25.4 C
Manado
Friday, 24 March 2023

Soal Pasien Bayi Yang Meninggal Akibat Diare, Berikut Penjelasan Pihak RS Manembo-Nembo Bitung

MANADOPOST.ID – Rumah Sakit Manembo-Nembo (RSMN) Bitung, membeber diagnosa dari Kejadian Luar Biasa (KLB) diare di Kota Bitung. Di mana seorang bayi umur 3 bulan 4 hari meninggal beberapa hari lalu.

Direktur RSMN Dr dr Nicolas Chally Tirayoh MKes kepada Manado Post menjelaskan, bayi malang tersebut meninggal dunia, Senin (30/1) subuh. “Pasien bayi tersebut masuk RSMN pukul 3:20 Wita dan meninggal 4:38 Wita. Diagnosa: diare akut, dehidrasi berat dan malnutrisi,” jelas Tirayoh, Jumat (3/2).

Dari diagnosa tersebut, saat dibawa ke RSMN pasien bayi itu sudah dalam kondisi gawat. Meski langsung mendapatkan penanganan medis dari tenaga kesehatan RSMN, tetapi nyawa bayi tersebut tidak tertolong.

“Saat masuk ke RSMN, langsung mendapatkan penganganan kemudian dipasang infus dengan oksigen, tetapi sudah tidak tertolong,” katanya. Tirayoh kemudian mengimbau kepada masyarakat Kota Bitung dan sekitarnya, akhir-akhir ini kasus diare lagi meningkat.

Baca Juga:  Perusahaan di Bitung Wajib Bayar Penuh THR dan Tepat Waktu
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

“Sekiranya ada anak atau keluarga yang menderita sakit ini, harap langsung dibawa ke fasilitas kesehatan untuk diperiksa untuk mendapatkan penganganan medis,” imbaunya. Ia juga mengingatkan, jangan tunda-tunda untuk ke fasilitas kesehatan jika sudah gejala yang mengarah ke diare.

“Jangan sampai kasusnya sudah berat baru dibawa ke RS, nanti bisa berakibat fatal. RSMN Bitung sebagai fasilitas kesehatan tingkat 2, siap menerima rujukan ataupun pelayanan gawat darurat untuk Bitung sehat, Bitung hebat,” imbuhnya.

Sementara itu, dr Sunny Rumawung selaku tenaga kesehatan senior, mengimbau bagi keluarga yang mempunyai bayi ataupun balita, untuk lebih hati-hati dan teliti dalam memperhatikan asupan makanannya.

“Karena jika mengkomsumsi makanan yang tidak baik/steril maka salah satu penyakit yang bisa terjadi adalah diare,” jelasnya.

Baca Juga:  Beban Belanja Rutin Capai Ratusan Juta, Direksi Perumda Bangun Bitung Bakal Dirampingkan?

Lanjut Rumawung, diare bisa disebabkan oleh virus, bakteri dan lain-lain. Dan jika ada anggota keluarga apalagi bayi dan anak-anak Buang Air Besar (BAB) lebih dari biasanya, 5-7 kali atau lebih per hari, dengan konsistensi lembek dan cair apalagi diikuti dengan demam, letih dan kulit menjadi kering, maka segera dibawa ke dokter, Puskesmas atau Rumah Sakit.

“Penanganan pertama jika ditemukan seperti demikian di rumah, maka segera diberikan oralit, sering minum air putih ataupun memberi makanan yang lembek seperti bubur. Hal ini bertujuan untuk menghindari dehidrasi. Jangan menunda-nunda karena diare bisa mengakibatkan kematian. Ingatkan juga anak-anak kita untuk rajin cuci tangan sebelum makan,” imbau Rumawung. (franky sumaraw)

MANADOPOST.ID – Rumah Sakit Manembo-Nembo (RSMN) Bitung, membeber diagnosa dari Kejadian Luar Biasa (KLB) diare di Kota Bitung. Di mana seorang bayi umur 3 bulan 4 hari meninggal beberapa hari lalu.

Direktur RSMN Dr dr Nicolas Chally Tirayoh MKes kepada Manado Post menjelaskan, bayi malang tersebut meninggal dunia, Senin (30/1) subuh. “Pasien bayi tersebut masuk RSMN pukul 3:20 Wita dan meninggal 4:38 Wita. Diagnosa: diare akut, dehidrasi berat dan malnutrisi,” jelas Tirayoh, Jumat (3/2).

Dari diagnosa tersebut, saat dibawa ke RSMN pasien bayi itu sudah dalam kondisi gawat. Meski langsung mendapatkan penanganan medis dari tenaga kesehatan RSMN, tetapi nyawa bayi tersebut tidak tertolong.

“Saat masuk ke RSMN, langsung mendapatkan penganganan kemudian dipasang infus dengan oksigen, tetapi sudah tidak tertolong,” katanya. Tirayoh kemudian mengimbau kepada masyarakat Kota Bitung dan sekitarnya, akhir-akhir ini kasus diare lagi meningkat.

Baca Juga:  Inovasi IAD Daerah Bitung: Bisa Panen Hasil Tanaman Obat Sendiri dan Buka Toko 'Kejujuran'

“Sekiranya ada anak atau keluarga yang menderita sakit ini, harap langsung dibawa ke fasilitas kesehatan untuk diperiksa untuk mendapatkan penganganan medis,” imbaunya. Ia juga mengingatkan, jangan tunda-tunda untuk ke fasilitas kesehatan jika sudah gejala yang mengarah ke diare.

“Jangan sampai kasusnya sudah berat baru dibawa ke RS, nanti bisa berakibat fatal. RSMN Bitung sebagai fasilitas kesehatan tingkat 2, siap menerima rujukan ataupun pelayanan gawat darurat untuk Bitung sehat, Bitung hebat,” imbuhnya.

Sementara itu, dr Sunny Rumawung selaku tenaga kesehatan senior, mengimbau bagi keluarga yang mempunyai bayi ataupun balita, untuk lebih hati-hati dan teliti dalam memperhatikan asupan makanannya.

“Karena jika mengkomsumsi makanan yang tidak baik/steril maka salah satu penyakit yang bisa terjadi adalah diare,” jelasnya.

Baca Juga:  Gaji Belum Dibayar, Karyawan Perumda Bangun Bitung Mogok Kerja dan Mengadu ke DPRD

Lanjut Rumawung, diare bisa disebabkan oleh virus, bakteri dan lain-lain. Dan jika ada anggota keluarga apalagi bayi dan anak-anak Buang Air Besar (BAB) lebih dari biasanya, 5-7 kali atau lebih per hari, dengan konsistensi lembek dan cair apalagi diikuti dengan demam, letih dan kulit menjadi kering, maka segera dibawa ke dokter, Puskesmas atau Rumah Sakit.

“Penanganan pertama jika ditemukan seperti demikian di rumah, maka segera diberikan oralit, sering minum air putih ataupun memberi makanan yang lembek seperti bubur. Hal ini bertujuan untuk menghindari dehidrasi. Jangan menunda-nunda karena diare bisa mengakibatkan kematian. Ingatkan juga anak-anak kita untuk rajin cuci tangan sebelum makan,” imbau Rumawung. (franky sumaraw)

Most Read

Artikel Terbaru