24.4 C
Manado
Sunday, 26 March 2023

Bitung Koleksi Sampah 120 Ton Per Hari

MANADOPOST.ID – Produksi sampah masyarakat Bitung per hari cukup fantastis, sehingga warga diimbau untuk membuat lubang sampah sendiri di pekarangan rumah, sebagai wadah membuang sampah organik.

Tercatat di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bitung, produksi sampah warga tiap harinya mencapai 100 – 120 ton.

“Jumlah sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) rata-rata, 100 hingga 120 ton per hari,” kata Kepala DLH Kota Bitung Sadat Minabari SIK MSi, Minggu (4/7).

Kondisi itu jelas membebani TPA Aertembaga Bitung, apalagi diakui Minabari masih ada warga yang mencampur sampah organik dan anorganik, yang harusnya dipilah dulu baru dibuang di tempat pembuangan sementara.

Baca Juga:  PT Indo World Terancam Sanksi Berat, DLH Bitung Minta Proposal Perbaikan
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

Dengan kondisi itu, warga yang masih memiliki pekarangan, diimbau untuk membuat lubang sampah, sebagai wadah membuang sampah organik.

“Jika di tempat tinggal warga masih ada halaman, diimbau untuk membuat lubang sampah sendiri, sebagai tempat pembuangan sampah organik seperti sisa makanan, sisa sayuran dan kulit buah-buahan, rumput, daun dan ranting. Sehingga yang terangkut ke TPA tinggal sampah anorganik berupa kertas, plastik dan sampah lainnya,” urai Minabari.

MANADOPOST.ID – Produksi sampah masyarakat Bitung per hari cukup fantastis, sehingga warga diimbau untuk membuat lubang sampah sendiri di pekarangan rumah, sebagai wadah membuang sampah organik.

Tercatat di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bitung, produksi sampah warga tiap harinya mencapai 100 – 120 ton.

“Jumlah sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) rata-rata, 100 hingga 120 ton per hari,” kata Kepala DLH Kota Bitung Sadat Minabari SIK MSi, Minggu (4/7).

Kondisi itu jelas membebani TPA Aertembaga Bitung, apalagi diakui Minabari masih ada warga yang mencampur sampah organik dan anorganik, yang harusnya dipilah dulu baru dibuang di tempat pembuangan sementara.

Baca Juga:  Astaga! Kasus Covid-19 di Bitung Melonjak, Begini Tanggapan Pemerhati

Dengan kondisi itu, warga yang masih memiliki pekarangan, diimbau untuk membuat lubang sampah, sebagai wadah membuang sampah organik.

“Jika di tempat tinggal warga masih ada halaman, diimbau untuk membuat lubang sampah sendiri, sebagai tempat pembuangan sampah organik seperti sisa makanan, sisa sayuran dan kulit buah-buahan, rumput, daun dan ranting. Sehingga yang terangkut ke TPA tinggal sampah anorganik berupa kertas, plastik dan sampah lainnya,” urai Minabari.

Most Read

Artikel Terbaru