27.4 C
Manado
Friday, 31 March 2023

Ikut Rembug Desa Watutumou III, Ini Sorotan Menteri Bintang Puspayoga

MANADOPOST.ID—Rembug Desa Penyusunan Rencana Program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPA) di Desa Watutumou III, Kecamatan Kalawat dihadiri langsung Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga, Rabu (20/10). Beragam hal jadi sorotan.

Bersama Bupati Minut Joune Ganda, Kepala Dinas P3A Sulut Kartika Devi Kandouw Tanos dan Ketua TP PKK Minut Rizya Ganda Davega serta jajaran pejabat terkait, Bintang Puspayoga menjawab sejumlah aduan warga yang hadir. Di antaranya potensi UMKM perempuan. Terutama bantuan apa saja yang bisa diberikan.

“Nanti kami akan bicarakan mana yang bisa ditangani kabupaten, provinsi dan pusat. Nanti kami minta Ibu Kumtua berkoordinasi, kalau ada yang tidak bisa ditangani di daerah, silahkan menyurat nanti kami fasilitasi dengan kementerian terkait,” tuturnya.

Baca Juga:  Perda LP2B Pertama di Sulut Disahkan DPRD dan Pemkab Minut

Baginya, banyak bantuan produktif yang bisa difasilitasi kementerian yang dipimpinnya. “Kami datang, kami tidak bawa bantuan. Tetapi kami meminta Pak Bupati untuk kebijakan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak bisa diperhatikan. Nanti tetap secara berjenjang, kita lihat mana yang bisa kami tangani,” ungkap istri mantan Menteri Koperasi dan UMKM Anak Agung Puspayoga itu.

1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

Sementara, terkait pembelajaran daring bagi anak di masa pandemi, dia berjanji akan menindaklanjuti berbagai usulan yang diterima. Sebab, diakuinya memang sulit bagi seorang ibu untuk rangkap tugas menjadi guru.

“Memang dampak samgat dirasakan pemeempuan dan anak, terutama ibu-Ibu karena harus menjadi guru. Kami menginisiasi berbagai program,” ujar dia.

Dalam hal pendampingan korban kekerasan, dia menyoroti keberadaan rumah aman. “Bagaimana kita bisa memberikan pendampingan terbaik kepada korban. Di beberapa daerah, rumah aman itu sudah ada di bawah Kementerian Sosial. Rumah rehabilitasi. Nanti kira carikan solusinya,” jamin dia.

Baca Juga:  Rincian 16 Pasien Positif Covid-19: Manado 11, Tomohon 3, Minut 1, Malut 1

Sementara itu, Hukum Tua Desa Watutumou III Intan Rona Wenas mengapresiasi kehadiran Menteri PPPA di wilayah yang dipimpinnya. “Ini memacu kami untuk lebih serius dalam memperhatikan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,” ungkapnya.

Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan penandatangan prasasti komitmen menuju Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak.

Dibeberkannya, sejak 2019 lalu, pihaknya sudah menganggarkan anggaran sebanyak 40 persen dari pagu dana desa untuk mendukung kegiatan pemberdayaan perempuan.

“Di antaranya Posyandu remaja. Kami memberikan penyuluhan kekerasan kepada perempuan dan anak. Ke depan, kami akan memberikan pelatihan untuk kepala keluarga perempuan agar dapat berwirausaha mandiri,” tukasnya. (jen)

MANADOPOST.ID—Rembug Desa Penyusunan Rencana Program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPA) di Desa Watutumou III, Kecamatan Kalawat dihadiri langsung Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga, Rabu (20/10). Beragam hal jadi sorotan.

Bersama Bupati Minut Joune Ganda, Kepala Dinas P3A Sulut Kartika Devi Kandouw Tanos dan Ketua TP PKK Minut Rizya Ganda Davega serta jajaran pejabat terkait, Bintang Puspayoga menjawab sejumlah aduan warga yang hadir. Di antaranya potensi UMKM perempuan. Terutama bantuan apa saja yang bisa diberikan.

“Nanti kami akan bicarakan mana yang bisa ditangani kabupaten, provinsi dan pusat. Nanti kami minta Ibu Kumtua berkoordinasi, kalau ada yang tidak bisa ditangani di daerah, silahkan menyurat nanti kami fasilitasi dengan kementerian terkait,” tuturnya.

Baca Juga:  Dua Kapolsek Polres Minut Muka Baru, Ini Mereka

Baginya, banyak bantuan produktif yang bisa difasilitasi kementerian yang dipimpinnya. “Kami datang, kami tidak bawa bantuan. Tetapi kami meminta Pak Bupati untuk kebijakan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak bisa diperhatikan. Nanti tetap secara berjenjang, kita lihat mana yang bisa kami tangani,” ungkap istri mantan Menteri Koperasi dan UMKM Anak Agung Puspayoga itu.

Sementara, terkait pembelajaran daring bagi anak di masa pandemi, dia berjanji akan menindaklanjuti berbagai usulan yang diterima. Sebab, diakuinya memang sulit bagi seorang ibu untuk rangkap tugas menjadi guru.

“Memang dampak samgat dirasakan pemeempuan dan anak, terutama ibu-Ibu karena harus menjadi guru. Kami menginisiasi berbagai program,” ujar dia.

Dalam hal pendampingan korban kekerasan, dia menyoroti keberadaan rumah aman. “Bagaimana kita bisa memberikan pendampingan terbaik kepada korban. Di beberapa daerah, rumah aman itu sudah ada di bawah Kementerian Sosial. Rumah rehabilitasi. Nanti kira carikan solusinya,” jamin dia.

Baca Juga:  Alamak! PNS Pemkab Minut Terancam TGR Massal

Sementara itu, Hukum Tua Desa Watutumou III Intan Rona Wenas mengapresiasi kehadiran Menteri PPPA di wilayah yang dipimpinnya. “Ini memacu kami untuk lebih serius dalam memperhatikan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,” ungkapnya.

Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan penandatangan prasasti komitmen menuju Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak.

Dibeberkannya, sejak 2019 lalu, pihaknya sudah menganggarkan anggaran sebanyak 40 persen dari pagu dana desa untuk mendukung kegiatan pemberdayaan perempuan.

“Di antaranya Posyandu remaja. Kami memberikan penyuluhan kekerasan kepada perempuan dan anak. Ke depan, kami akan memberikan pelatihan untuk kepala keluarga perempuan agar dapat berwirausaha mandiri,” tukasnya. (jen)

Most Read

Artikel Terbaru