25.4 C
Manado
Saturday, 25 March 2023

Soal Proyek Penanggulangan Bencana Asal Jadi, DPRD Bitung Segera Turun Lapangan

MANADOPOST.ID – Terangkatnya proyek penanggulangan bencana yang diduga asal jadi di Kelurahan Wangurer Utara, Kecamatan Madidir, Kota Bitung, yang dikeluhkan warga, diseriusi Wakil Ketua DPRD Kota Bitung Keegan Kojoh.

Menurut Kojoh, sudah menjadi tugas wakil rakyat terkait fungsi pengawasan sehingga, apa yang dikeluhkan masyarakat seperti kualitas pekerjaan proyek, pasti ditindaklanjuti dengan pengecekan langsung di lapangan.

“Informasi ini akan kami tindaklanjuti. Kami akan berkoordinasi dengan Ketua Komisi III,” jelas Kojoh, Selasa (31/1). Diketahui, dalam pemberitaan sebelumnya, proyek penanggulangan bencana yang dikerjakan tahun 2022, kualitasnya diragukan masyarakat sekitar.

Salah satu warga yang ditemui Manado Post menjelaskan, sejak awal pembangunan proyek untuk menanggulangi ruas jalan yang longsor tersebut, tidak transparan karena tidak memasang papan proyek.

Baca Juga:  Pembangunan PT Palma Ilegal, Tak Urus PBG, Hari Ini Dinas Perkim Turun Lapangan
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

“Proyek ini yang kami ketahui, dikerjakan oleh kontraktor lokal dan instansi penanggung jawab adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bitung, kami juga tidak tahu anggarannya berapa, karena tidak dipasang papan proyek,” ujar warga.

Lanjutnya, proyek tersebut untuk penanggulangan ruas jalan yang ambruk, sehingga dibangun talud dan menutup ruas jalan yang ambruk. Tapi, yang justru membuat warga tersebut ragu, adalah posisi talud yang berdiri tegak lurus.

“Ini tidak kokoh, karena posisi talud tegak lurus. Kami orang awam menilai, pekerjaannya asal-asalan. Karena seharusnya, talud itu yang biasa kami lihat ada tingkat kemiringannya, kontra dengan beban yang akan ditopang,” jelasnya.

Tak hanya itu, material beton sebagai penutup dari jalan yang ditimbun, hanya tipis sekali. “Meskipun dipasang besi, tetapi betonnya sangat tipis. Kontraktor hanya menutupi dengan acian semen supaya terlihat baik, tetapi setelah sudah dilalui kendaraan, materialnya mulai terkelupas, pecah bahkan besi dasar sudah terlihat,” keluhnya.

Baca Juga:  Istri Ketua Partai Ummat Bitung Bantah Suaminya Sakit Sebelum Kecelakaan

Pantauan di lapangan, mutu beton dari proyek tersebut diduga tidak sesuai dengan standar. Saluran air, bagian dari paket proyek tersebut, mulai retak. (franky sumaraw)

MANADOPOST.ID – Terangkatnya proyek penanggulangan bencana yang diduga asal jadi di Kelurahan Wangurer Utara, Kecamatan Madidir, Kota Bitung, yang dikeluhkan warga, diseriusi Wakil Ketua DPRD Kota Bitung Keegan Kojoh.

Menurut Kojoh, sudah menjadi tugas wakil rakyat terkait fungsi pengawasan sehingga, apa yang dikeluhkan masyarakat seperti kualitas pekerjaan proyek, pasti ditindaklanjuti dengan pengecekan langsung di lapangan.

“Informasi ini akan kami tindaklanjuti. Kami akan berkoordinasi dengan Ketua Komisi III,” jelas Kojoh, Selasa (31/1). Diketahui, dalam pemberitaan sebelumnya, proyek penanggulangan bencana yang dikerjakan tahun 2022, kualitasnya diragukan masyarakat sekitar.

Salah satu warga yang ditemui Manado Post menjelaskan, sejak awal pembangunan proyek untuk menanggulangi ruas jalan yang longsor tersebut, tidak transparan karena tidak memasang papan proyek.

Baca Juga:  Pembangunan PT Palma Ilegal, Tak Urus PBG, Hari Ini Dinas Perkim Turun Lapangan

“Proyek ini yang kami ketahui, dikerjakan oleh kontraktor lokal dan instansi penanggung jawab adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bitung, kami juga tidak tahu anggarannya berapa, karena tidak dipasang papan proyek,” ujar warga.

Lanjutnya, proyek tersebut untuk penanggulangan ruas jalan yang ambruk, sehingga dibangun talud dan menutup ruas jalan yang ambruk. Tapi, yang justru membuat warga tersebut ragu, adalah posisi talud yang berdiri tegak lurus.

“Ini tidak kokoh, karena posisi talud tegak lurus. Kami orang awam menilai, pekerjaannya asal-asalan. Karena seharusnya, talud itu yang biasa kami lihat ada tingkat kemiringannya, kontra dengan beban yang akan ditopang,” jelasnya.

Tak hanya itu, material beton sebagai penutup dari jalan yang ditimbun, hanya tipis sekali. “Meskipun dipasang besi, tetapi betonnya sangat tipis. Kontraktor hanya menutupi dengan acian semen supaya terlihat baik, tetapi setelah sudah dilalui kendaraan, materialnya mulai terkelupas, pecah bahkan besi dasar sudah terlihat,” keluhnya.

Baca Juga:  Istri Ketua Partai Ummat Bitung Bantah Suaminya Sakit Sebelum Kecelakaan

Pantauan di lapangan, mutu beton dari proyek tersebut diduga tidak sesuai dengan standar. Saluran air, bagian dari paket proyek tersebut, mulai retak. (franky sumaraw)

Most Read

Artikel Terbaru