MANADOPOST.ID–Kejadian nahas menimpa AR (28) Ardiyanto, Warga Kelurahan Malalayang Satu, Kota Manado, yang juga karyawan swasta salah satu supermarket di Kota Tomohon, Rabu (22/9) malam sekira Pukul 18.30 WITA. Dirinya harus dilarikan ke RS Gunung Maria, usai menerima hantaman martil berulangkali dari pelaku penganiayaan AS (28) alias Ardof, Warga Desa Tounelet, Kecamatan Sonder, Kabupaten Minahasa.
Beruntung aksi brutal pelaku, cepat dilerai sejumlah warga yang berada di seputaran lokasi kejadian. Diterangkan Kapolres Tomohon AKBP Bambang Ashari Gatot SIK MH melalui Katim URC Totosik Aipda Yanny Watung. Motif penganiayaan sadis pelaku, yang sempat terekam CCTV tersebut. Dikarenakan pelaku merasa cemburu dan sakit hati. Usai istri pelaku diduga memiliki hubungan dekat dengan korban.
“Benar, telah terjadi penganiayaan sadis yang dilakukan oleh pelaku AS kepada korban Ardianto. Dari keterangan pelaku saat diinterogasi, dirinya nekat melakukan aksi bar-bar tersebut karena merasa sakit hati. Istrinya yang juga satu tempat kerja dengan korban, diduga saling menjalin hubungan,” ungkap Watung.
Dijelaskannya, asal muasal kejadian yang sempat menghebohkan masyarakat di seputaran Kelurahan Matani Tiga ini. Bermula saat pelaku mendatangi tempat kerja istrinya. Dan menanyakan apakah benar sang istri menjalin hubungan dekat dengan korban.
“Sekira Pukul 18.30 WITA, Rabu (22/9) lalu, pelaku datang ke TKP guna bertemu dengan saksi Yuwita Valencia Waworundeng yang merupakan istri pelaku.Sesampainya di TKP pelaku meminta handphone istrinya, guna memastikan dan meyakinkan bahwa korban yang diincar. Benar teman sekerja istrinya. Hanya saja, istrinya menolak menyerahkan handphone miliknya. Merasa tak puas, pelaku kemudian merampas handphone istrinya. Setelahnya, dirinya menemukan pesan singkat yang diduga berasal dari korban. Merasa sakit hati, usai melihat bahwa korban dan istrinya sudah sering berkomunikasi lewat pesan singkat. Pelaku kemudian menghampiri korban, yang kebetulan juga ada di dalam toko,” beber Watung.
Watung melanjutkan, pelaku dan korban sebelumnya sempat berbincang, dimana pelaku ingin memastikan apakah benar-benar korban yang sering mengirimkan pesan singkat kepada istrinya.
“Di sini korban mengelak dan menolak menjawab pertanyaan pelaku. Setelahnya terjadi adu mulut antara pelaku dengan korban,merasa emosi pelaku kemudian mengambil satu buah martil yang dipajang di dalam toko. Dan kembali menghampiri korban, tanpa basa-basi pelaku langsung memukul korban membabi-buta. Melihat korban lari, pelaku langsung mengejar hingga di pintu keluar toko. Dan terus melanjutkan pukulannya, pelaku kalap hingga memukul kepala bagian belakang korban dengan palu berulang-ulang,” terang Watung.
“Aksi penganiayaan yang berlanjut di area parkiran itu, kemudian berusaha dipisahkan oleh saksi Sweni Sakul. Sambil menginformasikan kepada warga sekitar untuk meminta bantuan ke aparat berwajib. Setelahnya tim bergegas ke TKP. Dan langsung mengamankan tersangka tanpa perlawanan. Akibat perbuatan tersebut, korban mengalami beberapa luka robek di bagian wajah dan kepala,” sambung Watung.
Dari informasi yang dikumpulkan, diketahui pelaku dan istrinya sudah pisah ranjang nyaris sebulan.Istri pelaku pun ketika diinterogasi, tak mengelak jika dirinya sudah berpacaran dengan korban selama tiga bulan.
Julius LaatungÂ