MANADOPOST.ID – Program Bitung terang yang digagas Pemkot Bitung, nampaknya tak akan terealisasi dalam 100 hari kepemimpinan Wali Kota Bitung Maurits Mantiri dan Wakil Wali Kota Bitung Hengky Honandar.
Pasalnya meski saat ini Pemkot terus gencar melakukan sosialisasi Bitung terang dalam program 100 hari, namun itu ternyata tak didukung oleh ketersediaan anggaran.
Kepala Dinas Perkim Bitung, Hendry Sakul menjelaskan ketersediaan anggaran, menjadi kendala realisasi program Bitung terang.
Sebab untuk rencana pengadaan tambah dia hingga bisa mencapai 1000 titik, materialnya masih sementara dilakukan pengadaan.
“Untuk saat ini, kita masih mengupayakan pemasangan di 100 titik, sisa dari pengadaan dari tahun 2020,” ujarnya
Ia mengatakan selain pemasangan 100 titik sisa anggaran tahun lalu, pihaknya juga akan melakukan pengadaan sekitar 350 lampu, namun menunggu proses pengadaan yang kemungkinan akan terakomodir pada APBD Perubahan, sehingga total tahun ini bisa mencapai 550 titik
Sebelumnya Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri dalam pra launching Selasa (6/4) silam mengatakan gebrakan Pra Launching Bitung terang ini merupakan pijakan awal dengan target 1.000 titik lampu.
“Dan hari ini baru pra dan pemasangannya di Kelurahan Manembo-nembo yang memang lokasi ini sangat layak untuk dipasang lampu jalan,” kata Maurits.
Maurits mengharapkan, dengan telah terpasangnya lampu jalan di Manembo-nembo juga dapat dijaga bersama-sama dengan masyarakat.
“Sebab fungsi lampu jalan, tidak hanya membuat terang saja. Melainkan dari sisi lalu lintas dan juga stabilitas keamanan sangat membantu serta meminimalisir adanya kecelakaan juga aksi-aksi kejahatan seperti pencurian dan kriminal lainya,” katanya.
Terpisah Aktivis Rahmat Arif Suma menilai program Bitung terang yang digembar gemborkan Pemkot Bitung saat ini tak lebih dari pencitraan.
“Karena ini merupakan program lama yang digagas pemerintah sebelumnya, sehingga menurut hemat saya ini tak lebih dari melanjutkan program lama,” ujarnya.
Disisi lain tambah dia Bitung terang yang saat ini dimasukan dalam program 100, tak akan terealisasi dalam 100 hari.
“Sebab, kalau mau dilakukan bertahap jangan paksa dimasukan dalam program 100 hari kerja, karena program 100 hari itu adalah pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam waktu 100 hari,” tegasnya. (tr-01)