MANADOPOST.ID - Proyek Revitalisasi Danau Tondano di Kabupaten Minahasa, banjir sorotan. Ya, pasokan material proyek berbanderol ratusan miliaran ini kurang memperhatikan kearifan lokal. PT Bumi Karsa sebagai pelaksana proyek diduga mengambil material di luar Kabupaten Minahasa. Anehnya, material di Kelurahan Matani Satu, Kecamatan Tomohon Timur, Kota Tomohon diduga belum mengantongi izin dari dinas terkait. Apalagi, daerah tersebut terinformasi bukan daerah pertambangan dan belum ada peraturan daerah (Perda) yang mengatur. "Pemerintah harus tegas. Aneh, proyek material sudah diambil dari luar Minahasa, bahkan diduga tak memiliki ijin pertambangan," keluh sejumlah warga Minahasa. Sebelumnya juga, ratusan warga yang tergabung dalam aliansi supir truk dan masyarakat Minahasa Hebat sempat menggelar aksi damai di Depan Kantor Bupati Minahasa, Rabu (08/03). Dalam aspirasinya, pendemo meminta kepada Pemkab Minahasa, agar mengizinkan pengoperasian galian C di Tondano, Kabupaten Minahasa. Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) I Komang Sudana melalui Kepala Seksi Pelaksanaan Allanos Kawengian menegaskan pelaksana proyek harus mengacu pada aturan yang berlaku. "Harus diperhatikan dulu Perda di kawasan itu seperti apa. Kalau ada Perda, ya perusahaan harus berkoordinasi untuk izin Dinas Pendapatan Daerah,” tegas Kawengian. Sebelumnya, Project Manager PT Bumi Karsa Christianto mengakui material hanya dari Kota Tomohon. "Dampaknya saling berkaitan ke proyek pekerjaan sama percepatan pekerjaan juga,” kelit Christianto. (timmp)