24.4 C
Manado
Sunday, 2 April 2023

Demi Terwujudnya Kemandirian Alkes, GAKESLAB Indonesia Tekankan Pentingnya Distributor Daerah

MANADOPOST.ID – Pandemi Covid-19 membawa pelajaran penting bagi dunia medis. Khususnya dalam hal alat kesehatan (alkes). Di beberapa daerah, khususnya luar Pulau Jawa alami krisis stok alkes. Itulah kenapa Presiden Joko Widodo berharap Indonesia tidak lagi mengalami kekurangan alkes.

Dunia usaha alkes pun merespon lewat tindakan distributor yang mengubah diri menjadi produsen. Sayangnya, gerakan positif ini kemudian ditunggangi oleh framing dari pihak-pihak yang tidak menginginkan masuknya pesaing baru.

“Ada yang beranggapan bahwa distributor alkes adalah penyebab mahalnya alkes. Makanya hal itu harus dihilangkan dan alkes dikirim langsung dari produsen kepada sarana kesehatan,” jelas Sekretaris Jenderal GAKESLAB Indonesia, dr Randy Teguh MM dalam talkshow bertemakan Potensi Sulut untuk Alkes Dalam Negeri di Swiss-Belhotel Maleosan, Rabu (15/3).

Baca Juga:  Perpendek Aturan Jeda Waktu Vaksin Dosis Kedua dan Booster, Pemerintah: Tak Ada Resiko

Dokter Randy menuturkan, produsen dan distributor adalah dua faktor yang saling mendukung dan memiliki peran masing-masing dalam kemandirian alkes. Ia mencontohkan di China yang sudah mandiri pun terus memperkuat peranan distributor alkes. Ini untuk memastikan bahwa sarana kesehatan akan terlayani dengan baik karena besarnya area yang harus dijangkau.

1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

“Indonesia bukan saja merupakan negara yang besar, tetapi terdiri dari ribuan pulau yang terpisah satu dengan lain oleh perairan. Secara logika, mustahil bagi produsen untuk dapat menjangkau setiap sarana kesehatan dengan cepat untuk menyediakan layanan purna jual,” paparnya.

Senada diutarakan Ketua Umum GAKESLAB Indonesia Drs H Sugihadi HW MM. “Penting untuk percepatan alat kesehatan dalam negeri. Inilah potensi yang harus diambil pengusaha alat kesehatan dan laboratorium di daerah. Kita tidak boleh jadi penonton di rumah sendiri. Harus ambil langkah dalam mengantisipasi,” tutur Sugihadi.

Baca Juga:  Imunisasi: Cara Terbaik untuk Mencegah Penyakit dan Menjaga Kesehatan Anak

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) melihat hadirnya GAKESLAB dapat menjawab permasalahan dalam hal pemenuhan alkes. Di Bumi Nyiur Melambai sendiri, total ada 53 Rumah Sakit dan 165 puskesmas. “Kami perlu kolaborasi dengan organisasi kesehatan seperti GAKESLAB. Ini demi terwujudnya kemandirian alkes,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulut dr Debie Kalalo Msc PH. (tkg)

MANADOPOST.ID – Pandemi Covid-19 membawa pelajaran penting bagi dunia medis. Khususnya dalam hal alat kesehatan (alkes). Di beberapa daerah, khususnya luar Pulau Jawa alami krisis stok alkes. Itulah kenapa Presiden Joko Widodo berharap Indonesia tidak lagi mengalami kekurangan alkes.

Dunia usaha alkes pun merespon lewat tindakan distributor yang mengubah diri menjadi produsen. Sayangnya, gerakan positif ini kemudian ditunggangi oleh framing dari pihak-pihak yang tidak menginginkan masuknya pesaing baru.

“Ada yang beranggapan bahwa distributor alkes adalah penyebab mahalnya alkes. Makanya hal itu harus dihilangkan dan alkes dikirim langsung dari produsen kepada sarana kesehatan,” jelas Sekretaris Jenderal GAKESLAB Indonesia, dr Randy Teguh MM dalam talkshow bertemakan Potensi Sulut untuk Alkes Dalam Negeri di Swiss-Belhotel Maleosan, Rabu (15/3).

Baca Juga:  Kasus Baru Covid-19 di Sulut Bertambah 243

Dokter Randy menuturkan, produsen dan distributor adalah dua faktor yang saling mendukung dan memiliki peran masing-masing dalam kemandirian alkes. Ia mencontohkan di China yang sudah mandiri pun terus memperkuat peranan distributor alkes. Ini untuk memastikan bahwa sarana kesehatan akan terlayani dengan baik karena besarnya area yang harus dijangkau.

“Indonesia bukan saja merupakan negara yang besar, tetapi terdiri dari ribuan pulau yang terpisah satu dengan lain oleh perairan. Secara logika, mustahil bagi produsen untuk dapat menjangkau setiap sarana kesehatan dengan cepat untuk menyediakan layanan purna jual,” paparnya.

Senada diutarakan Ketua Umum GAKESLAB Indonesia Drs H Sugihadi HW MM. “Penting untuk percepatan alat kesehatan dalam negeri. Inilah potensi yang harus diambil pengusaha alat kesehatan dan laboratorium di daerah. Kita tidak boleh jadi penonton di rumah sendiri. Harus ambil langkah dalam mengantisipasi,” tutur Sugihadi.

Baca Juga:  Banjir Pasien, Disiapkan Kamar Rawat Inap Lantai 7-10 RSUD ODSK Sulut

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) melihat hadirnya GAKESLAB dapat menjawab permasalahan dalam hal pemenuhan alkes. Di Bumi Nyiur Melambai sendiri, total ada 53 Rumah Sakit dan 165 puskesmas. “Kami perlu kolaborasi dengan organisasi kesehatan seperti GAKESLAB. Ini demi terwujudnya kemandirian alkes,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulut dr Debie Kalalo Msc PH. (tkg)

Most Read

Artikel Terbaru