MANADOPOST.ID – Praktik memperkaya diri sendiri dengan menyalahgunakan wewenang diduga dilakoni sejumlah oknum di PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Bitung.
Informasi yang dirangkum Manado Post, pungutan liar berkedok calo leluasa beroperasi di kawasan dermaga ASDP Bitung, di Kelurahan Pateten I, Kecamatan Aertembaga, Bitung.
Bahkan, permainan kotor ini bukan tidak mungkin diketahui para petinggi di dalam Kantor ASDP Bitung.
Modusnya, diatur sedemikian rupa oleh beberapa oknum orang dalam ASDP, dengan merekayasa jadwal keberangkatan pengiriman kendaraan, dengan imbalan uang hingga ratusan ribu rupiah.
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile
Sumber resmi yang meminta identitasnya disimpan menjelaskan, kendati nomor antrean sesuai nomor tiket terpadu menyatakan keberangkatan pengiriman kendaraan ke Ternate nanti dua hari kemudian, bisa diatur asalkan ada komisi. Sejumlah uang harus dibayar lebih ke oknum selain harga yang tertera dalam tiket.
“Seperti harga pengiriman satu kendaraan kecil, untuk sekali perjalanan ke Ternate di tiket tertera Rp4,2 juta. Kalau ingin cepat berangkat cepat, harus membayar lebih dari harga tiket itu, ” kata sumber, Senin (12/7).
MANADOPOST.ID – Praktik memperkaya diri sendiri dengan menyalahgunakan wewenang diduga dilakoni sejumlah oknum di PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Bitung.
Informasi yang dirangkum Manado Post, pungutan liar berkedok calo leluasa beroperasi di kawasan dermaga ASDP Bitung, di Kelurahan Pateten I, Kecamatan Aertembaga, Bitung.
Bahkan, permainan kotor ini bukan tidak mungkin diketahui para petinggi di dalam Kantor ASDP Bitung.
Modusnya, diatur sedemikian rupa oleh beberapa oknum orang dalam ASDP, dengan merekayasa jadwal keberangkatan pengiriman kendaraan, dengan imbalan uang hingga ratusan ribu rupiah.
Sumber resmi yang meminta identitasnya disimpan menjelaskan, kendati nomor antrean sesuai nomor tiket terpadu menyatakan keberangkatan pengiriman kendaraan ke Ternate nanti dua hari kemudian, bisa diatur asalkan ada komisi. Sejumlah uang harus dibayar lebih ke oknum selain harga yang tertera dalam tiket.
“Seperti harga pengiriman satu kendaraan kecil, untuk sekali perjalanan ke Ternate di tiket tertera Rp4,2 juta. Kalau ingin cepat berangkat cepat, harus membayar lebih dari harga tiket itu, ” kata sumber, Senin (12/7).