29.4 C
Manado
Tuesday, 30 May 2023

Pengamat: Rezim Jokowi Paling Brutal Naikkan Harga Kebutuhan, Era Soeharto tak Bisa Disamakan

MANADOPOST.ID-Pengamat Politik Dedi Kurnia Syah menyebutkan rezim Jokowi-Ma’ruf Amin paling brutal dalam menaikkan harga kebutuhan publik sejak republik ini berdiri.

 

“Rezim lainnya tetap punya sejarah menaikkan harga kebutuhan publik, tetapi tidak sporadis dalam hitungan yang dapat diterima,” kata Dedi, Minggu (3/4).

 

1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

Disebutkan Dedi, setelah membandingkan dengan rezim pemerintahan lain di Indonesia, dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada rezim yang lebih brutal dalam menaikkan harga kebutuhan publik selain era pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin saat ini.

 

Pengamat politik Dedi Kurnia Syah, kemudian mencontohkan kenaikan harga brutal yang dimaksudkan. Yakni, saat awal bulan Ramadhan harga minyak goreng, akses tol, BBM Pertamax hampir bersamaan naik.

Baca Juga:  Bagaimana Peluang Indonesia Menuju Negara Endemi Covid, Ini Penjelasan Ahli

 

“Tidak ada rezim yang lebih brutal dalam menaikkan harga kebutuhan publik selain Jokowi. Kita bisa saksikan awal Ramadhan ini, mulai dari minyak goreng, pajak, akses tol, Pertamax dan lainnya,” kata Dedi.

 

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) ini kemudian menjelaskan bahwa di setiap rezim pasti kenaikan harga terjadi. Meski demikian, ia menilai tidak sebrutal era Jokowi.

 

Saat redaksi bertanya kasus kenaikan harga era Presiden Soeharto, Dedi menjelaskan bahwa hal itu tidak bisa disamakan.

 

Sebab, era Soeharto saat ini Indonesia menghadapi situasi krisis global yang tidak bisa dihindari.

 

“Rezim lainnya tetap punya sejarah menaikkan harga kebutuhan publik, tetapi tidak sporadis dalam hitungan yang dapat diterima,” demikian kata Dedi.(ral/pojoksatu)

Baca Juga:  TERUNGKAP! Kepala PPATK Beberkan Fakta, Modus Pendanaan Teroris Kini Berkedok Amal Kemanusiaan

MANADOPOST.ID-Pengamat Politik Dedi Kurnia Syah menyebutkan rezim Jokowi-Ma’ruf Amin paling brutal dalam menaikkan harga kebutuhan publik sejak republik ini berdiri.

 

“Rezim lainnya tetap punya sejarah menaikkan harga kebutuhan publik, tetapi tidak sporadis dalam hitungan yang dapat diterima,” kata Dedi, Minggu (3/4).

 

Disebutkan Dedi, setelah membandingkan dengan rezim pemerintahan lain di Indonesia, dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada rezim yang lebih brutal dalam menaikkan harga kebutuhan publik selain era pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin saat ini.

 

Pengamat politik Dedi Kurnia Syah, kemudian mencontohkan kenaikan harga brutal yang dimaksudkan. Yakni, saat awal bulan Ramadhan harga minyak goreng, akses tol, BBM Pertamax hampir bersamaan naik.

Baca Juga:  Sosok dan Jejak Karir Ganip Warsito, Pernah Tugas di Sulut, Gorontalo, Sulteng, Dilantik Jokowi sebagai Kepala BNPB

 

“Tidak ada rezim yang lebih brutal dalam menaikkan harga kebutuhan publik selain Jokowi. Kita bisa saksikan awal Ramadhan ini, mulai dari minyak goreng, pajak, akses tol, Pertamax dan lainnya,” kata Dedi.

 

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) ini kemudian menjelaskan bahwa di setiap rezim pasti kenaikan harga terjadi. Meski demikian, ia menilai tidak sebrutal era Jokowi.

 

Saat redaksi bertanya kasus kenaikan harga era Presiden Soeharto, Dedi menjelaskan bahwa hal itu tidak bisa disamakan.

 

Sebab, era Soeharto saat ini Indonesia menghadapi situasi krisis global yang tidak bisa dihindari.

 

“Rezim lainnya tetap punya sejarah menaikkan harga kebutuhan publik, tetapi tidak sporadis dalam hitungan yang dapat diterima,” demikian kata Dedi.(ral/pojoksatu)

Baca Juga:  Jaksa Agung ST Burhanuddin Menerima Penghargaan dalam Kategori Best Institutional Leaders

Most Read

Artikel Terbaru