MANADOPOST.ID--Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami kasus dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E di DKI Jakarta. Tim penyelidik lembaga antirasuah memeriksa mantan Sesmenpora Gatot S Dewa Broto dalam upaya mengusut praktik korupsi pada ajang balap mobil listrik tersebut. “Diminta untuk memenuhi panggilan dari KPK, karena tiga hari yang lalu baru saja ada surat dari KPK agar saya hadir untuk memberikan klarifikasi,” kata Gatot di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (17/6). Gatot mengatakan, kedatangannya ke KPK diminta menjelaskan pengelolaan anggaran penyelenggaraan Formula E. Menurutnya, penyelidik membutuhkan keterangannya untuk menjelaskan salah satu surat dalam proses pengelolaan anggaran ajang balap mobil listrik itu. “Karena memang di dalam surat tersebut disebutkan juga bahwa saat awal persiapan perencanaan tahun 2019 itu ada permohonan dari Pak Gubernur kepada Pak Menpora untuk menerbitkan rekomendasi, dan rekomendasi itu sudah diterbitkan dan diminta hari ini untuk dibawa ke KPK,” ujar Gatot. Gatot mengatakan, pemerintah pusat mempersilakan Pemprov DKI untuk menyelenggarakan Formula E dalam surat rekomendasi yang dikeluarkan. Namun, dengan catatan pemerintah pusat tidak mau membantu anggarannya. “Saya kira itu hal yang wajar, apa artinya? rekomendasi biasa, seperti lazimnya rekomendasi untuk sebuah kegiatan olah raga,” ucap Gatot. Terpisah, pelaksana tugas (Plt) juru bicara KPK Ali Fikri membenarkan pihaknya memanggil Gatot S Dewa Broto dalam upaya penyelidikan ini. Keterangannya dianggap penting untuk menyelidiki dugaan rasuah perhelatan Formula E. “Informasi yang kami terima benar, yang bersangkutan dipanggil untuk permintaan keterangan dan klarifikasi oleh tim penyelidik KPK,” ujar Ali. Ali mengakui, saat ini Gatot sudah berada di ruang pemeriksaan untuk diminta keterangannnya oleh tim penyelidik. Keterangannya dianggap penting untuk membuka tabir dugaan rasuah pada ajang balap Formula E. “Saat ini yang bersangkutan telah hadir di Gedung Merah Putih KPK dan masih dilakukan permintaan keterangan,” tegas Ali. KPK memang sedang menyelidiki, adanya potensi korupsi pada event Formula E. Dalam proses penyelidikan, sejumlah pihak telah dimintai keterangan oleh tim penyelidik KPK. Mereka diantaranya Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo dan mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal. Tim penyelidik KPK juga telah memeriksa Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi dalam upaya penyelidikan ini. KPK tak segan menetapkan tersangka dalam penyelidikan dugaan korupsi pada proses penyelenggaraan event Formula E yang saat sudah berlangsung di DKI Jakarta. Hal ini jika KPK menemukan unsur pidana dalam proses ajang balap mobil listrik tersebut. “Kalau ada (tindak pidananya) ya akan dipertimbangkan apakah bisa ditemukan orang yang dipertanggungjawabkan (jadi tersangka),” pungkasnya. Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, ajang balap mobil listrik, Formula E sudah tuntas dilaksanakan pada Sabtu (4/6). Kesuksesan event internasional itu merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak. “Alhamdulillah, Jakarta E-Prix 2022 telah tuntas. Gelaran internasional ini merupakan hasil dari kerja panjang, kerja kolosal dan kerja kolaborasi dari berbagai pihak,” kata Anies melalui akun instagram pribadinya @aniesbaswedan di Jakarta, Senin (6/6). Dalam unggahan lainnya, Anies menyebutkan, di balik kesuksesan Jakarta E-Prix ada ribuan tangan yang terlibat mewujudkannya yang bekerja dalam sunyi. “Petugas konstruksi, petugas kesehatan, pengemudi transportasi, penyedia makanan, pengurus perizinan dan banyak lagi yang bekerja dalam sunyi,” katanya. Petugas tersebut tidak hanya membangun sirkuit namun membangun kebanggaan kota dan negara. “Mereka tak hanya menggelar balapan, tapi menggelar rasa percaya diri bagi bangsa,” katanya. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga menyebutkan dua nama figur yang berkontribusi untuk Formula E di Jakarta, yakni Ketua Komite Penyelenggara Formula E Jakarta Ahmad Sahroni dan Co Founder Formula E Operation (FEO). Meski balapan berlangsung 45 menit, namun komite penyelenggara (OC) dan FEO mengurusi banyak hal mulai pebalap hingga penonton. “OC dan FEO bertanggung jawab mengurusi 22 pembalap, ratusan teknisi dan official, ratusan pekerja dan 60 ribu penonton sejak jauh-jauh hari. Mereka memimpin tim internasional yang terdiri orang-orang profesional di bidangnya. Semua bekerja dengan efisien dan efektif,” kata Anies. Ajang balap mobil listrik Formula E Jakarta diselenggarakan pada Sabtu (4/6) di Sirkuit Ancol, Jakarta Utara, dengan Mitch Evans dari Tim Jaguar TCS Racing sebagai pemenang. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan piala kemenangan kepada Evans usai kejuaraan dunia seri kesembilan di Jakarta itu.(Jawapos)