MANADOPOST.ID–Komando Operasi Gabungan Khusus (Koopgabsus) Tricakti yang tergabung dalam Satgas Madago Raya menembak mati 2 DPO teroris kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Keberadaan teroris ini terendus petugas setelah mereka mencuri bahan makanan milik warga setempat.
“Peristiwa tersebut diawali dengan adanya informasi bahwa seorang warga telah kehilangan sejumlah barang miliknya berupa bahan makan,” kata Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Selasa (13/7).
Dari informasi tersebut, petugas kemudian melakukan penyisiran. Hasilnya ditemukan bekas makanan yang dicuri. Aparat pun mengikuti jejak tersebut.
Hingga pada Minggu (11/7) sekitar pukul 03.00 WITA, para DPO ditemukan bersembunyi di sebuah markas di dalam hutan. Petugas langsung melakukan penyergapan hingga terjadi kontak senjata.
“Saat ini 2 DPO yang meninggal akan dievakuasi melalui udara menggunakan helikopter dan saat ini tim Koopsus masih terus melakukan pengejaran terhadap sisa DPO teroris Poso yang lolos dari penyergapan,” jelas Ramadhan.
Sebelumnya, Satgas Madago Raya berhasil menyergap markas persembunyian MIT pimpinan Ali Kalora. Dalam peristiwa ini, 2 DPO teroris ditembak mati. Lokasi kontak tembak terjadi di wilayah Pegunungan Tokasa, Tanah Lanto, Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, pada Minggu (11/7) sekitar pukul 03:00 WITA.
Panglima Komando Operasi Gabungan Khusus (Koopsgabssus) Tricakti Mayjen TNI Richard T.H. Tampubolon mengatakan, penyergapan dipimpin oleh Lettu (Inf) David Manurung dengan 4 anggotanya dari satuan Kopassus. Lokasi markas MIT ini berada di medan sulit dan berada di dalam hutan lebat.
“Tim Tricakti berhasil mendekati camp kelompok teroris MIT secara senyap dan penuh kerahasiaan, bahkan seluruh anggota Tim harus merayap ke sasaran sejauh 500 meter sejak pukul 22.00 WITA sampai dengan penyergapan pukul 03.00 WITA,” kata Richard dalam keterangan tertulis, Senin (12/7).
Tim penyergap berhasil mendeteksi ada 5 anggota MIT dalam kondisi istirahat di dalam markas tersebut. Setelah dipastikan mereka benar sebagai DPO MIT, Lettu David Manurung memerintahkan untuk membuka tembakan guna melumpuhkan teroris tersebut. Petugas pun berhasil menembak mati dua orang yakni Rukli dan Ahmad Panjang.(jawapos)