30.4 C
Manado
Monday, 27 March 2023

Pernah jadi Jurnalis, Ini Sosok Ketua PN Airmadidi yang Baru, Dulu Aktivis Kini Hakim

 

Pengadilan Negeri (PN) Airmadidi punya pemimpin baru. Namanya Jifly Zulfami Adam SH MH. Pernah berkecimpung di dunia jurnalisme, jalan takdir membawanya menjadi hakim.

SOSOKNYA tidak asing di kalangan para aktivis Bumi Nyiur Melambai. Jifly semasa kuliah aktif dalam berbagai organisasi kampus. Alumnus Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi Angkatan 1995 itu, bahkan pernah dipercaya sebagai Sekretaris Badan Permusyawaratan Mahasiswa (BPM). Dia pun aktif sebagai pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Selepas kuliah, jiwa aktivis lelaki kelahiran Manado, 16 Juli 1976 silam itu, tak hilang. Jifly tampak masih ingat dengan para koleganya di berbagai organisasi. “Kalau di GMKI, saya ingat James Karinda. Kami masih sama-sama aktif waktu itu. Pak James di GMKI, saya HMI,” kenangnya.

1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

Pria kelahiran Manado, 16 Juli 1976 silam, kemudian menjadi jurnalis. Sekira tahun 2000, dia bekerja sebagai salah satu wartawan Manado Post. Sejawatnya Marlon Sumaraw yang kini Direktur Utama. “Saya dan Marlon itu seangkatan. Kami pernah berjuang bersama saat masih di MP,” ujar suami Sri Wahyuni Najamudin.

Baca Juga:  Tak Ada APD, Pemakaman Pasien Positif Covid-19 Asal Minut Sempat Terhambat

Ayah dua anak ini mengaku memang suka menulis. Sejak menjadi jurnalis, banyak karya yang ditulis. Entah itu berita atau sekedar tulisan yang dimuat di kolom opini. “Sebelum jadi wartawan saya sudah sering mengisi kolom Opini Manado Post,” tuturnya.

Minut bukan tempat asing baginya. Orang tua Jifly tinggal di Desa Kawiley, Kecamatan Kauditan. Sementara dia bersama keluarga berdomisili di Winangun, Manado. “Jadi sewaktu bertugas di luar daerah, saya kalau pulang kampung ke Manado. Di Winangun,” ceritanya.

Jifly mengawali karir di dunia peradilan di tahun 2001. Tiga tahun berselang, diangkat sebagai hakim. Tempat tugas pertamanya di PN Soasio, Kota Tidore, Provinsi Maluku Utara. Pria ramah ini kemudian pindah ke Kotamobagu, Gorontalo, dan Bogor.

Promosi didapatnya kala dimutasi ke Kabupaten Pohuwatu, Provinsi Gorontalo. Dia didapuk menjadi Wakil Ketua PN Marisa. Tak lama berselang, Jifly naik pangkat dan menjadi Ketua PN Marisa. Senin (12/7), tugas baru mulai diembankan sebagai pemimpin para hakim di Minut.

Baca Juga:  TERUNGKAP! Ini Motif Terduga Pelaku Pembantaian Anjing yang Viral di Wilayah Hukum Polres Minut

Pelayanan kepada masyarakat jadi prioritas. Tanpa pandang bulu. “Hukum tidak boleh tajam ke bawah dan tumpul ke atas,” tegasnya.

Jifly menegaskan akan menjalankan sistem peradilan bersih. Jauh dari hal-hal negatif. “Terutama kita berorientasi pada predikat WBK. Pada prinsipnya jangan pandang bulu. Berpedoman pada kode etik,” ungkapnya.

Baginya, yang salah harus dihukum. Yang tidak harus bebas. Perhatian khusus diberikan kepada kasus yang mengancam masa depan bangsa. “Kira perang terhadap narkoba dan korupsi. Terhadap perlindungan anak, kita beri perhatian tinggi,” kata dia.

