MANADOPOST.ID–Pelaku perjalanan jadi kontributor utama penyebaran Pandemi Covid-19 di Kota Tomohon. Tak beralasan, dalam rilis Satgas Covid-19 Pemerintah Provinsi Sulut, tertanggal 30 Juni lalu. Tomohon jadi penyumbang terbanyak, sekaligus memecahkan rekor jumlah positif terbanyak. 24 kasus positif disumbangkan Kota Bunga.
Tak sampai di situ, imbas salah satu pelaku perjalanan yang kurang kooperatif di Kecamatan Tomohon Barat. Berujung pada terhentinya layanan kesehatan di Puskesmas Tara-Tara.
“Iya, setelah hasil tracking dan tracing di Kecamatan Tomohon Barat. Ada salah satu warga dari Kalimantan, yang datang ke Tomohon. Dengan maksud menghadiri pesta syukuran keluarganya. Sebenarnya sudah mengikuti test Swab dan hasilnya positif, tapi tidak kooperatif dan menghadiri kegiatan syukuran. Itulah sebabnya, salah satu layanan kesehatan publik kita di Kelurahan Tara-Tara terhenti sementara waktu. Efektif mulai Jumat (2/7/2021) atau hari ini,” beber Plt Kepala Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Kota Tomohon dr Olga Karinda, ketika dikonfirmasi Manado Post.
Lanjut dikatakan Karinda, pihaknya kini sudah menginventarisir potensi bertambahnya kasus baru di lokasi penyebaran. Pun dengan sejumlah tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar, kini sementara menjalani perawatan.
Disentil soal adanya potensi varian Covid-19 baru di Kota Tomohon, imbas masih tingginya jumlah pelaku perjalanan. Karinda menyebut, sampai saat ini belum ada temuan soal hal tersebut.
“Efek dari kurang kooperatifnya para pelaku perjalanan, sampai menyebabkan sejumlah Nakes kita ikut terpapar. Keluhannya masih normal, hanya badan terasa panas dan flu. Saat ini, khusus untuk Nakes di Puskesmas Tara-Tara, sementara menjalani perawatan di rumah. Rencananya, operasional Puskesmas Tara-Tara akan kembali di buka, hari Senin pekan depan. Untuk varian baru semisal Delta, sampai saat ini belum kita temukan di Tomohon,” papar dia.
“Berkaca dari kejadian tersebut, sekali lagi kami memohon dengan sangat. Kepada seluruh pelaku perjalanan, agar dapat bekerja sama, menahan diri di rumah dulu hingga hari ketiga atau kelima. Menunggu masa inkubasi, lalu menjalani Swab Test. Jangan setibanya di Tomohon langsung di Swab, itu tidak efektif dan akurat pasti. Mohon bantuannya kepada seluruh masyarakat Tomohon, serta seluruh keluarga atau kolega yang berencana datang ke Tomohon,” kuncinya.
Julius Laatung