MANADOPOST.ID — Dengan meningkatnya kasus virus corona di Kabupaten Minsel membuat pemerintah mulai mengebut realisasi anggaran Covid-19. Dikatakan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Minsel Melky Manus, anggaran Covid-19 yang diplot untuk tahun ini menyentuh belasan miliar rupiah. “Anggaran Covid-19 tahun ini menyentuh Rp15 miliar,” ungkapnya saat ditemui di kantor DPRD Minsel, Senin (26/7).
Ditambahkan Manus, total tersebut berasal dari hasil refokusing anggaran di setiap SKPD. “Itu hasil refokusing. Dicomot dari setiap SKPD sebanyak 60 persen, berdasarkan petunjuk pemerintah pusat,” jelasnya.
Sementara terkait realisasinya, Manus membeberkan laporan dinas terkait baru sekira Rp2 miliar rupiah hingga saat ini. “Rinciannya saya kurang ingat, yang pasti baru sekira 2 miliar realisasinya dari 15 miliar. Paling banyak untuk bayar insentif nakes dan sebagainya,” pungkasnya.
Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Minsel dr.Erwin Schouten membenarkan realisasi anggaran covid-19 baru menyentuh dua miliar rupiah. “Iya benar, karena kasus positif di Minsel sebelumnya tidak terlalu tinggi jadi realisasi pembelanjaan kurang. Nanti akhir-akhir ini meningkat jadi mulai ada pembelanjaan untuk lain-lain,” katanya.
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile
Sementara untuk realisasi dua miliar rupiah tersebut, dibeberkan Schouten paling banyak membayar insentif dan lainnya. “Dibayarkan insentif nakes, honor vaksinator, honor penguburan dan sebagainya yang penting-penting semua sudah dibayarkan. Juga ada pengadaan rapid antigen sesuai kebutuhan,” pungkasnya.(rgm)Â
MANADOPOST.ID — Dengan meningkatnya kasus virus corona di Kabupaten Minsel membuat pemerintah mulai mengebut realisasi anggaran Covid-19. Dikatakan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Minsel Melky Manus, anggaran Covid-19 yang diplot untuk tahun ini menyentuh belasan miliar rupiah. “Anggaran Covid-19 tahun ini menyentuh Rp15 miliar,” ungkapnya saat ditemui di kantor DPRD Minsel, Senin (26/7).
Ditambahkan Manus, total tersebut berasal dari hasil refokusing anggaran di setiap SKPD. “Itu hasil refokusing. Dicomot dari setiap SKPD sebanyak 60 persen, berdasarkan petunjuk pemerintah pusat,” jelasnya.
Sementara terkait realisasinya, Manus membeberkan laporan dinas terkait baru sekira Rp2 miliar rupiah hingga saat ini. “Rinciannya saya kurang ingat, yang pasti baru sekira 2 miliar realisasinya dari 15 miliar. Paling banyak untuk bayar insentif nakes dan sebagainya,” pungkasnya.
Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Minsel dr.Erwin Schouten membenarkan realisasi anggaran covid-19 baru menyentuh dua miliar rupiah. “Iya benar, karena kasus positif di Minsel sebelumnya tidak terlalu tinggi jadi realisasi pembelanjaan kurang. Nanti akhir-akhir ini meningkat jadi mulai ada pembelanjaan untuk lain-lain,” katanya.
Sementara untuk realisasi dua miliar rupiah tersebut, dibeberkan Schouten paling banyak membayar insentif dan lainnya. “Dibayarkan insentif nakes, honor vaksinator, honor penguburan dan sebagainya yang penting-penting semua sudah dibayarkan. Juga ada pengadaan rapid antigen sesuai kebutuhan,” pungkasnya.(rgm)Â