MANADOPOST.ID – Apes dialami 75 pegawai KPK yang tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Pasalnya saat ini mereka tengah berada di posisi yang sulit.
Sebab pasca tak lolos TWK, selain dipecat 75 orang tersebut harus melawan stigma negatif dimana mereka dianggap tak pancasilais. Ini membuat mereka ibarat sudah jatuh tertimpa tangga.
Dilansir Manado Post Minggu (6/6) dalam tayangan YouTube di Channel Najwa Sihab dengan judul Atas Nama Pancasila, sejumlah pertanyaan absurd yang muncul dalam seleksi TWK, menuai sorotan dari berbagai kalangan.

Salah satu yang paling menonjol adalah ketika peserta tes disuruh memilih antara Quran atau Pancasila.
Menanggapi hal itu Guru Besar UIN, Azyumardi Azra mengatakan proses seleksi TWK di KPK itu, kalau bukan ilegal ya unlawful.
“Ilegal itu dalam artian menyalahi undang-undang, sedangkan unlawful menyimpang dari aturan atau tidak sah,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Azra mengatakan tes TWK disebut menyimpang karena isinya banyak pertanyaan yang bersifat pelecehan, seperti contoh pertanyaan yang mempertentangkan Al-Qur’an dan Pancasila
“Sebab keduanya memiliki posisi yang berbeda dan bukan pilihan ini atau itu, karena keduanya bisa kita terima. Sehingga saya kira orang yang menanyakan seperti itu malah merusak kehidupan berpancasila di Indonesia,” ujarnya.
Disentil mengenai TWK tersebut menjadi dasar menentukan seseorang pancasilais atau tidak Azyumardi mengatakan pertanyaan dalam TWK di KPK terlalu tandensius dan berbedah dengan TWK yang selama ini dilakukan saat rekruitmen CPNS.
“Sehingga menurut saya orang yang membuat pertanyaan TWK KPK dan yang menanyakan adalah orang yang bertentangan dengan pancasila,” tandasnya. (Don)