31.4 C
Manado
Sunday, 28 May 2023

Hati-hati! Semua Kecamatan di Minut Sudah Zona Merah, Pasien Positis Masih Bisa Bertambah

 

MANADOPOST.ID—Tak ada jalan lain. Warga Minahasa Utara (Minut) harus lebih banyak di rumah. Terutama bagi mereka yang punya penyakit yang rentan terpapar virus Covid-19.

Rilis data Covid-19 per Minggu (1/8), menunjukkan kabar buruk. Semua kecamatan di Minut kini zona merah. Artinya, hampir tidak ada lagi wilayah aman dari virus asal Tiongkok itu di Tanah Tonsea.

Diketahui, ada 652 pasien aktif yang terpapar Covid-19. 428 di antaranya dirawat di rumah sakit. Sementara 224 lainnya menjalani isolasi mandiri (isoman).

1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

Tanpa kasus probable tetapi ada dua pasien kasus suspek. Selain itu, 80 orang sedang mendapat pengawasan ketat petugas karena memiliki

Kontak Erat Resiko Tinggi (KERT) dengan pasien terkonfirmasi positif.

Meski begitu, mayoritas pasien positif sembuh. Totalnya 1.931 dan pasien positif yang meninggal sebanyak 70 orang dari keseluruhan pasien positif Covid-19 yang menyentuh 2.429 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Youce Togas membenarkan zonasi penyebaran Covid-19 kini sudah merah di semua kecamatan se-Minut. Meskipun pasien yang terkonfirmasi dan dirawat berangsur menurun.

Diakuinya kesadaran masyarakat menjadi penentu. Terutama di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Warga diminta patuh. “Kami melihat masih ada kumpul-kumpul warga. Ini yang perlu dihindari. Serta prokes harus benar-benar dipatuhi. Ini akan sangat membantu pemerintah menekan tingginya angka penularan saat ini,” tutur dia.

Baca Juga:  Operasi Yustisi Polsek Kema Sasar Kerumunan di Pasar

Lanjut Togas, pihaknya turut menggencarkan vaksinasi demi membentuk herd immunity masyarakat secara luas. Selain membantu agar tidak tertular, resiko bila nanti pun terpapar bisa ditekan. “Munculnya varian baru sangat mempengaruhi. Karena proses penularan lebih cepat dari sebelumnya. Tetapi bila warga patuh, peluang tertular lebih kecil,” kata dia.

Minut sendiri telah menjadi satu dari sejumlah kabupaten/kota di 21 provinsi di luar Jawa-Bali yang menerapkan PPKM Level IV untuk periode 26 Juli-8 Agustus 2021. Di Sulut, ada Kota Bitung dan Kabupaten Minahasa selain Minut.

Akibatnya, di tiga daerah tersebut, tidak ada kegiatan keagamaan, tidak ada kegiatan sosial kemasyarakatan dan tidak

boleh ada orang berkumpul lebih dari tiga orang.

Bupati Minut Joune Ganda (JG) mewarning para hukum tua di 125 desa. Baginya, hukum tua merupakan perpanjangan tangan pemerintah yang berada di garis terdepan. “Hukum tua paling tahu keadaan di lapangan. Olehnya saya minta para hukum tua agar bisa melihat apa yang menjadi kebutuhan masyarakat yang sedang isolasi mandiri serta sebisa mungkin mengawal penerapan PPKM ini di daerahnya masing-masing,” ujarnya kepada awak media.

JG mengaku tak segan memberikan pembinaan bila para hukum tua tidak menjalankan tugasnya dengan baik. “Kita akan berikan pembinaan. Tahu sendiri nasibnya akan seperti apa kalau sudah dapat pembinaan. Sudah pernah ada sebelumnya,” tegas dia.

Baca Juga:  Siltap Perangkat Desa dan Tunjangan BPD Dirapel 3 Bulan, Rp12,5 M Masuk Rekening

Akibatnya, di tiga daerah tersebut, tidak diperbolehkan menggelar kegiatan keagamaan, sosial kemasyarakatan dan  orang berkumpul lebih dari tiga orang.

Diungkapkan JG, indikator sehingga daerah yang dipimpinnya bisa masuk daftar kabupaten yang dianggap perlu menerapkan PPKM Level IV.

“Indikatornya 150 orang per minggu per 100.000 penduduk. Parameter yang dilakukan untuk antigen. Kita adalah kabupaten yang aktif melakukan swab antigen. Yang dijadikan dasar pemerintah berdasarkan jumlah swab antigen yang positif,” jelas politisi PDI Perjuangan tersebut.

Olehnya, sinergitas pemerintah dan masyarakat jadi penting. Sebab, lanjutnya menurut Presiden, PPKM level IV di Jawa dan Bali mampu menurunkan angka penularan.

“Kami mengharapkan masyarakat ikut membantu. Satu-satunya cara adalah bekerjasama pemerintah dengan masyarakat. Angka kesembuhan lebih besar dari yang meninggal jadi jangan khawatir berlebihan. Kita perang melawan Covid. Masyarakat tidak boleh ketakutan,” terang dia.

Kebijakan itu merupakan konsekuensi dari meningkatnya kasus Covid-19 di daerah yang dia pimpin. Namun, begitu dia meyakini hal itu bisa dilewati dengan kerjasama seluruh masyarakat Minut.

