MANADOPOST.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bitung nampaknya ada upaya untuk menggelapkan Rp3,7 miliar dari dana alokasi khusus (DAK) dengan total senilai Rp48,7 miliar dari pemerintah pusat. Diketahui anggaran itu diplot untuk pembangunan RS Pratama Bitung.
Kuat dugaan, dana yang hendak digelapkan itu, untuk menyiasati pembayaran lahan untuk pembangunan RS Pratama di Kolombo Kelurahan Bitung Barat II.
Hal itu dilakukan, karena RS yang seharusnya dibangun di lahan milik Pemkot Bitung, di Kelurahan Pinokalan sesuai rencana awal, dipindahkan ke Kolombo kendati lahannya harus dibeli. Sedangkan anggaran pembelian lahan tidak tertata dalam APBD induk 2021.
Buktinya, kendati data yang berhasil dirangkum Manado Post dari Bappeda Kota Bitung, ada Rp48,7 miliar DAK untuk pembangunan RS Pratama, namun oleh pejabat pembuat komitmen (PPKom) Dinkes Bitung Christian Kuhmeyer menjelaskan bukan Rp48,7 miliar.
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile
“Untuk pembangunan rumah sakit hanya Rp45 miliar, dengan rincian alat kesehatan Rp15 miliar dan pembangunan rumah sakit Rp30 miliar,” katanya, Senin (19/7) saat sosialisasi pengadaan lahan RS Pratama, di Aula Kantor Camat Maesa.
Sedangkan untuk pengadaan lahan, menurutnya, dari pergeseran anggaran.
MANADOPOST.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bitung nampaknya ada upaya untuk menggelapkan Rp3,7 miliar dari dana alokasi khusus (DAK) dengan total senilai Rp48,7 miliar dari pemerintah pusat. Diketahui anggaran itu diplot untuk pembangunan RS Pratama Bitung.
Kuat dugaan, dana yang hendak digelapkan itu, untuk menyiasati pembayaran lahan untuk pembangunan RS Pratama di Kolombo Kelurahan Bitung Barat II.
Hal itu dilakukan, karena RS yang seharusnya dibangun di lahan milik Pemkot Bitung, di Kelurahan Pinokalan sesuai rencana awal, dipindahkan ke Kolombo kendati lahannya harus dibeli. Sedangkan anggaran pembelian lahan tidak tertata dalam APBD induk 2021.
Buktinya, kendati data yang berhasil dirangkum Manado Post dari Bappeda Kota Bitung, ada Rp48,7 miliar DAK untuk pembangunan RS Pratama, namun oleh pejabat pembuat komitmen (PPKom) Dinkes Bitung Christian Kuhmeyer menjelaskan bukan Rp48,7 miliar.
“Untuk pembangunan rumah sakit hanya Rp45 miliar, dengan rincian alat kesehatan Rp15 miliar dan pembangunan rumah sakit Rp30 miliar,” katanya, Senin (19/7) saat sosialisasi pengadaan lahan RS Pratama, di Aula Kantor Camat Maesa.
Sedangkan untuk pengadaan lahan, menurutnya, dari pergeseran anggaran.