MANADOPOST.ID—Kegiatan belajar tatap muka di Manado Independent School (MIS) mulai dilakukan, Senin (3/5).
Ini setelah sekolah bertaraf internasional itu, mengantongi izin dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Satgas Covid-19, Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Provinsi maupun Kabupaten.
MIS juga mematuhi panduan dan menyiapkan protokol kesehatan yang diterapkan di sekolah. Bagi siswa yang mengikuti kegiatan tatap muka disekolah, sebelumnya orang tua siswa harus mengisi Self-declaration form yang berisi pertanyaan-pertanyaan tentang riwayat perjalan dan penyakit; jika didapati memiliki penyakit dan melakukan perjalanan maka harus mengisolasi diri dirumah dulu, kemudian setelah dinyatakan sembuh atau telah melakukan isolasi diri selama 5 hari harus memperlihatkan hasil swab/PCR sebelum masuk sekolah.
Bilapun tidak ada riwat perjalanan dan penyakit, orang tua harus membuat statement letter yang menyatakan bahwa mereka benar-benar jujur, sehat, dan siap mematuhi 3P (Protocol, Procedure, and Policy) untuk mengijinkan anak-anak mengikuti kegiatan tatap muka disekolah; surat persetujuan harus ditandatangai diatas meterai 10.000 dan diserahkan ke Adminstrator sekolah. Untuk seluruh guru dan karyawan MIS yang telah tuntas mengikuti vaksinasi tahap 1 dan 2, mereka kembali mengajar dan melakukan aktifitas kantor dari sekolah.
Melihat suasana hari pertama masuk sekolah di MIS; setiap siswa, guru, karyawan, orang tua, dan pengunjung wajib menggunakan masker sebelum memasuki gerbang sekolah; MIS juga telah memasang sarana cuci tangan dengan air mengalir dipintu masuk sekolah, setiap hallway, dipintu masuk cafetaria dan kantor, kemudian dilengkapi dengan alat cek suhu badan dan sanitizer otomatis. Penyemprotan disenfektant dilakukan berkala setiap hari untuk setiap tas dan barang yang akan masuk di MIS begitupula disetiap ruangan kelas dan kantor.
Klinik sekolah pula dilengkapi dengan sarana antigent test, juga menyiapkan 2 perawat serta on call dokter yang selalu siap siaga. Waktu kegiatan belajar mengajar disekolah setelah new normal telah diatur dengan baik dengan tetap menjaga jarak tempat duduk 1,5 meter dan minimal 16 orang per kelas, dan tidak ada kegiatan olahraga atau aktivitas apapun yang melibatkan kontak fisik.
Bagi siswa yang tetap berada dirumah mereka masih bisa mengikuti kegiatan belajar secara online karena disetiap kelas telah dilengkapi kamera, LCD, dan fasilitas koneksi internet yang cepat; bahkan untuk guru-guru MIS masing-masing telah memiliki notebook, graphic tablet, serta bahan ajaran yang menarik seperti video, powerpoint, dan interaktif ruang tanya-jawab agar kegiatan mengajar secara langsung dan online dapat berjalan bersamaan.
Bagi Jehyeng Raule siswa kelas 8 SMP MIS dirinya sangat senang dan antusias saat mengikuti pembelajaran secara tatap muka disekolah setelah pandemik covid-19 yang mengharuskan sekolah untuk melakukan pembelajaran online. “I am happy that I can meet my teachers and friends. Saya sendiri lebih menyukai belajar secara langsung disekolah karena bisa berinteraksi dengan guru dan dapat memahami materi dengan baik. MIS juga sudah sangat baik dan bagus dalam menjalankan protokol kesehatan, kualitas management sekolah ini dari dulu sampai sekarang tetap bagus dan terus meningkat”.
Kegembiraan juga dirasakan oleh Glory Lentey siswi kelas 7 SMP karena bisa kembali ke sekolah lagi. “Seluruh siswa diajarkan lebih disiplin dengan mematuhi dan mengikuti protokol kesehatan yang ada. Contohnya saja sebelum masuk sekolah dan kelas harus cek suhu badan, pakai desinfektant atau cuci tangan dengan sabun. Kemudian saat akan makan siang dicafetaria yang biasanya 1 meja 4 orang kini tinggal 2 orang dengan jarak yang telah disesuaikan. Untuk proses belajar, saya lebih suka berada dikelas supaya tidak ada gangguan koneksi internet. Terima kasih MIS, semua yang terbaik untuk kemajuan sekolah ini”.
MIS pula tetap mengembangkan inovasi terbaru untuk mempersiapkan kegiatan belajar mengajar baik secara tatap muka dan online yaitu dynamic and hybrid learning; Hybrid learning adalah metode pembelajaran campuran, antara pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran dalam jaringan. Inofasi ini nantinya akan diimplementasikan untuk tahun ajaran yang baru 2021-2022. (*)