MANADOPOST.ID – Proyek rehabilitasi ruang kelas di SMK Negeri 1 Bitung senilai Rp1,2 miliar dinilai janggal.
Pasalnya, anggaran sebesar itu, terinformasi hanya untuk mengganti atap beserta rangka, kusen, lantai dan perabot dari satu bangunan yang terbagi delapan ruangan.
Sedangkan menurut pemerhati Kota Bitung Darma Baginda, di sekolah tersebut, ada juga satu proyek dengan anggaran Rp800 juta lebih, hanya untuk satu bangunan baru.
“Ini sangat janggal. Karena, ada anggaran Rp1,2 miliar hanya untuk rehab. Sedangkan ada juga proyek di SMKN 1 Bitung, senilai Rp800 juta yaitu bangunan baru, satu gedung. Kalau dihitung-hitung, rehab itu hanya sekira Rp400 juta,” jelasnya.
Apalagi, pekerjaan dari rehab itu, lanjutnya, hanya menggunakan rangka atap baja kelas bawah.
“Kami tahu spesifikasi dari rangka atap baja. Kelasnya yaitu merek Tasto. Sedangkan yang digunakan adalah merek Moko Truss. Jadi, kendati dua proyek tersebut sama-sama dirangkaikan dengan pengadaan perabot, tetapi ada kesenjangan antara proyek rehab dan bangunan baru. Perbandingannya seperti bumi dan langit sehingga, sangat berpotensi menjadi pundi-pundi uang bagi kontraktor dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sulut, selaku penyedia paket. Kami menantang pejabat pembuat komitmen (PPKom) untuk membeber rencana anggaran biaya (RAB) karena kami duga, spesifikasi sudah tidak cocok dengan RAB,” ulasnya, Minggu (26/9).
Dari temuan Manado Post di lokasi, terdapat kejanggalan antara proyek rehab senilai Rp1,2 miliar dengan proyek bangunan baru senilai Rp800 juta.
Dari proyek Rp1,2 miliar, terlihat hanya ada penambahan tinggi dinding. Begitu juga dengan kusen, semua sudah dicabut. Diganti dengan rangka atap baja merek Moko Truss.