25.4 C
Manado
Friday, 24 March 2023

Tak Ingin Seperti Turki, Ini Instruksi Jokowi Terkait Penanggulangan Bencana

MANADOPOST.ID–Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat melakukan mitigasi bencana lebih awal. Hal ini penting, agar tidak adanya korban berjatuhan akibat bencana alam.

“Skenario harus juga disiapkan, kalau pas terjadi misalnya gunung berapi larinya ke mana, kalo pas ada gempa bumi larinya ke mana. Seperti ini secara detail yang sering kita abai. Pas ada bencananya kita pontang panting,” kata Jokowi saat memberikan sambutan pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penanggulangan Bencana di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (2/3).

“Karena ini sebagai contoh di Turki, korban sekarang yang meningal sudah 51.000 jiwa dan ribuan masih hilang,” sambungnya.

Kepala negara mengingatkan, konstruksi bangunan anti gempa harus mulai dilakukan. Hal ini harus diterapkan bukan hanya pada gedung-gedung tinggi, tapi juga terhadap bangunan yang tidak bertingkat.

Baca Juga:  Jokowi: Dengan Pikiran Jernih Saya Akui dan Sesalkan Pelanggaran HAM Berat di Masa Lalu
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

Jokowi lantas meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mengidentifikasi potensi bencana yang ada di daerah masing-masing. Seperti tanah longsor, banjir, gempa bumi, erupsi gunung berapi dan lainnya.

“Yang lebih penting lagi siapkan anggarannya. Jangan sampai BPBD berteriak pak tidak ada anggarannya, atau ada yang menyampaikan pak anggarannya kecil sekali. Padahal jelas-jelas, daerah itu sering terjadi bencana, baik itu banjir, tanah longsor, gempa bumi, erupsi gunung berapi. Siapkan, jangan setiap bencana yang ditelepon kepala BNPB, Menko PMK, daerah dulu mestinya. Kalau besar dan tidak memiliki kemampuan baru pemerintah pusat,” pungkas Jokowi.(Jawapos)

MANADOPOST.ID–Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat melakukan mitigasi bencana lebih awal. Hal ini penting, agar tidak adanya korban berjatuhan akibat bencana alam.

“Skenario harus juga disiapkan, kalau pas terjadi misalnya gunung berapi larinya ke mana, kalo pas ada gempa bumi larinya ke mana. Seperti ini secara detail yang sering kita abai. Pas ada bencananya kita pontang panting,” kata Jokowi saat memberikan sambutan pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penanggulangan Bencana di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (2/3).

“Karena ini sebagai contoh di Turki, korban sekarang yang meningal sudah 51.000 jiwa dan ribuan masih hilang,” sambungnya.

Kepala negara mengingatkan, konstruksi bangunan anti gempa harus mulai dilakukan. Hal ini harus diterapkan bukan hanya pada gedung-gedung tinggi, tapi juga terhadap bangunan yang tidak bertingkat.

Baca Juga:  Survei SMRC: Hanya 8 Persen Publik yang Menilai Jokowi Terkait PKI

Jokowi lantas meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mengidentifikasi potensi bencana yang ada di daerah masing-masing. Seperti tanah longsor, banjir, gempa bumi, erupsi gunung berapi dan lainnya.

“Yang lebih penting lagi siapkan anggarannya. Jangan sampai BPBD berteriak pak tidak ada anggarannya, atau ada yang menyampaikan pak anggarannya kecil sekali. Padahal jelas-jelas, daerah itu sering terjadi bencana, baik itu banjir, tanah longsor, gempa bumi, erupsi gunung berapi. Siapkan, jangan setiap bencana yang ditelepon kepala BNPB, Menko PMK, daerah dulu mestinya. Kalau besar dan tidak memiliki kemampuan baru pemerintah pusat,” pungkas Jokowi.(Jawapos)

Most Read

Artikel Terbaru