Dia pun berharap dukungan penuh dari seluruh jajaran PN Airmadidi. Serta sinergitas dengan Forkopimda. “Semua demi pelayanan kepada masyarakat,” pungkasnya. (jen)

 

Pengadilan Negeri (PN) Airmadidi punya pemimpin baru. Namanya Jifly Zulfami Adam SH MH. Pernah berkecimpung di dunia jurnalisme, jalan takdir membawanya menjadi hakim.

SOSOKNYA tidak asing di kalangan para aktivis Bumi Nyiur Melambai. Jifly semasa kuliah aktif dalam berbagai organisasi kampus. Alumnus Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi Angkatan 1995 itu, bahkan pernah dipercaya sebagai Sekretaris Badan Permusyawaratan Mahasiswa (BPM). Dia pun aktif sebagai pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Selepas kuliah, jiwa aktivis lelaki kelahiran Manado, 16 Juli 1976 silam itu, tak hilang. Jifly tampak masih ingat dengan para koleganya di berbagai organisasi. “Kalau di GMKI, saya ingat James Karinda. Kami masih sama-sama aktif waktu itu. Pak James di GMKI, saya HMI,” kenangnya.

Pria kelahiran Manado, 16 Juli 1976 silam, kemudian menjadi jurnalis. Sekira tahun 2000, dia bekerja sebagai salah satu wartawan Manado Post. Sejawatnya Marlon Sumaraw yang kini Direktur Utama. “Saya dan Marlon itu seangkatan. Kami pernah berjuang bersama saat masih di MP,” ujar suami Sri Wahyuni Najamudin.

Baca Juga:  Tak Ada APD, Pemakaman Pasien Positif Covid-19 Asal Minut Sempat Terhambat

Ayah dua anak ini mengaku memang suka menulis. Sejak menjadi jurnalis, banyak karya yang ditulis. Entah itu berita atau sekedar tulisan yang dimuat di kolom opini. “Sebelum jadi wartawan saya sudah sering mengisi kolom Opini Manado Post,” tuturnya.

Minut bukan tempat asing baginya. Orang tua Jifly tinggal di Desa Kawiley, Kecamatan Kauditan. Sementara dia bersama keluarga berdomisili di Winangun, Manado. “Jadi sewaktu bertugas di luar daerah, saya kalau pulang kampung ke Manado. Di Winangun,” ceritanya.

Jifly mengawali karir di dunia peradilan di tahun 2001. Tiga tahun berselang, diangkat sebagai hakim. Tempat tugas pertamanya di PN Soasio, Kota Tidore, Provinsi Maluku Utara. Pria ramah ini kemudian pindah ke Kotamobagu, Gorontalo, dan Bogor.

Promosi didapatnya kala dimutasi ke Kabupaten Pohuwatu, Provinsi Gorontalo. Dia didapuk menjadi Wakil Ketua PN Marisa. Tak lama berselang, Jifly naik pangkat dan menjadi Ketua PN Marisa. Senin (12/7), tugas baru mulai diembankan sebagai pemimpin para hakim di Minut.

Baca Juga:  220 Sertifikat Lahan Diserahkan Juni

Pelayanan kepada masyarakat jadi prioritas. Tanpa pandang bulu. “Hukum tidak boleh tajam ke bawah dan tumpul ke atas,” tegasnya.

Jifly menegaskan akan menjalankan sistem peradilan bersih. Jauh dari hal-hal negatif. “Terutama kita berorientasi pada predikat WBK. Pada prinsipnya jangan pandang bulu. Berpedoman pada kode etik,” ungkapnya.

Baginya, yang salah harus dihukum. Yang tidak harus bebas. Perhatian khusus diberikan kepada kasus yang mengancam masa depan bangsa. “Kira perang terhadap narkoba dan korupsi. Terhadap perlindungan anak, kita beri perhatian tinggi,” kata dia.

Dia pun berharap dukungan penuh dari seluruh jajaran PN Airmadidi. Serta sinergitas dengan Forkopimda. “Semua demi pelayanan kepada masyarakat,” pungkasnya. (jen)

Most Read

Artikel Terbaru