Minggu, 4 Juni 2023

Agar Sayur Tumbuh Subur, Berikut Tips Berkebun Hidroponik ala Ahmad Adam

- Minggu, 2 Mei 2021 | 21:51 WIB
Ahmad Adam di kebun hidroponik miliknya (Dok.pribadi)
Ahmad Adam di kebun hidroponik miliknya (Dok.pribadi)

MANADOPOST.ID - Saat melihat akun Instagram @urbanfarming.manado, mata terasa segar. Foto-foto tanaman sayuran hidroponiknya terlihat menggiurkan. Mulai dari selada, bayam sampai tomat ceri. Ahmad Adam sebagai pemilik akun Instagram itu sudah menekuni hidroponik sejak 2015. Ia memanfaatkan halaman rumah juga membuat kebun sendiri. Ia bercerita tentang awal pengalamannya memulai hobi ini. "Dulu awal menanam dengan sistem hidroponik ini cuman hobi sekaligus untuk keperluan sayuran di rumah saja. Namun lama-kelamaan karena sering posting di media sosial banyak yang tertarik. Terutama para chef yang ada di hotel-hotel. Mereka butuh selada yang segar," jelas Adam. Bercocok tanam hidroponik juga dijadikannya sebagai hobi di waktu luang. "Awalnya sempat heran kok bisa menanam sayur di lahan yang sempit dan tanpa menggunakan tanah. Akhirnya darisitu, cari informasi dari internet dan buku," ungkapnya. Ia pun tergerak untuk mulai mencoba membuat sendiri instalasi hidroponik. Beberapa kali ia coba tapi tumbuhnya kurang optimal. Tak tinggal diam, Adam memutuskan untuk ikut pelatihan tentang hidroponik di Bandung. Setelah mendapat ilmu dari pelatihan, hasil panennya semakin membaik. "Dari beberapa kali trial dan error, saya bisa mendapatkan hasil yang memuaskan," ceritanya. Hasil dari hidroponik yang dibuatnya kemudian mulai dipasarkan ke hotel-hotel. Menurut Adam, kelebihan menanam dengan metode hidroponik ini banyak. Apalagi untuk masyarakat yang tinggal di perkotaan. "Kita bisa menanam dengan lahan yang lebih kecil dengan hasil lebih banyak dibandingkan menanam di tanah dengan teknik konvensional. Selain itu, nutrisi tanaman bisa lebih terkontrol sehingga kualitas dan kuantitas panen lebih tinggi dan lebih higienis. Menanam dengan sistem hidroponik juga jauh lebih hemat air dan pupuk serta pengendalian hama dan penyakit lebih mudah," jelasnya. Namun menanam dengan sistem hidroponik di tempat yang cukup panas seperti di Manado memiliki tantangan tersendiri. Terlebih khusus jika ingin menanam sayuran yang biasanya tumbuh di dataran tinggi seperti selada. "Tantangannya harus menjaga air nutrisi agar tetap lembap dan memberikan perlindungan dari panas yang berlebih. Nah, biasanya harus menggunakan naungan atau bahkan green house agar suhu lebih stabil dan tidak diganggu hama perusak tanaman," beber calon dokter gigi ini. Peluang bisnis produk hidroponik ini besar. Adam melihat, masih banyak pasar bahkan supermarket di Manado menjual produk sayuran hidroponik khususnya selada. Kalaupun ada biasanya harganya mahal dan diimpor dari pulau Jawa. "Pasar masih membutuhkan sayuran berkualitas yang segar khususnya selada yang biasanya sering digunakan di restaurant dan perhotelan namun masih sedikit yang memproduksinya di Sulawesi Utara khususnya Manado. Perbandingan harganya juga agak jauh. Harga sayuran hidroponik bisa dua kali lipat lebih mahal dibanding sayuran konvensional," jelasnya. Ia menyarankan, bagi yang ingin mulai menanam hidroponik, tidak perlu langsung menggunakan instalasi yang besar. "Hidroponik sederhana bahkan bisa dimulai dengan menggunakan gelas dan botol bekas air mineral dengan menggunakan media sederhana juga seperti arang sekam atau sekam bakar," pungkasnya. (tkg)

Editor: Kenjiro Tanos

Tags

Terkini

X