26.4 C
Manado
Saturday, 1 April 2023

KKTB Klaim Kuasai 32 Distrik di Nduga, Ternyata Hoax

MANADOPOST.ID— Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat –Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom, mengklaim pihaknya menguasa 32 distrik di Nduga, Papua.

Informasi itu katanya, langsung didapatkan dari Panglima Kodap III Nduga Egianus Kogeya. ”TNI dan Polri dipukul mundur,” paparnya.

Dia menyebut konflik bersenjata masih berlanjut. Namun, tidak menyebutkan bagaimana bisa menguasai 32 distrik Nduga bila hanya terjadi baku tembak di lapangan terbang. ”Masih perang,” ujarnya.

Saat ditanya apa target selanjutnya setelah menguasai 32 distrik di Nduga, Sebby tidak menjawab. Hal serupa juga terjadi saat ditanya dimana posisi TNI dan Polri saat ini. Kendati begitu, Sebby justru mengirimkan keterangan tertulis bahwa TPNPB-OPM membantah penangkapan lima orang anggota TPNPB-OPM. Belum diketahui dengan jelas bagaimana proses penangkapan lima anggota KKTB tersebut.

Baca Juga:  26 Anggota KKTB Kembali ke Pangkuan NKRI
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

Kabidhumas Polda Papua Kombespol A.M Kamal menuturkan bahwa semua pernyataan dari KKTB itu bohong. Tidak ada penguasaan Bandara Mapenduma dan 32 distrik di Nduga. ”Hanya baku tembak saja,” terangnya kepada Jawa Pos.

Bagian lain, Pengamat Terorisme Al Chaidar menuturkan bahwa dalam konflik bersenjata sebuah propaganda itu biasa. Mereka berupaya untuk menyebarkan informasi yang salah untuk kepentingan tertentu. ”Itulah propaganda,” paparnya.

Yang pasti, perlu dicermati bahwa KKTB berupaya menyerang tempat public, seperti bandara dan proyek pembangunan. Hal itu memiliki tujuan untuk menyebar rasa takut terhadap masyarakat. ”Saat masyarakat sudah takut, bisa jadi rasa takut itu berubah menjadi dukungan,” terangnya.

Karena itu, untuk menghadapi KKTB harus ditempuh dua jalan yakni tempur anti gerilya dan negosiasi dengan pimpinan KKTB. Jika tidak bersedia negosiasi, maka tempur antigerilya yang dilakukan. ”Ini cara menghadapinya,” tegasnya.(jawapos)

Baca Juga:  Airlangga Hartarto: Golkar Bertekad Keluarkan Rakyat dari Jebakan Kelas Menengah

MANADOPOST.ID— Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat –Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom, mengklaim pihaknya menguasa 32 distrik di Nduga, Papua.

Informasi itu katanya, langsung didapatkan dari Panglima Kodap III Nduga Egianus Kogeya. ”TNI dan Polri dipukul mundur,” paparnya.

Dia menyebut konflik bersenjata masih berlanjut. Namun, tidak menyebutkan bagaimana bisa menguasai 32 distrik Nduga bila hanya terjadi baku tembak di lapangan terbang. ”Masih perang,” ujarnya.

Saat ditanya apa target selanjutnya setelah menguasai 32 distrik di Nduga, Sebby tidak menjawab. Hal serupa juga terjadi saat ditanya dimana posisi TNI dan Polri saat ini. Kendati begitu, Sebby justru mengirimkan keterangan tertulis bahwa TPNPB-OPM membantah penangkapan lima orang anggota TPNPB-OPM. Belum diketahui dengan jelas bagaimana proses penangkapan lima anggota KKTB tersebut.

Baca Juga:  Lho Kok, Satu DPO Kelompok Teroris MIT Menyerahkan Diri, Sudah Dua Kali Latihan Perang

Kabidhumas Polda Papua Kombespol A.M Kamal menuturkan bahwa semua pernyataan dari KKTB itu bohong. Tidak ada penguasaan Bandara Mapenduma dan 32 distrik di Nduga. ”Hanya baku tembak saja,” terangnya kepada Jawa Pos.

Bagian lain, Pengamat Terorisme Al Chaidar menuturkan bahwa dalam konflik bersenjata sebuah propaganda itu biasa. Mereka berupaya untuk menyebarkan informasi yang salah untuk kepentingan tertentu. ”Itulah propaganda,” paparnya.

Yang pasti, perlu dicermati bahwa KKTB berupaya menyerang tempat public, seperti bandara dan proyek pembangunan. Hal itu memiliki tujuan untuk menyebar rasa takut terhadap masyarakat. ”Saat masyarakat sudah takut, bisa jadi rasa takut itu berubah menjadi dukungan,” terangnya.

Karena itu, untuk menghadapi KKTB harus ditempuh dua jalan yakni tempur anti gerilya dan negosiasi dengan pimpinan KKTB. Jika tidak bersedia negosiasi, maka tempur antigerilya yang dilakukan. ”Ini cara menghadapinya,” tegasnya.(jawapos)

Baca Juga:  XL Axiata - BROL Sosialisasi Aplikasi Laut Nusantara di KTI

Most Read

Artikel Terbaru