27.4 C
Manado
Monday, 27 March 2023

Sudah 3 Pekan Pilot Susi Air Disandera KKB, Polisi: Hasil Komunikasi Tim, Dalam Kondisi Baik

MANADOPOST.ID–Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan kondisi pilot pesawat Susi Air Kapten Philips Mark Mehrtens dalam keadaan baik setelah 3 pekan disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya, dikutip dari ANTARA.

“Dari hasil komunikasi tim dan pemerintah daerah, alhamdulillah kondisi pilot masih dalam kondisi yang baik,” kata Dedi dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (3/3).

Menurut Dedi, Polri bersama Satgas Damai Cartenz yang tergabung di dalamnya TNI, pemerintah daerah, dan tokoh agama, mengedepankan upaya dialog dalam membebaskan pilot asal Selandia Baru tersebut.

Upaya dialog ini, kata dia, dilakukan oleh pemerintah daerah setempat, yakni bupati setempat yang melakukan komunikasi dengan pihak KKB serta tokoh adat.

1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

“Tujuan dari kita yang penting adalah keselamatan, tujuan utama adalah keselamatan pilot Susi Air, itu dulu aja,” ujarnya.

Baca Juga:  Kejaksaan Agung Memeriksa 2 Orang Saksi Terkait Perkara PT Waskita Beton Precast Tbk

Jenderal bintang dua itu mengatakan bahwa komunikasi antara pemerintah daerah dan KKB guna memastikan kondisi keselamatan Philips.

“Jadi, meskipun sudah 3 minggu (penyanderaan), upaya soft approach artinya bahwa komunikasi antara pemerintah daerah dan KKB itu yang masih diutamakan dulu, dan yang paling utama adalah keselamatan pilot menjadi faktor penentu,” ujarnya.

Mantan Kapolda Kalimantan Tengah itu menyebutkan salah satu kendala adalah susah sinyal untuk melakukan komunikasi.

Untuk bisa melakukan komunikasi, kata dia, anggota atau pemerintah setempat harus mencari titik lokasi tertentu untuk bisa menjangkau komunikasi.

“Komunikasi tidak semudah seperti di daerah lain, dan di situ sinyal untuk berkomunikasi itu agak susah. Ini merupakan kendala utama,” terangnya.

Dedi menekankan upaya pembebasan pilot Philip semaksimal mungkin oleh Satgas Damai Cartenz bersama pemerintah daerah dan tokoh agama dengan pendekatan utama soft approach sehingga dapat mengembalikan pilot dalam keadaan sehat.

Baca Juga:  Mahfud MD Bela Ketua MK Calon Ipar Jokowi: Yang Masalah Tidak Menikah Tapi Berzinah

Polri, kata dia, tidak memiliki batas waktu dalam operasi pembebasan ini. Upaya dialog diutamakan sembari pastikan kondisi pilot Susi Air dalam keadaan baik.

Namun, lanjut dia, upaya penegakan hukum juga disiapkan, dan akan ditegakkan apabila sudah dapat masukan dan saran dari pemerintah daerah maupun tokoh agama.
​​
“Untuk penegakan hukum kami siapkan, nanti tetap jalur komunikasi dengan pemda, tokoh agama memberikan saran masukan kepada tim penegakan hukum,” kata Dedi.

Philips yang membawa pesawat Pilatus milik Susi Air disandera KKB sejak Selasa (7/2). KKB membakar pesawat tersebut di Lapangan Terbang Paro, Nduga, Papua Pegunungan.(Jawapos)

MANADOPOST.ID–Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan kondisi pilot pesawat Susi Air Kapten Philips Mark Mehrtens dalam keadaan baik setelah 3 pekan disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya, dikutip dari ANTARA.

“Dari hasil komunikasi tim dan pemerintah daerah, alhamdulillah kondisi pilot masih dalam kondisi yang baik,” kata Dedi dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (3/3).

Menurut Dedi, Polri bersama Satgas Damai Cartenz yang tergabung di dalamnya TNI, pemerintah daerah, dan tokoh agama, mengedepankan upaya dialog dalam membebaskan pilot asal Selandia Baru tersebut.

Upaya dialog ini, kata dia, dilakukan oleh pemerintah daerah setempat, yakni bupati setempat yang melakukan komunikasi dengan pihak KKB serta tokoh adat.

“Tujuan dari kita yang penting adalah keselamatan, tujuan utama adalah keselamatan pilot Susi Air, itu dulu aja,” ujarnya.

Baca Juga:  TRAGIS! 30 Tentara Tewas Diserbu KKB, Pekerja Diculik, Warga Ditembak

Jenderal bintang dua itu mengatakan bahwa komunikasi antara pemerintah daerah dan KKB guna memastikan kondisi keselamatan Philips.

“Jadi, meskipun sudah 3 minggu (penyanderaan), upaya soft approach artinya bahwa komunikasi antara pemerintah daerah dan KKB itu yang masih diutamakan dulu, dan yang paling utama adalah keselamatan pilot menjadi faktor penentu,” ujarnya.

Mantan Kapolda Kalimantan Tengah itu menyebutkan salah satu kendala adalah susah sinyal untuk melakukan komunikasi.

Untuk bisa melakukan komunikasi, kata dia, anggota atau pemerintah setempat harus mencari titik lokasi tertentu untuk bisa menjangkau komunikasi.

“Komunikasi tidak semudah seperti di daerah lain, dan di situ sinyal untuk berkomunikasi itu agak susah. Ini merupakan kendala utama,” terangnya.

Dedi menekankan upaya pembebasan pilot Philip semaksimal mungkin oleh Satgas Damai Cartenz bersama pemerintah daerah dan tokoh agama dengan pendekatan utama soft approach sehingga dapat mengembalikan pilot dalam keadaan sehat.

Baca Juga:  Kejaksaan Agung Memeriksa 2 Orang Saksi Terkait Perkara PT Waskita Beton Precast Tbk

Polri, kata dia, tidak memiliki batas waktu dalam operasi pembebasan ini. Upaya dialog diutamakan sembari pastikan kondisi pilot Susi Air dalam keadaan baik.

Namun, lanjut dia, upaya penegakan hukum juga disiapkan, dan akan ditegakkan apabila sudah dapat masukan dan saran dari pemerintah daerah maupun tokoh agama.
​​
“Untuk penegakan hukum kami siapkan, nanti tetap jalur komunikasi dengan pemda, tokoh agama memberikan saran masukan kepada tim penegakan hukum,” kata Dedi.

Philips yang membawa pesawat Pilatus milik Susi Air disandera KKB sejak Selasa (7/2). KKB membakar pesawat tersebut di Lapangan Terbang Paro, Nduga, Papua Pegunungan.(Jawapos)

Most Read

Artikel Terbaru