MANADOPOST.ID-Lurah Kakaskasen Denny Poluan SH membantah informasi beredar di lapangan yang menyebut jika dirinya bersikap arogan cenderung tak memandang keberadaan para anggota kepolisian.
Isu ini mencuat buntut pembubaran acara syukuran salah satu anggota Polri di Kota Tomohon, lebih tepatnya lagi di Kelurahan Kakaskasen, Kecamatan Tomohon Utara, belum lama ini.
Lurah Kakaskasen Denny Poluan SH meyakinkan jika dirinya tidak ada niatan untuk tak menghargai apalagi bersikap sewenang-wenang.
Diutarakannya, sebagai aparatur kelurahan berkewajiban memberikan arahan sebagaimana imbauan pemerintah.
Apalagi dalam kondisi pemerintah sementara memberi perhatian ekstra bagi penanganan pandemi Covid-19 di Kota Tomohon.
Termasuk halnya pesta nikah Anggota Pol Air Polda Sulut Baratu Vian Saroinsong.
“Mohon maaf sebelumnya. Tidak ada statement saya yang menyebut saya tidak menghormati apalagi tak pandang jika ada anggota polisi sekalipun,” sebut Denny Poluan, ketika dikonfirmasi Rabu (16/3).
Lanjutnya, sudah ada pemberitahuan lewat sambutan yang dibacakan. Di mana kegiatan hanya berlangsung sampai Pukul 21.00 WITA, tapi masih bisa ditolerir sampai Pukul 22.00 WITA.
“Minta maaf kepada seluruh hadirin dan undangan. Dengan terpaksa dan sesuai dengan kesepakatan serta aturan. Pesta tersebut harus saya hentikan. Tidak ada juga anggota polisi yang berasal dari Polres Tomohon,” ungkap Poluan.
Disampaikannya, sesuai pengamatan dirinya bersama Linmas, sudah tidak sesuai aturan. “Saya kira aturan ini juga dipahami anggota polisi. Lebih dan kurangnya, jika ada kesalahan yang saya lakukan karena perkataan saya, saya minta maaf,” kata dia lagi.
Dirinya pun tak menampik, di saat itu dirinya telah meneguk minuman keras.
Hanya saja kembali dijelaskannya, keputusan untuk menghentikan jalannya kegiatan kemasyarakatan sudah sesuai aturan dan prosedur yang berlaku. “Lebih lagi di saat itu Kota Bunga tengah menerapkan PPKM Level III,” tandas Denny Poluan.
Di lain tempat, sumber terpercaya yang enggan namanya dipublikasikan, menyebut jika tindakan kurang tepat yang dilakukan Lurah Kakaskasen. Secara tidak langsung, membuat dirinya bersama sejumlah undangan lainnya kurang nyaman.
“Saya mengutip pernyataan pak Lurah Denny Poluan, yang menyebutkan tidak memandang jika ada anggota polisi di lokasi pesta. Terus terang ini membuat kami kecewa, harusnya bisa dikemas lebih baik lagi dalam penyampaiannya. Apalagi sudah diakui yang bersangkutan, dirinya telah meneguk minuman keras. Pakai masker juga hanya diturunkan ke dagu. Dan saya ingat betul, kalau si lurah mengatakan saya tidak pakai meski ini ada polisi. Mohon izin, konteks kata polisi ini luas, institusi atau pribadi?” ujarnya seraya menirukan ucapan si lurah.
Seraya menambahkan, kiranya kedepannya Pemerintah Kota Tomohon lewat pimpinan daerah, bisa mengedukasi dan meliterasi para perangkat pemerintahan. Biar upaya bersama menciptakan kondisi aman, stabilitas daerah menuju Kota Tomohon yang lebih baik ke depan.
“Kalaupun ini kekeliruan, semoga kedepannya tindakan perangkat kelurahan bisa lebih baik lagi nantinya,” kunci sumber.(yol)