Sabtu, 3 Juni 2023

TB Resistensi Obat Masih Mengancam, Hanya 30 Persen Kasus yang Terdeteksi dalam Pengobatan

- Sabtu, 25 Maret 2023 | 21:01 WIB
MENULAR: Penyakit tuberkulosis (TB) sangat menular. Penyakit yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis itu menyebar di udara. Persebarannya antara lain melalui semburan air liur dari batuk maupun bersin dari pengidap TB. (DITE SURENDRA/JAWA POS)
MENULAR: Penyakit tuberkulosis (TB) sangat menular. Penyakit yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis itu menyebar di udara. Persebarannya antara lain melalui semburan air liur dari batuk maupun bersin dari pengidap TB. (DITE SURENDRA/JAWA POS)

MANADOPOST.ID - Menurut World Health Organization (WHO), Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular yang mematikan di dunia, penyebabnya adalah infeksi bakteri dan telah merenggut lebih dari 1,5 juta nyawa setiap tahunnya. Indonesia merupakan salah satu negara yang rentan terkena TB. Bahkan, kasus TB-Resistan Obat (TB-RO) yang masuk dalam kategori darurat kesehatan masyarakat global semakin meningkat. Pada tahun 2020 dan 2021, terdapat peningkatan jumlah penderita resisten obat sebesar 450.000 orang. Hal ini terjadi karena hanya 30% kasus yang terdeteksi dan terdaftar dalam pengobatan TB-RO, sehingga pasien positif TB harus memberanikan diri untuk menjalani tes resistensi obat agar bisa mendapatkan pengobatan yang tepat. Untuk menangani masalah ini, perlu adanya upaya untuk meningkatkan infrastruktur dan teknologi deteksi resistensi obat TB yang ekstensif. Penggunaan teknologi uji Deeplex Myc-TB berbasis next-generation sequencing (NGS) yang ditargetkan untuk mendeteksi resistensi obat secara cepat dan ekstensif dapat membantu dalam mengatasi masalah ini. Produk ini dapat membantu memajukan strategi WHO untuk mengakhiri epidemi TB global pada tahun 2035. Sebagai ahli dalam solusi genomik TB global, kemitraan dengan perusahaan Illumina dapat mempercepat penyebaran global uji Deeplex Myc-TB. Saat ini, pandemi COVID-19 telah meningkatkan kapasitas NGS di seluruh dunia, sehingga berbagai institusi memiliki platform yang diperlukan untuk mendukung pengujian resistensi obat TB dan meningkatkan kelangsungan hidup pasien TB yang menjadi penyebab utama kematian akibat penyakit menular sebelum COVID-19. Kementerian Kesehatan RI mencatat bahwa per 2 Januari 2023, terdapat 969.000 kasus TB aktif di Indonesia, dengan 301 kasus TB per 100.000 penduduk, dan angka kematian 34 orang per 100.000 penduduk. Oleh karena itu, deteksi dini dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk mengurangi kasus TB-RO dan meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. (Jawa Pos)

Editor: Toar Rotulung

Tags

Terkini

Esok, PABI Gelar Pelantikan dan Simposium

Jumat, 2 Juni 2023 | 17:02 WIB
X