MANADOPOST.ID—Sepekan pasca pembelajaran tatap muka terbatas untuk SMA/SMK di Minahasa Utara (Minut), evaluasi dilakukan secara ketat.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Sulut di Minut-Bitung Femmy Mamahit mengungkapkan, ada beberapa sekolah di Minut yang sudah langsung tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat.
“Ada juga yang mulai dengan pembenahan segala persiapan APD dan mengawali dengan vaksin siswa,” ungkapnya.
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile
Bahkan, vaksinasi bagi siswa juga terus dilakukan dan semakin intens. “Di awal pelaksanaan dipantau langsung Kadis Dikda Sulut Grace lisye Punuh di SMKN 1 Airmadidi dan di SMAN 1 Airmadidi yang sudah memiliki kelengkapan APDnya,” ungkap dia.
Selain itu, pihaknya tetap menekankan kesiapan orang tua untuk menghadirkan anaknya di sekolah dengan catatan keadaan kesehatan siswa yang dapat dicatat melalui buku saku kesehatan untuk dapat mengetahui apakah siswa dalam keadaan sehat atau tidak dengan mengukur suhu badan melalui alat Termogun.
“Ibu Kadis juga terus mengingatkan siswa untuk membawa makanan dari rumah dan tidak boleh sembarang jajan di luar,” ujarnya. (jen)
MANADOPOST.ID—Sepekan pasca pembelajaran tatap muka terbatas untuk SMA/SMK di Minahasa Utara (Minut), evaluasi dilakukan secara ketat.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Sulut di Minut-Bitung Femmy Mamahit mengungkapkan, ada beberapa sekolah di Minut yang sudah langsung tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat.
“Ada juga yang mulai dengan pembenahan segala persiapan APD dan mengawali dengan vaksin siswa,” ungkapnya.
Bahkan, vaksinasi bagi siswa juga terus dilakukan dan semakin intens. “Di awal pelaksanaan dipantau langsung Kadis Dikda Sulut Grace lisye Punuh di SMKN 1 Airmadidi dan di SMAN 1 Airmadidi yang sudah memiliki kelengkapan APDnya,” ungkap dia.
Selain itu, pihaknya tetap menekankan kesiapan orang tua untuk menghadirkan anaknya di sekolah dengan catatan keadaan kesehatan siswa yang dapat dicatat melalui buku saku kesehatan untuk dapat mengetahui apakah siswa dalam keadaan sehat atau tidak dengan mengukur suhu badan melalui alat Termogun.
“Ibu Kadis juga terus mengingatkan siswa untuk membawa makanan dari rumah dan tidak boleh sembarang jajan di luar,” ujarnya. (jen)