25.4 C
Manado
Thursday, 23 March 2023

Meta Berencana PHK Ribuan Pekerja Lagi

MANADOPOST.ID– Tahun efisiensi. Demikian Mark Zuckerberg, CEO Meta Mark Zuckerberg, menyebut tahun 2023.

Dengan dalih itu, tahun ini induk dari Facebook, Instagram, dan WhatsApp tersebut akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.

Jumlah pekerja terdampak PHK mencapai ribuan orang. Keputusan itu mungkin dimulai pekan ini. Namun, pihak Meta belum mengonfirmasi kepastian kabar yang sudah santer beredar itu.

Bloomberg News melaporkan, direktur dan wakil presiden Meta telah diminta untuk menyusun daftar karyawan yang dianggap tidak dibutuhkan.

1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

Manajemen berharap untuk menyelesaikan babak baru PHK tepat sebelum Zuckerberg mengambil cuti sebagai orang tua. November tahun lalu, Meta sudah mem-PHK 13 persen karyawannya atau setara hampir 11 ribu orang.

Baca Juga:  Demi Cegah PHK, Pemerintah Bolehkan Warga di Bawah 45 Tahun Beraktifitas

Pada tahun ini, raksasa jejaring sosial tersebut akan berkonsentrasi pada upaya untuk menurunkan biaya perusahaan. Pendiri Facebook itu juga menerapkan kebijakan baru yang disebut dengan perataan. Tujuannya, menyingkirkan manajer menengah yang dianggap menghalangi perusahaan menjadi lebih gesit dan produktif. Meta melakukan restrukturisasi di seluruh perusahaannya.

’’Meta berfokus memotong proyek yang tidak berkinerja atau mungkin tidak lagi penting dan berencana menghapus lapisan manajemen menengah untuk membuat keputusan lebih cepat,’’ ujar Zuckerberg Februari lalu.

Berita PHK itu membuat harga saham Meta turun sedikit dalam perdagangan premarket kemarin (7/3). Yakni, sekitar 0,19 persen. Namun, jika dihitung sejak awal tahun, saham Meta terbilang telah pulih. Ada kenaikan sekitar 54 persen dari sebelumnya.

Baca Juga:  Tiga Bulan Pertama, Korban PHK Dapat 45 Persen Gaji

Meta mungkin berupaya memangkas pengeluaran sebanyak-banyaknya. Tapi, di lain pihak, perusahaan terus berinvestasi besar-besaran dalam mengembangkan metaverse. Divisi Reality Labs perusahaan, yang bertugas membangun virtual reality dan augmented reality, telah menghasilkan pendapatan USD 727 juta (Rp 11,18 triliun) selama kuartal keempat. Namun, mereka juga mencatat kerugian operasional sebesar USD 4,28 miliar (Rp 65,8 triliun). (sha/c7/hud/jawapos)

MANADOPOST.ID– Tahun efisiensi. Demikian Mark Zuckerberg, CEO Meta Mark Zuckerberg, menyebut tahun 2023.

Dengan dalih itu, tahun ini induk dari Facebook, Instagram, dan WhatsApp tersebut akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.

Jumlah pekerja terdampak PHK mencapai ribuan orang. Keputusan itu mungkin dimulai pekan ini. Namun, pihak Meta belum mengonfirmasi kepastian kabar yang sudah santer beredar itu.

Bloomberg News melaporkan, direktur dan wakil presiden Meta telah diminta untuk menyusun daftar karyawan yang dianggap tidak dibutuhkan.

Manajemen berharap untuk menyelesaikan babak baru PHK tepat sebelum Zuckerberg mengambil cuti sebagai orang tua. November tahun lalu, Meta sudah mem-PHK 13 persen karyawannya atau setara hampir 11 ribu orang.

Baca Juga:  Pemerintah Diminta Antisipasi Gelombang PHK

Pada tahun ini, raksasa jejaring sosial tersebut akan berkonsentrasi pada upaya untuk menurunkan biaya perusahaan. Pendiri Facebook itu juga menerapkan kebijakan baru yang disebut dengan perataan. Tujuannya, menyingkirkan manajer menengah yang dianggap menghalangi perusahaan menjadi lebih gesit dan produktif. Meta melakukan restrukturisasi di seluruh perusahaannya.

’’Meta berfokus memotong proyek yang tidak berkinerja atau mungkin tidak lagi penting dan berencana menghapus lapisan manajemen menengah untuk membuat keputusan lebih cepat,’’ ujar Zuckerberg Februari lalu.

Berita PHK itu membuat harga saham Meta turun sedikit dalam perdagangan premarket kemarin (7/3). Yakni, sekitar 0,19 persen. Namun, jika dihitung sejak awal tahun, saham Meta terbilang telah pulih. Ada kenaikan sekitar 54 persen dari sebelumnya.

Baca Juga:  2 Nights Stay di Yama Resort Hanya 1,1 Juta

Meta mungkin berupaya memangkas pengeluaran sebanyak-banyaknya. Tapi, di lain pihak, perusahaan terus berinvestasi besar-besaran dalam mengembangkan metaverse. Divisi Reality Labs perusahaan, yang bertugas membangun virtual reality dan augmented reality, telah menghasilkan pendapatan USD 727 juta (Rp 11,18 triliun) selama kuartal keempat. Namun, mereka juga mencatat kerugian operasional sebesar USD 4,28 miliar (Rp 65,8 triliun). (sha/c7/hud/jawapos)

Most Read

Artikel Terbaru