MANADOPOST.ID— Sulawesi Utara (Sulut) menjadi salah satu dari 12 daerah yang mendapat peringatan dini potensi banjir bandang akibat curah hujan lebat dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Benar saja, kemarin sekira pukul 14.00 Wita, air bah bercampur lumpur menerjang puluhan rumah di Kecamatan Ratahan dan Ratahan Timur, Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulut. Informasi dirangkum, empat rumah bahkan hanyut tersapu banjir bandang.
Bencana alam tersebut juga memutus akses jalan nasional di wilayah itu. Yakni jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Minahasa Tenggara dan Kabupaten Minahasa. Akses jalan ini terputus akibat banjir di Sungai Palaus di Kecamatan Ratahan dan Sungai Abuang di Kecamatan Ratahan Timur.
Bupati Minahasa Tenggara James Sumendap mengaku pihaknya sementara melakukan pendataan kerusakan akibat banjir bandang di semua wilayah terdampak.
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile
“Kerusakan di jalan nasional akan dikoordinasikan dengan balai jalan Kementerian Pekerjaan Umum. Tapi pemerintah kabupaten sudah menyiapkan ekskavator untuk membuka akses jalan tersebut agar bisa dilalui kendaraan,” ujarnya, dilansir Antara.(tan)
MANADOPOST.ID— Sulawesi Utara (Sulut) menjadi salah satu dari 12 daerah yang mendapat peringatan dini potensi banjir bandang akibat curah hujan lebat dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Benar saja, kemarin sekira pukul 14.00 Wita, air bah bercampur lumpur menerjang puluhan rumah di Kecamatan Ratahan dan Ratahan Timur, Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulut. Informasi dirangkum, empat rumah bahkan hanyut tersapu banjir bandang.
Bencana alam tersebut juga memutus akses jalan nasional di wilayah itu. Yakni jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Minahasa Tenggara dan Kabupaten Minahasa. Akses jalan ini terputus akibat banjir di Sungai Palaus di Kecamatan Ratahan dan Sungai Abuang di Kecamatan Ratahan Timur.
Bupati Minahasa Tenggara James Sumendap mengaku pihaknya sementara melakukan pendataan kerusakan akibat banjir bandang di semua wilayah terdampak.
“Kerusakan di jalan nasional akan dikoordinasikan dengan balai jalan Kementerian Pekerjaan Umum. Tapi pemerintah kabupaten sudah menyiapkan ekskavator untuk membuka akses jalan tersebut agar bisa dilalui kendaraan,” ujarnya, dilansir Antara.(tan)