31.4 C
Manado
Saturday, 1 April 2023

Kasus Covid-19 Melonjak di Tomohon, Dinkes: Tracking-Tracing Kita Jalan

MANADOPOST.ID—Semenjak berjalannya kembali operasional Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) di RSUD Anugerah Kota Tomohon, tengah bulan Juli lalu. Turut mendorong percepatan tracking dan tracing, guna mempercepat penanganan bila nantinya terdeteksi ada warga Kota Bunga yang terpapar virus.

 

 

 

1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

 

Tak pelak, dalam beberapa pekan terakhir, kondisi pandemi di Kota Sejuk dari sisi jumlah kasus aktif turut terakselerasi. Bahkan, sempat mencapai puncaknya di tanggal 7 Juli lalu. Dimana Kota Tomohon bertengger di posisi kedua dengan koleksi 36 kasus. Dari total 128 kasus harian Se-Sulut.

 

 

 

 

Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Kota Tomohon dr Olga Karinda menyatakan, terdongkraknya kasus harian Covid-19 tak lepas dari normalnya operasional Laboratorium PCR di RSUD Anugerah.

 

 

 

 

 

“Seharinya, pemeriksaan Swab Test di Laboratorium PCR di RSUD Anugerah bisa mencapai 60 sampel. Jika kita mengacu dari angka tersebut, dengan hitungan paling kecil misalnya 10 persen. Itu artinya, setiap harinya minimal, ada potensi 6 orang di Tomohon yang positif Covid-19,” ungkap Karinda, ketika diwawancarai Manado Post, Jumat (9/7/2021)

Baca Juga:  Parah! Gencar Buka Gerai Baru,  DPMPTSP Tomohon Sebut Ritel Modern Malas Urus Izin

 

 

 

 

“Tapi beruntung, kebanyakan yang dikategorikan positif itu, semuanya orang tanpa gejala (OTG). Tingkat keterisian tempat tidur di RSUD Anugerah, RS pelengkap dan penunjang masih sangat tersedia,” tukasnya lagi.

 

 

 

 

Diakui Karinda, sempat terhentinya operasional Laboratorium PCR dikarenakan adanya kekurangan tenaga profesional. Dalam hal ini untuk profesi Analis Laboratorium. Dinaikkannya gaji bulanan Analis Laboratorium yang sebelumnya hanya dibanderol Rp.3.000.000/ bulan, menjadi Rp.5.000.000/bulan. Membuat operasional fasilitas berbanderol Rp.7,7 Miliar. Yang dibangun dari pos Dana Insentif Daerah (DID) Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2020 lalu.  Kembali normal dengan beranggotakan 6 orang tenaga medis.

 

 

 

“Kemarin sempat mengundurkan diri 2 orang Analis Laboratorium. Tapi setelah diambil kebijakan oleh pimpinan, untuk gajinya dinaikkan. Yang sempat berhenti kemarin, kini sudah bekerja lagi,” beber dia.

Baca Juga:  Pesta Miras Sambil Ngelem, Belasan ABG Diamankan Totosik, Polisi: Ada Yang Bawa Sajam

 

 

 

 

Karenanya, guna menekan laju penambahan kasus baru di Tomohon. Karinda berharap, kiranya semua masyarakat dapat bekerja sama dengan baik dengan menjalankan imbauan dan instruksi pemerintah. Dengan menjalankan protokol kesehatan (Prokes) dengan disiplin.

 

 

 

 

“Menurun dan meningkatnya kasus positif di Kota Tomohon, semua tergantung dari kesadaran kita semua. Menjalankan Prokes dengan disiplin, kini jadi kunci utama percepatan penanganan Pandemi Covid-19. Selain tentunya, mengikuti program vaksinasi massal guna menambah kekebalan tubuh,” pungkasnya.

 

 

Julius Laatung

MANADOPOST.ID—Semenjak berjalannya kembali operasional Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) di RSUD Anugerah Kota Tomohon, tengah bulan Juli lalu. Turut mendorong percepatan tracking dan tracing, guna mempercepat penanganan bila nantinya terdeteksi ada warga Kota Bunga yang terpapar virus.

 

 

 

 

Tak pelak, dalam beberapa pekan terakhir, kondisi pandemi di Kota Sejuk dari sisi jumlah kasus aktif turut terakselerasi. Bahkan, sempat mencapai puncaknya di tanggal 7 Juli lalu. Dimana Kota Tomohon bertengger di posisi kedua dengan koleksi 36 kasus. Dari total 128 kasus harian Se-Sulut.

 

 

 

 

Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Kota Tomohon dr Olga Karinda menyatakan, terdongkraknya kasus harian Covid-19 tak lepas dari normalnya operasional Laboratorium PCR di RSUD Anugerah.

 

 

 

 

 

“Seharinya, pemeriksaan Swab Test di Laboratorium PCR di RSUD Anugerah bisa mencapai 60 sampel. Jika kita mengacu dari angka tersebut, dengan hitungan paling kecil misalnya 10 persen. Itu artinya, setiap harinya minimal, ada potensi 6 orang di Tomohon yang positif Covid-19,” ungkap Karinda, ketika diwawancarai Manado Post, Jumat (9/7/2021)

Baca Juga:  H-2 Batas Pendaftaran, Begini Update Terbaru Selter Sekkot Tomohon

 

 

 

 

“Tapi beruntung, kebanyakan yang dikategorikan positif itu, semuanya orang tanpa gejala (OTG). Tingkat keterisian tempat tidur di RSUD Anugerah, RS pelengkap dan penunjang masih sangat tersedia,” tukasnya lagi.

 

 

 

 

Diakui Karinda, sempat terhentinya operasional Laboratorium PCR dikarenakan adanya kekurangan tenaga profesional. Dalam hal ini untuk profesi Analis Laboratorium. Dinaikkannya gaji bulanan Analis Laboratorium yang sebelumnya hanya dibanderol Rp.3.000.000/ bulan, menjadi Rp.5.000.000/bulan. Membuat operasional fasilitas berbanderol Rp.7,7 Miliar. Yang dibangun dari pos Dana Insentif Daerah (DID) Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2020 lalu.  Kembali normal dengan beranggotakan 6 orang tenaga medis.

 

 

 

“Kemarin sempat mengundurkan diri 2 orang Analis Laboratorium. Tapi setelah diambil kebijakan oleh pimpinan, untuk gajinya dinaikkan. Yang sempat berhenti kemarin, kini sudah bekerja lagi,” beber dia.

Baca Juga:  Nyaris Sepekan, Kota Tomohon Nihil Kasus Positif Covid-19, Capaian Vaksinasi Sentuh 80 Persen

 

 

 

 

Karenanya, guna menekan laju penambahan kasus baru di Tomohon. Karinda berharap, kiranya semua masyarakat dapat bekerja sama dengan baik dengan menjalankan imbauan dan instruksi pemerintah. Dengan menjalankan protokol kesehatan (Prokes) dengan disiplin.

 

 

 

 

“Menurun dan meningkatnya kasus positif di Kota Tomohon, semua tergantung dari kesadaran kita semua. Menjalankan Prokes dengan disiplin, kini jadi kunci utama percepatan penanganan Pandemi Covid-19. Selain tentunya, mengikuti program vaksinasi massal guna menambah kekebalan tubuh,” pungkasnya.

 

 

Julius Laatung

Most Read

Artikel Terbaru