah 20 kuburan telah selesai digali. 14 diantaranya menggunakan excavator dan 6 lainnya menggunakan tenaga manual.
Kerjasama tersebut juga dilakukan bersama dinas kesehatan setempat (satgas penanganan covid), Polsek Kecamatan Mapanget dan TNI setempat. (des/ite)

MANADOPOST.ID-Meningkatnya korban pandemi covid-19 yang menyebabkan kematian warga di Sulawesi Utara (Sulut), menyebabkan tingkat kebutuhan makam jenazah pun ikut meningkat. Hal ini menimbulkan kepedulian dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Hingga kini (19/7), pada portal data perkembangan covid-19 Provinsi Sulut, terkonfirmasi sebanyak 606 orang yang meninggal akibat virus ini. Data ini naik sejumlah 23 orang dari sebelumnya tanggal 15 Juli lalu.

Bentuk kepedulian Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) I dinyatakan melalui kegiatan aksi gotong royong bersama Kepolisian Resor Kota (Polresta) Manado. Tindakan gotong royong yang dilakukan yakni penggalian pekuburan para Jenazah covid-19 di kawasan Pekuburan Kairagi II Kecamatan Mapanget Kota Manado dengan menggunakan alat berat/excavator.

“Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sulawesi I, ikut membantu meringankan beban masyarakat dan pemerintah daerah pada kondisi bencana ini. Yang salah satu menjadi kebutuhan yaitu makam yang meningkat akibat tingkat kematian dari covid 19,” terang Kepala BWSS I Bastari.

Baca Juga:  Langgar Protokoler Kesehatan, 473 Warga Disanksi

Menurut Bastari, kegiatan tersebut juga sejalan dengan tanggung jawab Kementerian PUPR terhadap korban pandemi Covid-19 yang terus meningkat di Sulut.

“Membantu penggalian makam Covid 19 di Kota Manado, merupakan bentuk tanggung jawab dan gotong royong dari Kementerian PUPR,” tambah Bastari, sembari menyebutkan aksi tersebut dapat mempermudah proses pemakaman warga.

Hal senada diungkapkan Kapolres Manado AKBP Elvianus Laoli. Menurutnya, kerjasama antara Polres Manado dan Kementerian PUPR melalui BWS I, dilakukan guna mempercepat proses penguburan covid. “Selain itu hal ini sangat penting dalam membantu memangkas waktu penggalian liang pekuburan,” jelas Laoli.

Ia pun menambahkan, tugas Polres Manado dalam aksi gotong royong, yakni pengawalan dan pengamanan terhadap proses penguburan jenazah covid. “Yang kami kerahkan adalah seluruh anggota Polres Manado, baik membantu dalam menjaga keamanan proses penguburan maupun untuk tetap mengimbau masyarakat agar patuh pada protokol kesehatan,” tambah Laoli yang sebelumnya menjabat Wadansatbrimob Polda Banten.

Baca Juga:  Ini Arti Salam Nasional 'Merdeka' Menurut Wali Kota Manado Andrei Angouw

“Harapannya, semakin banyak korban yang meninggal akibat pandemi ini, masyarakat dihimbau agar kita tetap patuhi protokol kesehatan, mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak,” imbau Laoli.

Hingga kini dalam aksi gotong royong, sejumlah 20 kuburan telah selesai digali. 14 diantaranya menggunakan excavator dan 6 lainnya menggunakan tenaga manual.
Kerjasama tersebut juga dilakukan bersama dinas kesehatan setempat (satgas penanganan covid), Polsek Kecamatan Mapanget dan TNI setempat. (des/ite)

Most Read

Artikel Terbaru