Baginya, dengan pembatasan tersebut, ada banyak dampak yang tak bisa dihindari. “Olehnya kami meminta masyarakat ikut memberi diri secara bersama-sama kita melawan Covid-19. Kalau sudah pulih kembali, zonasi kita turun, semua tempat usaha bisa kembali beraktivitas normal. Ekonomi kita bangkit,” pungkasnya. (jen)

 

MANADOPOST.ID—Tak ada jalan lain. Warga Minahasa Utara (Minut) harus lebih banyak di rumah. Terutama bagi mereka yang punya penyakit yang rentan terpapar virus Covid-19.

Rilis data Covid-19 per Minggu (1/8), menunjukkan kabar buruk. Semua kecamatan di Minut kini zona merah. Artinya, hampir tidak ada lagi wilayah aman dari virus asal Tiongkok itu di Tanah Tonsea.

Diketahui, ada 652 pasien aktif yang terpapar Covid-19. 428 di antaranya dirawat di rumah sakit. Sementara 224 lainnya menjalani isolasi mandiri (isoman).

Tanpa kasus probable tetapi ada dua pasien kasus suspek. Selain itu, 80 orang sedang mendapat pengawasan ketat petugas karena memiliki

Kontak Erat Resiko Tinggi (KERT) dengan pasien terkonfirmasi positif.

Meski begitu, mayoritas pasien positif sembuh. Totalnya 1.931 dan pasien positif yang meninggal sebanyak 70 orang dari keseluruhan pasien positif Covid-19 yang menyentuh 2.429 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Youce Togas membenarkan zonasi penyebaran Covid-19 kini sudah merah di semua kecamatan se-Minut. Meskipun pasien yang terkonfirmasi dan dirawat berangsur menurun.

Diakuinya kesadaran masyarakat menjadi penentu. Terutama di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Warga diminta patuh. “Kami melihat masih ada kumpul-kumpul warga. Ini yang perlu dihindari. Serta prokes harus benar-benar dipatuhi. Ini akan sangat membantu pemerintah menekan tingginya angka penularan saat ini,” tutur dia.

Baca Juga:  Temuan BPK Mengerikan, Dana Covid-19 Mencurigakan, Ini Kerugiannya

Lanjut Togas, pihaknya turut menggencarkan vaksinasi demi membentuk herd immunity masyarakat secara luas. Selain membantu agar tidak tertular, resiko bila nanti pun terpapar bisa ditekan. “Munculnya varian baru sangat mempengaruhi. Karena proses penularan lebih cepat dari sebelumnya. Tetapi bila warga patuh, peluang tertular lebih kecil,” kata dia.

Minut sendiri telah menjadi satu dari sejumlah kabupaten/kota di 21 provinsi di luar Jawa-Bali yang menerapkan PPKM Level IV untuk periode 26 Juli-8 Agustus 2021. Di Sulut, ada Kota Bitung dan Kabupaten Minahasa selain Minut.

Akibatnya, di tiga daerah tersebut, tidak ada kegiatan keagamaan, tidak ada kegiatan sosial kemasyarakatan dan tidak

boleh ada orang berkumpul lebih dari tiga orang.

Bupati Minut Joune Ganda (JG) mewarning para hukum tua di 125 desa. Baginya, hukum tua merupakan perpanjangan tangan pemerintah yang berada di garis terdepan. “Hukum tua paling tahu keadaan di lapangan. Olehnya saya minta para hukum tua agar bisa melihat apa yang menjadi kebutuhan masyarakat yang sedang isolasi mandiri serta sebisa mungkin mengawal penerapan PPKM ini di daerahnya masing-masing,” ujarnya kepada awak media.

JG mengaku tak segan memberikan pembinaan bila para hukum tua tidak menjalankan tugasnya dengan baik. “Kita akan berikan pembinaan. Tahu sendiri nasibnya akan seperti apa kalau sudah dapat pembinaan. Sudah pernah ada sebelumnya,” tegas dia.

Baca Juga:  KPU Gelar Rakor bersama Forkopimda dan Parpol

Akibatnya, di tiga daerah tersebut, tidak diperbolehkan menggelar kegiatan keagamaan, sosial kemasyarakatan dan  orang berkumpul lebih dari tiga orang.

Diungkapkan JG, indikator sehingga daerah yang dipimpinnya bisa masuk daftar kabupaten yang dianggap perlu menerapkan PPKM Level IV.

“Indikatornya 150 orang per minggu per 100.000 penduduk. Parameter yang dilakukan untuk antigen. Kita adalah kabupaten yang aktif melakukan swab antigen. Yang dijadikan dasar pemerintah berdasarkan jumlah swab antigen yang positif,” jelas politisi PDI Perjuangan tersebut.

Olehnya, sinergitas pemerintah dan masyarakat jadi penting. Sebab, lanjutnya menurut Presiden, PPKM level IV di Jawa dan Bali mampu menurunkan angka penularan.

“Kami mengharapkan masyarakat ikut membantu. Satu-satunya cara adalah bekerjasama pemerintah dengan masyarakat. Angka kesembuhan lebih besar dari yang meninggal jadi jangan khawatir berlebihan. Kita perang melawan Covid. Masyarakat tidak boleh ketakutan,” terang dia.

Kebijakan itu merupakan konsekuensi dari meningkatnya kasus Covid-19 di daerah yang dia pimpin. Namun, begitu dia meyakini hal itu bisa dilewati dengan kerjasama seluruh masyarakat Minut.

Baginya, dengan pembatasan tersebut, ada banyak dampak yang tak bisa dihindari. “Olehnya kami meminta masyarakat ikut memberi diri secara bersama-sama kita melawan Covid-19. Kalau sudah pulih kembali, zonasi kita turun, semua tempat usaha bisa kembali beraktivitas normal. Ekonomi kita bangkit,” pungkasnya. (jen)

Most Read

Artikel Terbaru