Minggu, 4 Juni 2023

Perairan Indonesia Diganggu China, Puan Geram

- Selasa, 21 September 2021 | 13:19 WIB
Puan Maharani
Puan Maharani

MANADOPOST.ID- Idealisme menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), begitu nyata di dalam diri Ketua DPR RI Puan Maharani. Pasalnya, Puan sapaan akrabnya, begitu geram ketika perairan Indonesia di Natuna Utara, kembali diganggu China. Sosok yang dikenal dekat dengan masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) tersebut, langsung menanggapi kabar masuknya sejumlah kapal laut China di Laut Natuna Utara. Sejumlah kapal China diduga telah melanggar peraturan dengan beroperasi di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.  Pihak TNI AL pun segera melakukan patrol melalui udara pada, Jumat (17/9) kemarin.  Hal itu disampaikan oleh Panglima Koarmada I TNI AL Arsyad Abdullah. Dirinya menyatakan, sikap TNI AL jelas yakni melindungi kepentingan nasional di wilayah yuridiksi Indonesia dan menolak toleransi terhadap berbagai bentuk pelanggaran. "Kita langsung melakukan patrol udara. Nanti hasilnya akan kita umumkan lagi," sebut Arsyad. Sementara itu, Puan pun meminta Pemerintah Indonesia tidak berdiam diri dengan kondisi ini. "Kedaulatan Indonesia tidak bisa diganggu. Sehingga, pemerintah perlu kembali menyampaikan nota protes pada China. Saya telah meminta pemerintah untuk menyampaikan kembali nota protes kepada China. Kedaulatan NKRI itu harga mati. Ada nelayan kita yang sering menangkap ikan disitu. Jangan sampai keamanan nelayan kita terganggu. Pemerintah Indonesia harus menyikapi ini. Jangan lama-lama, harus secepatnya bergerak mengamankan kedaulatan negara," ungkap figur perempuan yang dijagokan dalam Pilpres 2024 tersebut. Puan juga mendesak pemerintah untuk serius dalam menanggapi pelanggaran kedaulatan negara oleh China di Perairan Natuna. Puan menekankan Indonesia tidak boleh membiarkan negara lain terus mengganggu wilayah kedaulatan bangsa. "Pemerintah tidak bisa berdiam diri saat negara lain memasuki wilayah kita tanpa izin. Indonesia harus mampu menjaga kedaulatan, karena ini menyangkut harga diri bangsa, apalagi nelayan kita, sebagin rakyat Indonesia, dibuat takut oleh mereka," jelasnya. Puan menyebut bukan kali ini saja kapal China memasuki perairan Natuna. Ia pun mendesak pemerintah segera menyatakan sikap kepada China untuk tidak mengganggu kedaulatan Indonesia. "Presiden Joko Widodo pernah terjun langsung ke perairan Natuna sebagai sinyal kepada China bahwa kedaulatan Indonesia tidak bisa diganggu. Langkah tersebut kita apresiasi. Saya rasa pemerintah perlu menyampaikan kembali nota protes kepada China," tegasnya, seperti dilansir dari JawaPos.com. Diketahui, Badan Keamanan Laut (Bakamla) Republik Indonesia juga sempat mengadukan bahwa ada ribuan kapal China yang beroperasi di Laut Natuna Utara. Hal itu disampaikan Bakamla dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi I DPR RI, belum lama ini. Sementara itu, TNI AL meminta nelayan di perairan Natuna Utara tidak takut dengan keberadaan kapal asing. Kepala Dinas Penerangan Koarmada I, Letkol Laode Muhammad mengatakan TNI AL akan selalu ada untuk memberi rasa aman. "TNI AL memang rutin melakukan patroli di perairan Natuna untuk memberikan keamanan bagi para nelayan," kunci Laode. (*)

Editor: Tanya Rompas

Tags

Terkini

X