MANADOPOST.ID - SSR Pelkesi Manado bekerjasama dengan PR Konsorsium Penabulu-STPI memperingatan Hari Tuberkulosis (TBC) Sedunia 2023 menggelar kegiatan edukasi di Malalayang Beach Walk, ikon terbaru Kota Manado. Peringatan hari TBC dilakukan dengan rangkaian kegiatan seperti pembagian leaflet edukasi tentang informasi TBC, etika batuk, dan pembagian masker kepada pengguna jalan raya sepanjang terminal Malalayang. Yaitu terminal yang padat dan ramai setiap harinya yang melayani Angkutan Kota Dalam Provinsi dan Antar Provinsi. Peringatan tahun ini mengambil tema “Ayo Bersama Akhiri TBC, Indonesia Bisa!”. Tema ini menggambarkan optimisme bahwa perjuangan, kerja keras, kegigihan dan investasi yang sudah diberikan dan komitmen yang sudah dibangun di tingkat global dan nasional untuk mengakhiri TBC bisa diwujudkan agar jutaan nyawa bisa diselamatkan. Dr dr Christian Lombogia MARS, selaku koordinator Program TBC SSR Pelkesi Manado mengatakan, TBC merupakan ancaman kesehatan dunia. Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara dengan beban TBC tertinggi di dunia setelah India. TBC sangat penting untuk dieliminasi karena TBC merupakan penyakit menular. Selain itu, arus globalisasi transportasi dan migrasi penduduk antar negara membuat TBC menjadi ancaman serius dengan penularannya melalui udara dan berpotensi menyebar di lingkungan. “Rangkaian kegiatan dalam rangka TB Day 2023 sudah kami mulai sejak 17 maret 2023 dengan melibatkan kader dalam Penyuluhan TBC saat Bakti Sosial Pemeriksaan Kesehatan di Kantor SSR Pelkesi Manado di kompleks Klinik Jehovah Rapha Winangun. Saat bakti sosial berlangsung kader SSR Pelkesi Manado memberikan sosialisasi tentang etika batuk, dan bahaya penularan TBC kepada mayoritas yang hadir dalam bakti social tersebut ialah kaum lansia (Program Prolanis). Saat bakti sosial berlangsung kader pun ikut serta dilakukan pengecekan kesehatannya termasuk pengukuran tekanan darah dan pemeriksaan gula darah, asam urat dan kolesterol agar para kader tetap terjaga kesehatannya,” ujar dr Christian Lombogia. Kegiatan selanjutnya pada 20 Maret 2023 yakni podcast bersama Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara dimana dr Christian Lombogia yang hadir saat itu membahas tentang peran komunitas dalam usaha eliminasi TBC serta pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis atau TPT berdiskusi bersama Christin Parengkuan SKM MKes dan Rosni dari Dinkes Provinsi Sulut. Diketahui, SSR Pelkesi Kota Manado adalah sebuah wadah yang bergerak di Bidang Kesehatan khususnya dalam upaya penanggulangan TBC di Kota Manado. Organisasi ini dibentuk sejak tahun 2016-sampai sekarang. Total kader yang telah dibekali pelatihan tentang TBC sebanyak 122 orang yang diambil dari wilayah kerja 11 kecamatan dan 16 puskesmas. Kader TBC ini diberikan pelatihan terkait informasi dasar tuberkulosis, komunikasi efektif, alur untuk melaksanakan skrining, penyuluhan, bahkan investigasi kontak di rumah pasien dan lingkungan sekitar tempat tinggal pasien terutama di lokasi kumuh padat kumuh miskin (Kupat-Kumis) yang menjadi daerah kantung TBC. Menurut dr Nova Wulur SpOG(K) selaku Ketua Pelkesi Wilayah IV mengemukakan bahwa kader, pasien supporter (PS) dan manager kasus (MK) dengan potensi dan kapasitasnya tentang lokalitas wilayah adalah kunci dalam pencapaian Eliminasi TBC 2030. Dedikasi kader TBC, PS dan MK dalam menemukan kasus, mendorong pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) bagi kontak serumah dengan pasien TBC dan mendampingi perawatan dan pengobatan pasien TBC, kesungguhan pelaksana program dalam mengelola program TBC dan dukungan pemangku kepentingan dalam program pencegahan dan pengendalian TBC di setiap tingkatan membawa optimisme bahwa eliminasi TBC pada tahun 2030 bisa diwujudkan. Maka dari itu dirinya mendukung kegiatan peringatan hari TBC yang diselenggarakan SSR Pelkesi Manado bersama instansi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara dan Dinas Kesehatan Kota Manado yang juga dihadiri oleh petugas TB Puskesmas wilayah Kota Manado sebagai upaya menjalin silaturahmi unsur terkait dalam pencegahan dan pengendalian TBC di Kota Manado. Tak lupa, ia menyampaikan apresiasi kepada para Kader TB yang perannya terus ditingkatkan untuk menanggulangi TBC. (*)