MANADOPOST.ID – Dijadikannya Tower Tenggiri Rusunawa di Kelurahan Sagerat Weru Satu, Kecamatan Matuari, sebagai rumah sakit (RS) darurat Covid-19, menuai reaksi masyarakat sekitar.
Adapun yang menjadi keluhan warga, terkait limbah medis dari RS darurat tersebut.
Mereka khawatir, jangan sampai limbah tersebut berdampak kepada kesehatan masyarakat.
Ronny salah satu warga, kepada Manado Post mengatakan, limbah medis itu, harus dikelola dengan baik oleh instansi terkait.
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile
“Warga sekitar, bukannya menolak keberadaan Rusunawa ini, untuk dijadikan RS darurat. Tetapi, kami khawatir dengan limbah medisnya. Harus ditangani dengan baik, jangan sampai membahayakan warga lainnya,” keluhnya, Kamis (29/7).
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bitung Sadat Minabari saat dikonfirmasi menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan strategi dalam mengatasi limbah medis di RS darurat tersebut.
MANADOPOST.ID – Dijadikannya Tower Tenggiri Rusunawa di Kelurahan Sagerat Weru Satu, Kecamatan Matuari, sebagai rumah sakit (RS) darurat Covid-19, menuai reaksi masyarakat sekitar.
Adapun yang menjadi keluhan warga, terkait limbah medis dari RS darurat tersebut.
Mereka khawatir, jangan sampai limbah tersebut berdampak kepada kesehatan masyarakat.
Ronny salah satu warga, kepada Manado Post mengatakan, limbah medis itu, harus dikelola dengan baik oleh instansi terkait.
“Warga sekitar, bukannya menolak keberadaan Rusunawa ini, untuk dijadikan RS darurat. Tetapi, kami khawatir dengan limbah medisnya. Harus ditangani dengan baik, jangan sampai membahayakan warga lainnya,” keluhnya, Kamis (29/7).
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bitung Sadat Minabari saat dikonfirmasi menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan strategi dalam mengatasi limbah medis di RS darurat tersebut.