MANADOPOST.ID– Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyatakan bahwa penelitian terbaru Kemenkes, Universitas Padjadjaran, dan Universitas Indonesia menunjukkan, warga yang mendapatkan vaksin booster setengah dosis mengalami peningkatan antibodi.
Itu setara dengan vaksinasi dosis penuh. ”Jarak waktu terbaik untuk mendapatkan dosis booster adalah minimal enam bulan setelah menerima vaksinasi kedua,” bebernya.
Apabila seseorang mendapatkan booster pada bulan keenam hingga kesembilan, antibodi yang diproduksi bisa sampai 12,5–88,9 kali lipat.
”Data Kemenkes periode 21 Januari sampai 8 Februari 2022 menunjukkan, dari 487 pasien meninggal, 66 persen di antaranya belum divaksin lengkap,” ungkapnya.
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile
Untuk itu, dia meminta masyarakat mengikuti program vaksinasi yang telah disediakan secara gratis. Pemberian vaksin, imbuh Nadia, telah terbukti secara ilmiah mampu mengurangi risiko terburuk akibat terinfeksi Covid-19. Hal itu terutama ditujukan kepada lansia.
Vaksinasi menjadi salah satu strategi dalam mengontrol jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit. Cara lainnya adalah mengimbau masyarakat yang tidak bergejala dan gejala ringan untuk melakukan isolasi mandiri.
Pemerintah juga terus meningkatkan testing. ”Hingga Kamis (10/2) lalu, pemerintah sudah melakukan tes terhadap sekitar 400 ribu spesimen tiap harinya,” bebernya.
Hingga kemarin pertambahan kasus konfirmasi Covid-19 di Indonesia mencapai 55.209 kasus dan jumlah kematian 107 orang. (lyn/c6/oni/jawapos)
MANADOPOST.ID– Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyatakan bahwa penelitian terbaru Kemenkes, Universitas Padjadjaran, dan Universitas Indonesia menunjukkan, warga yang mendapatkan vaksin booster setengah dosis mengalami peningkatan antibodi.
Itu setara dengan vaksinasi dosis penuh. ”Jarak waktu terbaik untuk mendapatkan dosis booster adalah minimal enam bulan setelah menerima vaksinasi kedua,” bebernya.
Apabila seseorang mendapatkan booster pada bulan keenam hingga kesembilan, antibodi yang diproduksi bisa sampai 12,5–88,9 kali lipat.
”Data Kemenkes periode 21 Januari sampai 8 Februari 2022 menunjukkan, dari 487 pasien meninggal, 66 persen di antaranya belum divaksin lengkap,” ungkapnya.
Untuk itu, dia meminta masyarakat mengikuti program vaksinasi yang telah disediakan secara gratis. Pemberian vaksin, imbuh Nadia, telah terbukti secara ilmiah mampu mengurangi risiko terburuk akibat terinfeksi Covid-19. Hal itu terutama ditujukan kepada lansia.
Vaksinasi menjadi salah satu strategi dalam mengontrol jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit. Cara lainnya adalah mengimbau masyarakat yang tidak bergejala dan gejala ringan untuk melakukan isolasi mandiri.
Pemerintah juga terus meningkatkan testing. ”Hingga Kamis (10/2) lalu, pemerintah sudah melakukan tes terhadap sekitar 400 ribu spesimen tiap harinya,” bebernya.
Hingga kemarin pertambahan kasus konfirmasi Covid-19 di Indonesia mencapai 55.209 kasus dan jumlah kematian 107 orang. (lyn/c6/oni/jawapos)