26.4 C
Manado
Saturday, 1 April 2023

3 Juta Dosis Vaksin yang Aman Untuk Lansia Mendarat di Indonesia

MANADOPOST.ID–Indonesia menerima 3.000.060 dosis vaksin Covid-19 Moderna dari Amerika Serikat (AS), yang telah tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, pada Minggu (11/7).

’’Ini merupakan pengiriman tahap pertama vaksin Moderna dari pemerintah AS,” ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam konferensi pers daring tentang kedatangan vaksin tersebut.

Vaksin Moderna yang berbasis mRNA tersebut telah mendapatkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan RI pada 2 Juli 2021.

Menlu Retno menjelaskan bahwa berdasarkan komunikasi dengan pemerintah AS, negara itu berkomitmen untuk berbagi vaksin (dose-sharing) sebanyak total 4.500.160 dosis kepada Indonesia melalui COVAX, fasilitas yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia dan aliansi vaksin GAVI.

1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

’’Atas nama pemerintah Indonesia, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan terhadap pemerintah AS yang telah berbagi dosis vaksin kepada Indonesia melalui COVAX Facility ini,” tutur Retno.

Dengan ketibaan vaksin Moderna dari AS, Indonesia telah mengamankan 122.735.260 dosis vaksin, baik berupa vaksin curah maupun jadi, merujuk pada data Kemlu RI.

Rincian vaksin Covid-19 yang telah diterima Indonesia yaitu 108.500.000 dosis vaksin Sinovac, 8.236.800 dosis vaksin AstraZeneca melalui COVAX, 2.000.000 dosis vaksin Sinopharm, 998.400 dosis vaksin AstraZeneca melalui dose-sharing bilateral dari Jepang, serta 3.000.060 dosis vaksin Moderna yang merupakan dose-sharing dari AS melalui COVAX.

Baca Juga:  Korut Kembangkan Alat Tes Covid Berbasis PCR Buatan Sendiri

Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, vaksin Moderna yang diterima dari AS akan digunakan untuk suntikan penguat (booster) bagi para tenaga kesehatan Indonesia yang tengah berjuang menangani peningkatan kasus Covid-19 di Tanah Air.

“Karena mereka (tenaga kesehatan) mengalami tekanan yang luar biasa dari gelombang kedua pandemi ini sehingga kami memastikan mereka terlindungi secara maksimal,” kata Budi.

Sebelumnya, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) resmi menerbitkan izin penggunaan darurat atau (EUA) untuk vaksin Moderna asal Amerika Serikat.

Vaksin ini menjadi vaksin Covid-19 pertama dengan metode mRNA yang diizinkan di Indonesia. BPOM menegaskan angka efikasi atau kemanjuran vaksin itu mencapai 91,4 persen.

Kepala BPOM Penny K Lukito menjelaskan pihaknya sejauh ini sudah mengeluarkan izin untuk vaksin CoronaVac, Biofarma, AstraZeneca dari jalur COVAX dan juga Sinopharm.

Baca Juga:  Motif Kematian Brigadir J Dibongkar Pengacara, Mabes Polri: Tidak Ada yang Mengarah Kesana

Kini tambah lagi izin EUA vaksin Moderna.  “Vaksin pertama dengan platform mRNA. Ini akan masuk dari jalur bilateral, bantuan Amerika disalurkan lewat multirllateral COVAX,” kata Penny.

Menurut Penny, vaksin Moderna ini adalah vaksin penggunaan imunisasi untuk usia 18 tahun ke atas. Injeksi dilakukan 2 kali dengan rentang waktu penyuntikan selama 1 bulan.

Sementara itu, para ahli dari ITAGI menunjukkan bahwa Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) menjamin keamanan yang dapat ditoleransi dengan tingkat keparahan pasca suntikan yakni sering nyeri lokal, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot sendi.

“Umunya terjadi setelah suntikan kedua,” katanya. Penny menjelaskan vaksin ini aman untuk kelompok usia 18 tahun ke atas hingga 65 tahun dan juga lansia di atas 65 tahun.

Efikasi 94,1 persen untuk 18-65 tahun dan lebih dari 86 persen untuk di atas usia lansia.  “Kami merespons kebutuhan vaksin sangat tinggi. Agar kita semua bisa keluar dari pandemi. Tetap terapkan protokol kesehatan ketat usai vaksinasi,” tandasnya.

