MANADOPOST.ID–Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, menegaskan jajaran TNI AD siap merespons cepat apa yang diinstruksikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ke Kalimantan Timur.
“TNI AD siap mengawal dan mendukung penuh kebijakan pemerintah terkait pemindahan ibu kota ke Kalimantan, tidak ada tawar-menawar lagi,” ujar Dudung, Sabtu (5/3).
Dudung menuturkan, pihaknya juga mengantisipasi perkembangan situasi global yang sedang terjadi saat ini akibat dampak pandemi Covid-19, serta dampak dari konflik internasional Ukraina dan Rusia. Karena adanya konflik Ukraina-Rusia ini berpengaruh pada kehidupan dan perekonomian nasional secara menyeluruh.
“Termasuk juga dibahas langkah-langkah strategis dalam penanganan radikalisme, penanganan Papua hingga percepatan vaksinasi dan membantu pemerintah daerah di bidang ketahanan pangan dalam rangka pemulihan perekonomian nasional,” katanya.
Diketahui, Indonesia telah mempunyai Ibu Kota Negara (IKN) baru yang terletak di Kalimatan Timur. Pemerintah bersama DPR juga telah sepakat ibu kota baru tersebut diberi nama Nusantara.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan nantinya di ibu kota baru tersebut akan dibangun wilayah pertahanan. Dia memperkiarakan TNI membutuhkan sekitar 4.500 hektare untuk membangun wilayah pertahanan kota baru.
“Jadi total kira-kira sekitar 4.500 hektare, nantinya lokasinya sekitar Istana Negara, DPR kemudian yudikatif,” ujar Andika.
Andika menuturkan, untuk pembangunan wilayah pertahanan Angkatan Udara (AU) membutuhkan sekitar 2.700 hektare dengan sekitar 2.400 hektare untuk Lanud. Kemudian Angkatan Laut (AL) membutuhkan sekitar 980-1000 hektare. Selanjutnya untuk Angkatan Darat (AD) diperkirakan membutuhkan 800 hektare.
Selain itu, Andika menuturkan dengan adanya wilayah pertahanan baru di IKN tersebut, nantinya TNI membutuhkan kekuatan prajurit tambahan dari tiga matra, AD, AL dan AU. Andika mengatakan untuk matra AD membutuhkan tambahan Kodam dan perangkatnya. Yaitu terdiri dari teritorial dan satuan tempurnya.
Kemudian, untuk matra AL membutuhkan bagian armada, bagian kanal, satuan pembelian dan perbaikan. Termasuk pengamanan alutsista. Sementara pada matra AU membutuhkan kehadiran Lanud, serta komando sektor pertahanan udara beserta alutsista.(Jawapos)