MANADOPOST.ID—Pasca Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level IV di Minahasa Utara (Minut), seluruh tempat wisata ditutup.
Dampaknya, Pelabuhan Likupang kini jadi sepi. Namun begitu, aktivitas masyarakat di kepulauan tetap diprioritaskan. Kapal tetap berlayar demi memenuhi kebutuhan mereka.
Hal itu diakui Kepala Pelabuhan Kelas III Likupang M Qowy. Kata dia, aktivitas pelabuhan hanya menyasar pelayaran lokal yang melayani transportasi laut di Likupang-Bangka, Likupang-Gangga, Likupang-Talise, Likupang-Kinabuhutan, Likupang-Lihaga. “Yang mengangkut masyarakat lokal untuk berbelanja dari pulau ke pasar serta mengangkut logistik seperti sembako, kebutuhan air dan bahan bangunan,” tuturnya.
Semua dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat. “Kami ingin memastikan tidak ada aktivitas warga kepulauan yang ikut terkendala. Karena di masa sulit seperti ini jangan sampai masyarakat yang sudah susah jadi makin susah,” ungkapnya.
Di masa PPKM, rata-rata hanya 10 kapal yang berlayar per hari. “Dengan total penumpang lokal 90 sampai 100 orang per hari,” pungkasnya. (jen)