(jawapos)

MANADOPOST.ID–Indonesia menerima 3.000.060 dosis vaksin Covid-19 Moderna dari Amerika Serikat (AS), yang telah tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, pada Minggu (11/7).

’’Ini merupakan pengiriman tahap pertama vaksin Moderna dari pemerintah AS,” ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam konferensi pers daring tentang kedatangan vaksin tersebut.

Vaksin Moderna yang berbasis mRNA tersebut telah mendapatkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan RI pada 2 Juli 2021.

Menlu Retno menjelaskan bahwa berdasarkan komunikasi dengan pemerintah AS, negara itu berkomitmen untuk berbagi vaksin (dose-sharing) sebanyak total 4.500.160 dosis kepada Indonesia melalui COVAX, fasilitas yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia dan aliansi vaksin GAVI.

’’Atas nama pemerintah Indonesia, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan terhadap pemerintah AS yang telah berbagi dosis vaksin kepada Indonesia melalui COVAX Facility ini,” tutur Retno.

Dengan ketibaan vaksin Moderna dari AS, Indonesia telah mengamankan 122.735.260 dosis vaksin, baik berupa vaksin curah maupun jadi, merujuk pada data Kemlu RI.

Rincian vaksin Covid-19 yang telah diterima Indonesia yaitu 108.500.000 dosis vaksin Sinovac, 8.236.800 dosis vaksin AstraZeneca melalui COVAX, 2.000.000 dosis vaksin Sinopharm, 998.400 dosis vaksin AstraZeneca melalui dose-sharing bilateral dari Jepang, serta 3.000.060 dosis vaksin Moderna yang merupakan dose-sharing dari AS melalui COVAX.

Baca Juga:  Yang Nonaktifkan Ustaz Haikal Hassan dari PA 212 Terjawab, Mengejutkan! Disetujui Habib Rizieq

Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, vaksin Moderna yang diterima dari AS akan digunakan untuk suntikan penguat (booster) bagi para tenaga kesehatan Indonesia yang tengah berjuang menangani peningkatan kasus Covid-19 di Tanah Air.

“Karena mereka (tenaga kesehatan) mengalami tekanan yang luar biasa dari gelombang kedua pandemi ini sehingga kami memastikan mereka terlindungi secara maksimal,” kata Budi.

Sebelumnya, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) resmi menerbitkan izin penggunaan darurat atau (EUA) untuk vaksin Moderna asal Amerika Serikat.

Vaksin ini menjadi vaksin Covid-19 pertama dengan metode mRNA yang diizinkan di Indonesia. BPOM menegaskan angka efikasi atau kemanjuran vaksin itu mencapai 91,4 persen.

Kepala BPOM Penny K Lukito menjelaskan pihaknya sejauh ini sudah mengeluarkan izin untuk vaksin CoronaVac, Biofarma, AstraZeneca dari jalur COVAX dan juga Sinopharm.

Baca Juga:  Jangan Kaget Jika Nama Jenderal Andika Perkasa Tiba-tiba Muncul di Pilpres, Ini Pandangan Pengamat

Kini tambah lagi izin EUA vaksin Moderna.  “Vaksin pertama dengan platform mRNA. Ini akan masuk dari jalur bilateral, bantuan Amerika disalurkan lewat multirllateral COVAX,” kata Penny.

Menurut Penny, vaksin Moderna ini adalah vaksin penggunaan imunisasi untuk usia 18 tahun ke atas. Injeksi dilakukan 2 kali dengan rentang waktu penyuntikan selama 1 bulan.

Sementara itu, para ahli dari ITAGI menunjukkan bahwa Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) menjamin keamanan yang dapat ditoleransi dengan tingkat keparahan pasca suntikan yakni sering nyeri lokal, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot sendi.

“Umunya terjadi setelah suntikan kedua,” katanya. Penny menjelaskan vaksin ini aman untuk kelompok usia 18 tahun ke atas hingga 65 tahun dan juga lansia di atas 65 tahun.

Efikasi 94,1 persen untuk 18-65 tahun dan lebih dari 86 persen untuk di atas usia lansia.  “Kami merespons kebutuhan vaksin sangat tinggi. Agar kita semua bisa keluar dari pandemi. Tetap terapkan protokol kesehatan ketat usai vaksinasi,” tandasnya.

(jawapos)

Most Read

Artikel Terbaru