MANADOPOST.ID – Ditetapkannya Bitung sebagai zona oranye penyebaran Covid-19 membuat impian anak-anak untuk kembali melakukan sekolah tatap muka terancam ditunda.
Pasalnya masuknya Bitung dalam zona oranye membuat pelaksanaan sekolah tatap muka beresiko menjadi wadah penularan Covid-19.
Kepala Dinas Pendidikan Bitung, Julius Ondang mengatakan, memang pihaknya sudah melakukan persiapan pola pembelajaran tatap muka.
“Namun menimbang keadaan sekarang, jelas kita harus menganalisa dengan baik, karena jika penyebaran Covid-19 terus terjadi maka pembelajaran tatap muka akan beresiko tinggi menjadi wadah penyebaran Covid-19,” ujarnya.
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile
Apalagi, lanjut dia, saat ini Covid-19 banyak tertular pada anak-anak, sehingga patut diwaspadai.
“Untuk itu sekarang kita menunggu perkembangan selanjutnya, sebab keselamatan anak jelas lebih penting,” beber dia.
Ondang mengatakan, untuk perkembangan apakah akan dilakukan pembelajaran jarak jauh atau tatap muka terbatas pihaknya masih menunggu hingga 11 Juli.
“Kalau keadaan sudah membaik dan memungkinkan maka kita akan melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas, jika tidak maka tetap akan melaksanakan belajar jarak jauh,” tandasnya. (don/can)
MANADOPOST.ID – Ditetapkannya Bitung sebagai zona oranye penyebaran Covid-19 membuat impian anak-anak untuk kembali melakukan sekolah tatap muka terancam ditunda.
Pasalnya masuknya Bitung dalam zona oranye membuat pelaksanaan sekolah tatap muka beresiko menjadi wadah penularan Covid-19.
Kepala Dinas Pendidikan Bitung, Julius Ondang mengatakan, memang pihaknya sudah melakukan persiapan pola pembelajaran tatap muka.
“Namun menimbang keadaan sekarang, jelas kita harus menganalisa dengan baik, karena jika penyebaran Covid-19 terus terjadi maka pembelajaran tatap muka akan beresiko tinggi menjadi wadah penyebaran Covid-19,” ujarnya.
Apalagi, lanjut dia, saat ini Covid-19 banyak tertular pada anak-anak, sehingga patut diwaspadai.
“Untuk itu sekarang kita menunggu perkembangan selanjutnya, sebab keselamatan anak jelas lebih penting,” beber dia.
Ondang mengatakan, untuk perkembangan apakah akan dilakukan pembelajaran jarak jauh atau tatap muka terbatas pihaknya masih menunggu hingga 11 Juli.
“Kalau keadaan sudah membaik dan memungkinkan maka kita akan melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas, jika tidak maka tetap akan melaksanakan belajar jarak jauh,” tandasnya. (don/can)