MANADOPOST.ID – Penyaluran bantuan sosial (bansos) lansia dan disabilitas yang sempat berpolemik karena memicu kerumunan diakui Kepala Bank Sulut Go (BSG) Cabang Bitung Sjane Tilaar.
Apalagi, menurutnya, saat hari pertama penyaluran pada Senin pekan lalu secara antusias penerima mendatangi unit-unit BSG di Bitung yang melayani penyaluran bansos untuk lansia dan disabilitas.
“Dari evaluasi kami, hari pertama penyaluran ada yang belum masuk jadwal penyaluran, sudah mendatangi unit BSG sehingga kondisi itu terjadi. Mereka itu antusias hanya untuk datang mengecek prosesnya,” ujar Tilaar, Senin (22/11), di ruang kerjanya.
Tak hanya itu, meskipun BSG sudah menyediakan tempat duduk sesuai jumlah penerima yang terjadwal tetapi ada orang yang mengantar lansia dan disabilitas.
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile
“Bahkan dari pengecekan langsung di lapangan seperti di unit BSG Girian, mendapati ada satu orang lansia diantar empat orang. Tak hanya itu, ada juga yang sempat membawa cucu mereka. Hal ini tentunya tidak bisa kami larang, sehingga imbauan untuk tetap menjaga protokol kesehatan terus diingatkan, termasuk menyediakan masker untuk mengantisipasi jika ada yang lupa atau tercecer,” tambahnya.
Sedangkan untuk kondisi di unit BSG Kantor Wali Kota, sempat terlihat terjadi kerumunan karena loket dari petugas Dinas Sosial untuk mengurus rekomendasi berada di bagian dalam.
“Saat ini sudah diatur untuk loket tersebut di tenda bagian luar, sehingga penerima yang sudah terverfikasi masuk ke dalam untuk mendapatkan pelayanan yang cepat dengan sistem virtual account,” pungkasnya seraya berharap kerjasama yang baik dari semua pihak untuk kelancaran penyaluran bansos dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. (tr-01/can)
MANADOPOST.ID – Penyaluran bantuan sosial (bansos) lansia dan disabilitas yang sempat berpolemik karena memicu kerumunan diakui Kepala Bank Sulut Go (BSG) Cabang Bitung Sjane Tilaar.
Apalagi, menurutnya, saat hari pertama penyaluran pada Senin pekan lalu secara antusias penerima mendatangi unit-unit BSG di Bitung yang melayani penyaluran bansos untuk lansia dan disabilitas.
“Dari evaluasi kami, hari pertama penyaluran ada yang belum masuk jadwal penyaluran, sudah mendatangi unit BSG sehingga kondisi itu terjadi. Mereka itu antusias hanya untuk datang mengecek prosesnya,” ujar Tilaar, Senin (22/11), di ruang kerjanya.
Tak hanya itu, meskipun BSG sudah menyediakan tempat duduk sesuai jumlah penerima yang terjadwal tetapi ada orang yang mengantar lansia dan disabilitas.
“Bahkan dari pengecekan langsung di lapangan seperti di unit BSG Girian, mendapati ada satu orang lansia diantar empat orang. Tak hanya itu, ada juga yang sempat membawa cucu mereka. Hal ini tentunya tidak bisa kami larang, sehingga imbauan untuk tetap menjaga protokol kesehatan terus diingatkan, termasuk menyediakan masker untuk mengantisipasi jika ada yang lupa atau tercecer,” tambahnya.
Sedangkan untuk kondisi di unit BSG Kantor Wali Kota, sempat terlihat terjadi kerumunan karena loket dari petugas Dinas Sosial untuk mengurus rekomendasi berada di bagian dalam.
“Saat ini sudah diatur untuk loket tersebut di tenda bagian luar, sehingga penerima yang sudah terverfikasi masuk ke dalam untuk mendapatkan pelayanan yang cepat dengan sistem virtual account,” pungkasnya seraya berharap kerjasama yang baik dari semua pihak untuk kelancaran penyaluran bansos dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. (tr-01/can)