34.4 C
Manado
Tuesday, 30 May 2023

Begini Kronologi KRI Nanggala-402 Hilang Kontak di Laut Bali

MANADOPOST.ID— Kapal selam KRI Nanggala-402 hilang kontak di perairan Bali. TNI Angkatan Laut (AL) pun mengungkap kronologi hilang kontaknya kapal selam itu. Melalui keterangan resminya, TNI AL melaporkan jika insiden ini terjadi saat kapal sedang melaksanakan latihan penembakan Torpedo SUT di Laut Bali.

Pada Rabu (21/4) pukul 03.00 WIB KRI Nanggala-402 ijin menyelam ke Komandan gugus tugas penembakan (Danguspurla II). Sesuai prosedur selanjutnya kapal menyelam untuk melaksanakan penembakan. “Namun setelah ijin diberikan, KRI NGL hilang kontak dan tidak bisa dihubungi lagi,” tulis TNI AL dalam keterangan resminya, seperti dilansir jawapos.com

Selanjutnya dilaksanakan prosedur pencarian oleh unsur-unsur Satgas. Terdiri dari KRI REM, KRI GNR dan KRI DPN dengan menggunakan sonar aktif. Pencarian dipusatkan di sekitar menyelamnya KRI Nanggala-402 dengan menggunakan methode CORDON 2000 yrds, hasil nihil.

Baca Juga:  Menko Airlangga Cek Venue Stadion Lukas Enembe: Luar Biasa Fasilitasnya

Karena kapal tak kunjung ditemukan, pukul 07.00 WIB dilaksanakan pengamatan udara dengan helikopter. Hasilnya ditemukan tumpahan minyak di sekitar posisi menyelam KRI Nanggala-402.

1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

Pukul 14.00 WIB TNI AL memberangkatkan KRI Rigel dari Jakarta dan KRI Rengat untuk membantu pencarian menggunakan side scan sonar. Adapula 2 mobil chamber dikirim ke Banyuwangi, mengirim distres ISMERLO (international submarine escape and rescue leaison office), dan sudah direspon oleh Angkatan Laut Singapura dan Angkatan Australia.

Sebagai informasi, KRI Nanggala-402 merupakan salah satu kapal selam dari lima kapal selam yang dimiliki Indonesia. Kapal ini diproduksi perushaan Jerman pada 1979. Lalu dibeli oleh Indonesia pada 1981.(jpg)

MANADOPOST.ID— Kapal selam KRI Nanggala-402 hilang kontak di perairan Bali. TNI Angkatan Laut (AL) pun mengungkap kronologi hilang kontaknya kapal selam itu. Melalui keterangan resminya, TNI AL melaporkan jika insiden ini terjadi saat kapal sedang melaksanakan latihan penembakan Torpedo SUT di Laut Bali.

Pada Rabu (21/4) pukul 03.00 WIB KRI Nanggala-402 ijin menyelam ke Komandan gugus tugas penembakan (Danguspurla II). Sesuai prosedur selanjutnya kapal menyelam untuk melaksanakan penembakan. “Namun setelah ijin diberikan, KRI NGL hilang kontak dan tidak bisa dihubungi lagi,” tulis TNI AL dalam keterangan resminya, seperti dilansir jawapos.com

Selanjutnya dilaksanakan prosedur pencarian oleh unsur-unsur Satgas. Terdiri dari KRI REM, KRI GNR dan KRI DPN dengan menggunakan sonar aktif. Pencarian dipusatkan di sekitar menyelamnya KRI Nanggala-402 dengan menggunakan methode CORDON 2000 yrds, hasil nihil.

Baca Juga:  Mengaku Sudah Tegas ke Bripda Randy Bagus, Mabes Polri: Pidana dan Etiknya Sudah Diproses

Karena kapal tak kunjung ditemukan, pukul 07.00 WIB dilaksanakan pengamatan udara dengan helikopter. Hasilnya ditemukan tumpahan minyak di sekitar posisi menyelam KRI Nanggala-402.

Pukul 14.00 WIB TNI AL memberangkatkan KRI Rigel dari Jakarta dan KRI Rengat untuk membantu pencarian menggunakan side scan sonar. Adapula 2 mobil chamber dikirim ke Banyuwangi, mengirim distres ISMERLO (international submarine escape and rescue leaison office), dan sudah direspon oleh Angkatan Laut Singapura dan Angkatan Australia.

Sebagai informasi, KRI Nanggala-402 merupakan salah satu kapal selam dari lima kapal selam yang dimiliki Indonesia. Kapal ini diproduksi perushaan Jerman pada 1979. Lalu dibeli oleh Indonesia pada 1981.(jpg)

Most Read

Artikel Terbaru