MANADOPOST.ID-Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera masih belum puas Presiden Jokowi larang menteri bicara penudaan pemilu dan jabatan presiden 3 periode.
Menurut Mardani, pernyataan Jokowi itu masih kurang jelas dan tegas. Alasannya, publik memang menunggu pernyataan tegas sekaligus komitmen Jokowi terkait isu yang menggelinding beberapa kali itu.
“Agak lucu, Pak Jokowi meminta menterinya tidak bicara mengenai penundaan, karena yang ditunggu pernyataan jelas Pak Jokowi,” ujar Mardani melalui layanan pesan singkat, Rabu (6/4/2022).
Karena itu, Mardani meninta Jokowi membuat pernyataan yang lebih tegas terkait sikapnya dalam isu penundaan pemilu dan jabatan presiden 3 periode.
“Ayo, Pak Jokowi bicara segera. Rakyat menunggu. Jangan buang-buang energi. Terima kasih,” tandasa anggota Komisi II DPR RI itu.
Berbeda, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon justru menilai sikap Jokowi itu merupakan pernyataan yang cukup bijak yang dilontarkan ke publik.
“Itu sebuah langkah yang bijak, karena pemilu itu sudah ada jadwalnya dan jadwal itu sudah disepakati oleh DPR maupun pemerintah,” ucap Fadli Zon, di kompleks Parlemen.
Dalam kesepakatan itu, DPR dan pemerintah sepakat bahwa pemungutan suara Pemilu 2024 mendatang digelar pada 14 Februari.
Yang terpenting saat ini adalah, sambungnya, para menteri Jokowi fokus menyelesaikan pekerjaan dan tanggung jawabnya masing-masing.
Seperti menuntaskan rencana dan program yang sleama ini belum terealisasi.
Bukan malah sibuk mengurusi Pemilu 2024 yang jelas-jelas bukan menjadi kewenangan dan tugas menteri.
“Permintaan itu (larang menteri bicara penundaan pemilu) menurut saya logis dan rasional,” ujarnya.
Anak buah Prabowo Subianto ini bahkan menyebut bahwa sikap Jokowi itu patut diapresiasi.
“Harus didukung, sehingga publik tidak akan dengar lagi menteri sibuk dengan urusan penundaan pemilu,” tegasnya. (jpg/ruh/pojoksatu)